Diisukan Meninggal, Kim Jong Un Kejutkan Publik Sambil Tertawa, Kim Yo Jong Temani Resmikan Pabrik

Kim Jong Un muncul sambil tertawa, tersenyum, merokok, dan melambai kepada publik ketika meresmikan pabrik pupuk.

Editor: Hasyim Ashari
(Yonhap/AFP)
Kim Yo Jong mendapat pengawalan ketat ketika mendarat di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, Jumat (9/2/2018). Kim Yo Jong merupakan salah satu figur berpengaruh di Korea Utara, serta berstatus adik sang pemimpin saat ini, Kim Jong Un. 

Diisukan Meninggal, Kim Jong Un Kejutkan Publik Sambil Tertawa, Kim Yo Jong Ikut Menemani

POS-KUPANG.COM, PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, muncul mengejutkan publik setelah menghilang selama 20 hari.

Kim Jong Un muncul sambil tertawa, tersenyum, merokok, dan melambai kepada publik ketika meresmikan pabrik pupuk.

Gestur itu diungkapkan media pemerintah KCNA, di mana momen itu jadi kembalinya Kim setelah menghilang selama 20 hari terakhir.

Berdasarkan laporan kantor berita KCNA, Kim Jong Un berbicara kepada sejumlah ofisial dalam perayaan Hari Buruh dan meresmikan pabrik publik.

Kim menyatakan seperti dikutip KCNA, berdirinya Pabrik Pupuk Fosfat Sunchon bakal menjadi perkembangan bersejarah bagi industri pupuk mereka.

Dia mengklaim peresmian itu akan menjadi kemenangan bersejarah dan luar biasa bagi potensi ekonomi yang dimiliki Korea Utara.

"Sekaligus menjadi momen yang mengangkat dan menyakinkan kita tentang pencapaian garis depan ekonomi," kata Kim dilansir CNN Sabtu (2/5/2020).

Pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu disebut "begitu puas dengan pendirian pabrik Sunchon dan mengucapkan selamat bagi Universitas Teknologi Kim Chaek".

Dia berulang kali menekankan bahwa talenta di perguruan tinggi itu merupakan sumber penting sekaligus memberi motivasi kuat bagi pembangunan negara.

Sementara kanal televisi KCT menayangkan momen ketika Kim Jong Un berada di tengah perayaan atas resminya pabrik pupuk tersebut.

Dia terlihat duduk, berjalan, di samping adik sekaligus penasihatnya, Kim Yo Jong. Dia terlihat beberapa kali tertawa dan merokok.

Tayangan itu juga memperlihatkan Kim menumpang mobil golf (golf buggy) di samping petinggi negara yang tak mengenakan masker.

Muncul juga foto momen peresmian pabrik, di mana Kim menggunting pita merah dengan Kim Yo Jong tepat berada di belakang sang kakak.

Perilisan foto dan pemberitaan itu terjadi 20 hari setelah Kim absen dari publik, memunculkan serangkaian isu liar mengenai kondisi kesehatannya.

Pertanyaan soal kondisinya mengemuka setelah Kim absen dalam kalender penting Korea Utara, yakni peringatan ulang tahun sang kakek, Kim Il Sung.

Pada pekan lalu, harian lain milik negara, Rodong Sinmun, memberitakan Kim mengucapkan terima kasih kepada pekerja yang membantu pengerjaan kota Samjiyon.

Kabar kemunculan Kim sampai di telinga Presiden AS Donald Trump, di mana pada Jumat 91/5/2020), dia menolak untuk memberikan komentar.

"Saya lebih baik tidak berkomentar soal Kim Jong Un. Kami akan mengatakannya jika waktunya sudah tepat," jelas Trump di Gedung Putih.

* Kim Jong Un Muncul, Kenapa Kabar Kesehatannya Begitu Penting?

Setelah absen sekitar 20 hari lamanya, akhirnya Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali muncul di hadapan publik.

Media setempat merilis pemberitaan dan foto yang menunjukkan Kim menggunting pita sebagai tanda peresmian sebuah pabrik pupuk.

Ini bukan kali pertama Kim Jong Un menghilang dari publik.

Pada 2014, dia bahkan pernah tidak muncul selama enam pekan sebelum terlihat mengenakan tongkat.

Beberapa hari kemudian, intelijen Korea Selatan mengungkapkan bahwa pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu menjalani pengangkatan kista di kakinya.

Dilansir AFP Sabtu (2/5/2020), berikut merupakan alasan mengapa kesehatan Kim menjadi begitu penting, setelah dia diketahui muncul.

Siapa yang menjadi penerusnya?

Kim sudah berkuasa di Korea Utara selama hampir satu dekade, di mana jika dia meninggal, negara tertutup itu bakal menghadapi sukses tak direncanakan sepanjang sejarah.

Kepemimpinan menjadi isu keluarga di sana, di mana suksesi didasarkan pada "garis Paektu", mengacu kepada si pendiri Kim Il Sung. Kim memang mempunyai tiga anak.

Meski begitu, usianya diyakini belum cukup untuk memimpin negara yang dikenal masif dan agresif melancarkan uji coba senjata itu.

Karena itu adik sekaligus penasihatnya, Kim Yo Jong, diyakini bakal menjadi suksesornya.

Namun, Korut diduga tidak akan bisa menerimanya dengan mudah. Sebabnya, negara yang menganut ideologi Juche itu masih menganut sistem patriaki.

Jadi, keberadaan perempuan sebagai pemimpin bisa menjadi isu hangat.

 Apa yang akan terjadi pada pembicaraan nuklir?

Karena menjabat sebagai Pemimpin Tertinggi, segala kebijakan Partai Buruh dan militer harus mendapatkan persetujuan Kim Jong Un.

Menghilangnya sang pemimpin tertinggi selama hampir tiga pekan terjadi di tengah stagnan-nya perundingan nuklir dengan AS.

Padahal sejak 2018, atau ketika Kim menyatakan membuka pintu negosiasi di pidato Tahun Baru, dia Presiden AS Donald Trump sudah tiga kali bertemu.

Jika Kim Jong Un meninggal atau dianggap tidak mampu untuk memerintah, maka di Korea Utara akan timbul gejolak politik.

Para pakar meyakini, skenario terburuknya jika momen itu terjadi adalah membanjirnya para pengungsi dari Korut ke negara tetangga, China.

Kim juga mempunyai obesitas dengan dua pendahulunya, Kim Jong Il dan sang kakek Kim Il Sung, diketahui mempunyai riwayat sakit jantung.

"Profil pribadi Kim, sejarah keluarga, dan struktur Korut membuat masalah kesehatannya jadi variabel utama stabilitas dan kebijakan luar negeri," ucap Leif-Eric Leasley dari Universitas Ewha di Seoul.

Mengapa banyak sekali rumor berkembang?

Karena sedemikian tertutup, bahkan pertumbuhan ekonomi di Korut tidak akan diungkap ke publik dan dipandang sebagai rahasia negara.

Karena itu, para pengamat maupun diplomat asing begitu mengandalkan media yang dikontrol ketat pemerintah sebagai petunjuk kondisi negara itu.

Karena itu, jika Kim sampai tidak masuk ke dalam tajuk berita negara itu, maka hampir dipastikan isu liar mengenai kondisinya berkembang.

Pada 11 April, pemimpin yang diyakini berumur 36 tahun itu memimpin pertemuan anggota Dewan Politbiro Partai Buruh di Pyongyang.

Namun empat hari kemudian atau 15 April, dia tidak terlihat dalam perayaan Hari Matahari, atau peringatan kelahiran sang kakek.

Daily NK, media yang dikelola sebagian pembelot Korut mengeluarkan publikasi bahwa sang pemimpin menjalani operasi kardiovaskular, dan memulihkan diri di vila Provinsi Pyongan Utara.

Segera setelah itu, media terkemuka AS, CNN memberitakan intelijen memantau kabar Kim "berada dalam kondisi bahaya" setelah operasi. Bahkan sebuah media Jepang sempat menyatakan bahwa Kim berada dalam "kondisi vegetatif" atau koma, dengan China mengirim tim medis. Namun, Korea Selatan kemudian menekankan bahwa Kim masih hidup dan sehat.

Trump juga sempat menyiratkan Kim baik-baik saja pada pekan lalu. "Insiden itu bisa mengingatkan betapa rapuhnya rumor yang tak berdasar mengenai Korea Utara," jelas mantan analis AS untuk Korut, Rachel Lee.

Dia menjelaskan, mereka memerlukan analis yang bisa menjabarkan lebih akurat mengenai kondisi riil di negara komunis tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un Muncul, Kenapa Kabar Kesehatannya Begitu Penting?", 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muncul Kembali, Kim Jong Un Tertawa, Tersenyum, dan Merokok", o

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved