Kekerasan Seksual

Perjuangan Korban Kekerasan Seksual Keluar dari Trauma

Perjuangan Korban Kekerasan Seksual Keluar dari Trauma, Takut Keluar Rumah Hingga Tak Ingin Lanjutkan Sekolah

Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
POS-KUPANG.COM
Perjuangan Korban Kekerasan Seksual Keluar dari Trauma 

Ia mengatakan perspektif korban aparat penegak hukum sangat diperlukan. Ia masih menemukan kendala saat mendampingi korban melaporkan kasusnya. Salah satunya soal  bukti yang dianggap kurang cukup.  “Masih banyak lagi saat diperiksa di pihak yang berwajib,” ujarnya.

Ini yang DIkatakan Presiden Amerika Serikat saat Dengar Kabar Pemimpin Korut Kim Jong Un kritis 

Apakah Masih Bisa Makan dan Minum Usai Imsak Puasa Ramadhan 1441 H 2020? Yuk Simak Penjelasannya

Presiden Jokowi Minta Bantuan Amerika Pengadaan Ventilator, Harga Pemasangan 1 Ventilator Rp 1 M

Pendidikan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja Jangan Ditabukan  

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang, Diana Bire mengatakan, kasus kekerasan seksual di Kota Kupang perlu menjadi perhatian bersama yang harus segera ditangani. Ia menekankan kekerasan seksual terhadap anak akan berdampak panjang, di samping berdampak pada masalah kesehatan di kemudian hari, juga berkaitan dengan trauma yang berkepanjangan, bahkan hingga dewasa. 

Sehingga perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan. “Kebanyakan anak yang menjadi korban kekerasan seksual enggan melapor, dan jika melapor, ada berbagai sanksi sosial yang diterima," kata Diana Bire. 

Ia pun meminta para orang tua, sekolah dan lingkungan masyarakat agar sungguh-sungguh mengawasi anak-anak. Menurutnya, kemajuan teknologi sekarang ini ada banyak dampak positif dan negatif. Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan adanya kemajuan teknologi, anak lebih mudah untuk mengakses konten-konten negatif, yang berujung pada pembentukan imajinasi anak. "Di era digital ini, orang tua harus lebih mengawasi anak-anak dalam mengakses internet, karena sebagian besar anak sudah memiliki gadget sendiri, sehingga perlu dikontrol oleh para orang tua," katanya.

Diana Bire Anggota DPRD Kota Kupang Prov. NTT
Diana Bire Anggota DPRD Kota Kupang Prov. NTT (Istimewa)

Diana Bire juga menambahkan bahwa salah satu upaya yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kota Kupang, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau P3A, adalah dengan melakukan sosialisasi dan seminar tentang pendidikan seks di sekolah-sekolah.

Menurut Diana, pihak sekolah wajib memberikan pendidikan seks kepada peserta didik, bekerja sama dengan Dinas P3A dan Dinas Pendidikan. “Pendidikan seksualitas dan reproduksi jangan dianggap tabu, tetapi penting untuk edukasi kepada anak,” ujarnya

Senada dengan Diana, Direktur LBH Apik Ansi Damaris Rihi Dara meminta orang tua tidak melihat seksualitas sebagai sesuatu yang tabu. Tetapi lebih membuka diri untuk mengedukasi anak dalam rumah tangga mengenai pendidikan seks sesuai dengan usianya. 

Ia pun meminta media terlibat melakukan pencegahan kekerasan seksual melului pemberitaan. Menurutnya  jika media memberikan perhatian pada pencegahan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sanksi hukuman bagi pelaku dari segala umur serta memberikan edukasi mencegah terjadinya kekerasan seksual, bagaimana cara menghindari terjadinya kekerasan seksual, ia meyakini peluang terjadinya kekerasan seksual itu akan semakin kecil.

Sedangkan Diana mengaku, dirinya sangat mendukung alokasi anggaran untuk penanganan dan upaya pencegahan kasus kekerasan seksual terhadap anak. Ia mengatakan DPRD mendukung semua upaya pemerintah untuk melakukan sosialisasi, pendampingan terhadap korban serta penanganan lainnya. Dukungan anggaran tentu menjadi prioritas. 

“Yang perlu digaris bawahi adalah, korban kekerasan seksual perlu didampingi sampai sembuh, jangan meninggalkan trauma, perlu dukungan orang tua, keluarga, lingkungan masyarakat dan semua stakeholder lainnya," kata Diana Bire. (*)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved