Dian Sastro 14 Tahun Lalu Masuk Islam, Begini Rumah Tangganya dengan Suami Hingga Kata Sang Ibu

Hanya berbeda pendapat dalam masalah sepele seperti pilihan film yang bisa ditonton bersama, Dian mengaku tak pernah memperumit masalah

Editor: Alfred Dama
Kolase TribunStyle.com/instagram @therealdisastr
Dian Sastro dan keluarganya Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Dian Sastro Ungkap Anaknya Idap Autisme, Sempat Mengira Gagal Melakukan Bonding dengan Sang Putra, https://style.tribunnews.com/2019/08/23/dian-sastro-ungkap-anaknya-idap-autisme-sempat-mengira-gagal-melakukan-bonding-dengan-sang-putra?page=all. Penulis: Vega Dhini Lestari Editor: Desi Kris 

Dian Sastro 14 Tahun Lalu Masuk Islam,  Begini Rumah Tangganya dengan Suami Hingga Kata Sang Ibu

POS KUPANG.COM -- Dian Sastro Wardoyo merupakan artis yang membatasi aktivitas perannya pada dunia film layar lebar

Hampir tak ada namanya di dunia acting layar kaca atau FTV, hal menunjukan kelas sosok cantik bintang Film Ada Apa dengan Cinta  AADC yang begitu fenomenal tersebut

Dia Dian Sastro tahun 2006 memutuskan masuk islam atau mualaf. Keputusannya tersebut sempat mengejutkan panggung hiburan namun ia mendapat dukukungan luas dari para penggemarnya

Bahkan sang ibu yang berdarah Minahasa pun memberi suport padanya

Kini kehidupan harmonis dijalani bersama sang suami, bahkan hampir tak pernah ada rumor mengenai rumah tangga mereka

Dian Sastro dan suaminya.
Dian Sastro dan suaminya. (ig @therealdisastr)

 Sepuluh tahun adem ayem berumah tangga, Dian Sastro menyebut bahwa terkadang drama membuat suasana lebih berbeda.

Mengucapkannya dalam konotasi positif, ‘drama’ menurut Dian Sastro bisa berfungsi untuk melihat sejauh mana pasangan kita bersikap romantis

Rumpi bersama Ayu Dewi di kanal Youtube MrsAyuDewi, Dian Sastro bercerita tentang kisah rumah tangganya yang jauh dari kata romantis.

Hanya berbeda pendapat dalam masalah sepele seperti pilihan film yang bisa ditonton bersama, Dian mengaku tak pernah memperumit masalah.

Walaupun memang di tahun-tahun pertamanya menikah, dirinya sempat kesal dengan sikap sang suami yang tidak satu selera dengannya.

Sering berkompromi, pada akhirnya Dian dan sang suami pun tak pernah marahan.

Akan tetapi di balik harmonisnya komunikasi dengan sang suami, ternyata Dian Sastro menganggap bahwa drama dalam rumah tangga itu membuat manis suatu hubungan.

“Tapi jujur aja ya, sebenarnya ‘drama’ itu manis ‘bo, ‘drama’ itu gemes ya gremet-gremet jaman pacaran, ya kan?”

“Romantis itu ‘drama’, masalahnya gue ama Indra terlalu gak ‘drama’ kan, terlalu lempeng jadi kayak ‘kita tuh romantis gak sih?’ kita emang seneng gak pernah apa tapi kayak gremet-gremet nonton korea itu ih enggak, jadi yaudah adem ayem aja gitu,” kata Dian dikutip Grid.ID, Rabu (6/5/2020).

Saking lempengnya, sang suami tak pernah menyebut kecantika Dian yang dipuja-puji oleh kaum adam di Indonesia.

“Aku tuh pingin (dibilang cantik), aku bilang ‘aku tuh pingin diomongin aku tuh cantik dikit aja’ banyak loh netizen yang bilang aku cantik tapi suami sendiri jarang sekali ngomong gitu,” ujar Dian.

“Terus dia dengan muka lempengnya ‘really? Lo mau gue ngomong gitu?’ Hahah Terus gue ngeliat muka dia ‘yaudah deh gak usah gak usah lupain lupain’ jadinya juga gak bakal convincing juga, udah lupakan,” tambahnya.

Dibalik kelempengannya tersebut, Dian justru ingin merasakan drama-drama lucu dalam keluarganya untuk mempermanis hubungannya.

Akan tetapi jika melihat lagi secara keseluruhan Dian hanya bisa bersyukur karena sudah memiliki suami yang baik.

Sadar para pria di realita keseharian mereka tak akan seromantis dalam film, Dian dan Ayu sepakat untuk sekedar menikah dengan pria baik saja adalah satu karunia.

“Gue udah tahu fakta (cowok romantis) itu sebelum gue kawin sih. Jadi gue kayak ‘ya Allah dia mau ama gue aja udah alhamdulillah ya ‘bo’.”

“Jadi gue udah gak pake drama-drama karena gue udah lumayan tahu hidup tuh sekeras itu, dan di kehidupan nyata tuh cowok itu gak kayak di film-film, jadi apa ya dapet yang bener, baik ya alhamdulillah yaudah gak neko-neko, gak macem-macem,” tutup Dian.

Potret liburan Dian Sastro bersama suami dan anak-anaknya saat di New York.
Potret liburan Dian Sastro bersama suami dan anak-anaknya saat di New York. (TRIBUNTRAVEL.COM/Instagram/ @therealdisastr)

Dian dan sang suami, Maulana Indraguna Sutowo, diketahui resmi menikah pada tahun 2010.

Akan merayakan usia pernikahan yang ke sepuluh pada bulan Mei, kelurga kecil Aktris yang memulai karirnya sebagai model ini jarang diberitakan isu tak sedap.

Setelah menjalani sepuluh tahun pernikahannya, Dian dan Indra telah dikaruniai dua orang anak, yakni Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo dan Ishana Ariandra Nariratna Sutowo.

Inilah Permintaan Ibu Dian Sastro saat Putrinya Ingin Jadi Mualaf

Toleransi ditunjukkan keluarga artis Dian Paramita Sastrowardoyo yang populer dikenal melalui nama Dian Sastrowardoyo atau Dian Sastro (35).

Dian Sastro terlahir sebagai seorang non-muslim, namun saat dewasa dia pindah dan memeluk agama Islam.

Kakeknya, Prof Sunario Sastrowardoyo adalah tokoh muslim yang menikah dengan wanita non-muslim asal Minahasa, Sulawesi Utara.

Dian Sastrowardoyo
Dian Sastrowardoyo (Instagram)

Sunario merupakan mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah di Jakarta, dan mantan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga di Yogyakarta.

Walau kakeknya muslim, orangtua kandungnya non-muslim.

Putri pasangan Ariawan Rusdianto Sastrowardoyo dan Dewi Parwati Setyorini ini dikabarkan mengucapkan kalimat syahadat pada tahun 2006 saat peringatan Isra Mi'raj.

Dia mulai memeluk Islam empat tahun sebelum menikah dengan Maulana Indraguna Sutowo.

Akad nikah keduanya berlangsung, 18 Mei 2010.

Sempat beredar rumor jika pernikahanlah mendorong bintang film Ada Apa Dengan Cinta? tersebut menjadi mualaf.

Namun, dibantah pihak Dian Sastro.

Keputusan menjadi mualaf bukan karena pernikahan, melainkan pilihan hati, saat itu.

"Yang membuat aku memilih Islam karena aku ingin berserah diri dan pasrah kepada Allah,” ujar Dian Sastro dalam sebuah kesempatan saat menceritakan pengembaraan dirinya.

Keputusan Dian Sastro untuk menjadi seorang mualaf ternyata mendapat dukungan penuh dari sang bunda

Dan bahkan ibundanya meminta agar Dian Sastro khatam Alquran sebelum melangsungkan pernikahan dengan Indraguna.

Hal itu diceritakan Dian Sastro melalui akunnya pada Instagram sebagai caption foto di atas.

Artis Dian Sastro mem-posting foto saat dirinya sedang khatam Alquran, melalui akunnya pada Instagram @therealdisastr. Foto itu di-posting pada 18 Mei 2015. (SCREENSHOT INSTAGRAM.COM/THEREALDIANSASTRO)

"Khataman Qur'an dan pengajian sebelum akad.."

"Mama aku yang Katolik benar benar supportif dan mendukung aku untuk khatamin Qur'an sebelum menikah.."

"Dia bahkan ikut terharu pas aku melafalkan ayat ayat juz amma di akhir pembacaan Qur'an, dia tau usaha aku yg les ngaji terus terusan demi bisa selesai sebelum nikah."

"Mama aku selalu supportif dengan pilihan spiritual aku, kata mama: agama apapun yang kamu pilih boleh saja asal harus dengan satu syarat: harus benar benar taat dan khusyuk kalo lagi ibadah!!!"

"Moral of the story is apapun agama kamu, pastikan itu hubungan mu sendiri dengan Yang Maha Kuasa.."

"Dan yang pasti alhamdulillah di keluarga aku walaupun berbeda beda tapi kita semua tetap saling menghormati dan saling cinta.."

"I love my mom and I'm so grateful about having her as my mother #bhinekatunggalika #toleransiberagama #indonesiaitubhineka," demikian ditulis ibunda dari Syailendra Naryama Sastraguna Sutowo dan Ishana Ariandra Nariratana Sutowo tersebut. 

* Komentar Dian Sastro untuk Nadiem Makarim

Kata kunci atau keyword pidato Nadiem Makarim masuk Google Trends Indonesia Minggu (24/11/2019).

Naskah pidato Nadiem Makarim akan disampaikan pada Hari Guru 25  November 2019 Senin (25/11/2019).

Naskah pidato Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pilihan Jokowi jadi viral di jejaring media sosial. 

Ini naskah lengkap pidato Nadiem Makarim:

PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.

Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.

- Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.

- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas

- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.

- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.

- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nadiem Anwar Makarim

Pidato tersebut merupakan amanat dan pesan dari Mendikbud Nadiem Makarim untuk peringatan Hari Guru Nasional, yang akan diperingati pada Senin (25/11/2019) esok.

Teks pidato Nadiem sebanyak 2 halaman itu rencananya akan dibacakan saat upacara peringatan Hari Guru Nasional 2019.
Namun, sejak diunggah di laman resmi Kemendikbud, pidato itu menyedot perhatian publik.

Apa isi pidato Nadiem hingga memunculkan berbagai respons?

Pada kalimat awal pidatonya, Nadiem mengucapkan permohonan maaf karena pidato yang akan ia sampaikan sedikit berbeda dengan para pendahulunya.

"Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik," demikian Nadiem mengawali pidatonya.

"Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," tulis Nadiem.

Dalam pidato tersebut, Nadiem berjanji tak akan memberi janji kosong kepada ratusan guru.

Ia juga menyampaikan rasa simpatinya untuk para guru di Indonesia karena tugas mulia yang mereka emban juga diikuti oleh aturan-aturan yang justru menyulitkan tugas mereka.

Selain itu, Nadiem memandang tugas administratif yang dibebankan kepada para guru menghambat mereka untuk membantu para murid yang mengalami ketertinggalan di kelas.

Kurikulum yang terlalu padat dan kurangnya kepercayaan untuk berinovasi, dinilai Nadiem juga menghambat para guru untuk berkarya demi kesuksesan anak didiknya.

Ia berjanji tidak akan memberi janji-janji kosong kepada seluruh guru di Indonesia, serta akan tetap berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Ia juga meminta para guru untuk melakukan perubahan kecil di kelas tanpa menunggu perintah.

Menteri Nadiem Makarim memberikan sambutan dalam Milad ke-107 Muhammadiyah (Kompas.com)
Masih dalam pidatonya, Nadiem mengatakan perubahan kecil terbus bisa dilakukan dengan cara berikut:

1. Mengajak kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.

2. Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.

3. Mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.

4. Menemukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Menawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan

"Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak," tutup Nadiem sebelum memberikan ucapan Selama Hari Guru dalam pidatonya.

Selengkapnya, berikut naskah pidato Mendikbud Nadiem Makarim dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional 2019:

Respons terhadap pidato Nadiem

Berbagai respons disampaikan warganet, khususnya di media sosial Twitter, terhadap pidato Nadiem.

Sebagian besar merespons positif.

"Pidato menteri yang singkat, padat dan substansinya jelas. Mas Nadiem sangat mewakili milenial yang ogah ogahan upacara kelamaan berdiri gegara kebanyakan lembaran pidato pas amanat. Aku padamu mas," tulis akun @KakangTB.

Sementara itu, akun @ivgfrly, menuliskan, "Pidato nya aa' nadiem emang keren bats si but if you're not a teacher in real life you can't feel it, the doubtful, the responsibility, the difficulties," twitnya.

Respons juga datang dari artis Dian Sastrowardoyo.

Menurut Dian, pidato Nadiem menunjukkan visi yang jelas dan pemahaman Nadiem terhadap kondisi guru di Indonesia.

Dian juga menyertakan tagar #MerdekaBelajar dalam twitnya. (*/kompas.com)

Sebagian Artikel ini sudah tayang di Grid.ID dengan judul: Kecantikannya Tidak Pernah Dipuji oleh Sang Suami, Dian Sastro Sebut ‘Drama’ Membuat Rumah Tangga Lebih Manis https://www.grid.id/read/042139613/kecantikannya-tidak-pernah-dipuji-oleh-sang-suami-dian-sastro-sebut-drama-membuat-rumah-tangga-lebih-manis?page=all

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Inilah Permintaan Ibu Dian Sastro saat Putrinya Ingin Jadi Mualaf, https://www.tribunnews.com/seleb/2017/05/31/inilah-permintaan-ibu-dian-sastro-saat-putrinya-ingin-jadi-mualaf?page=all.

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved