Di Nagekeo Pantai Utara Desa Totomala Marak Terjadinya Bom Ikan
Pria yang akrab disapa John ini mengatakan orangnya bom ikan dipastikan bukan warga Nagekeo dan mereka adalah pendatang
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Di Nagekeo Pantai Utara Desa Totomala Marak Terjadinya Bom Ikan
POS-KUPANG.COM | MBAY --
Pantai Utara Flores khususnya di wilayah Nagekeo rawan terjadi bom ikan.
Akibatnya biota laut hancur dan hilang karena prilaku sekelompok orang yang tak bertanggungjawab merusak lingkungan.
Tokoh adat Desa Totomala, John Padu (56) mengatakan tahun sebelumnya hingga awal tahun 2020 marak terjadi bom ikan diwilayah pantai utara Flores khususnya Desa Totomala dan sekitarnya di Kecamatan Wolowae.
Pria yang akrab disapa John ini mengatakan orangnya bom ikan dipastikan bukan warga Nagekeo dan mereka adalah pendatang yang menginap di pinggir pantai.
Ada sebuah pondok dipinggir pantai yang dijadikan tempat tinggal para terduga pelaku bom ikan.
"Disini rawan sekali bom ikan. Mereka bukan asli disini. Mereka dari Bonerate Makasar, KTPnya Kampung Wuring Maumere Kabupaten Sikka," ungkap John saat dijumpai POS-KUPANG.COM, Minggu (10/5/2020).
John mengatakan bom ikan dilakukan hampir setiap hari. Akibatnya biota laut yang lain hancur, ikan kecil dan terumbu karang mati serta Mangrove hancur.
"Kami sudah usir mereka tahun lalu dan mereka sudah pulang bulan Februari baru-baru," ungkapnya.
Ia mengatakan gegara bom ikan semuanya hancur. Lingkungan hancur dan tidak ramah lingkungan.
• Dampak Corona, Ali Fadaq Minta Pemerintah Terbuka Salurkan Bantuan
• Warga Usir Nelayan yang Bom Ikan di Wilayah Totomala Nagekeo
Saat ini pihaknya terus melakukan pengawasan sehingga tidak ada lagi kegiatan penghancuran lingkungan.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)