Pemkab Mabar Bantu Peternak Jual Daging Ayam Secara Online
para peternak awalnya didata dan secara bergiliran melayani konsumen yang telah memesan daging ayam ke dinas.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Pemkab Mabar Bantu Peternak Jual Daging Ayam Secara Online
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO --Sejumlah peternak ayam di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dibantu melakukan penjualan secara daring atau online.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Mabar telah membantu para peternak sejak 31 Maret 2020 lalu.
Sebelumnya, penjualan daging ayam di daerah tersebut menurun drastis pasca merebaknya wabah virus Corona (Covid-19).
Selanjutnya, para peternak dikumpulkan dan bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Mabar bekerja sama untuk melakukan penjualan daging ayam secara online.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Mabar, drh Theresia Primadona Asmon mengatakan, harga 1 kg daging ayam dijual dengan harga Rp 35 ribu.
Harga tersebut disepakati bersama para peternak dan konsumen yang telah memesan daging ayam, dilayani dua kali dalam seminggu yakni pada hari Rabu dan Sabtu.
"Kami bekerja sama dengan para peternak, melayani berbasis delivery dengan pengemasan yang sesuai standar Aman, Sehat, Utuh dan halal dan diterima oleh pelanggan dan dilakukan hari Rabu dan Sabtu," katanya.
Theresia menjelaskan, para peternak awalnya didata dan secara bergiliran melayani konsumen yang telah memesan daging ayam ke dinas.
Pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mabar melakukan hal tersebut demi jaminan pasar untuk para peternak.
Theresia mengaku, menggunakan fanpage Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mabar untuk mempromosikan program tersebut dan saat ini telah banyak diketahui publik.
"Hingga Rabu minggu lalu, yang pesan mencapai 100 kg, untuk Rabu minggu ini, nantinya orderan sudah mulai ada karena sudah ada yang tahu. Semua orderan akan diterima oleh dinas dan akan diteruskan kepada petani yang saat itu mendapatkan giliran untuk menjual daging," jelasnya.
Saat ini, dengan kampanye melalui media sosial dan program yang telah berjalan tersebut, para peternak merasa ada kepastian daging ayam yang diproduksi dapat terjual.
Hal ini dapat dilihat dari antusiasme warga yang tinggi saat memesan daging untuk dikonsumsi.
Selain itu, kata Theresia, pihaknya pada tahap awal program itu membantu peternak untuk promosi, menerima pesanan, pengemasan daging hingga pengantaran daging ke konsumen.