Corona di Sumba Timur
Hasil Rapid Test di Sumba Timur, Enam Orang Positif
Hasil rapid test yang dilakukan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur menemukan enam orang positif Corona Virus Disease ( Covid-19)
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Hasil pemeriksaan rapid test yang dilakukan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur menemukan enam orang pelaku perjalanan yang reaktif atau positif Corona Virus Disease ( Covid-19).
Hal ini disampaikan Kepala dinas Kesehatan Sumtim, dr.Chrisnawan Try Haryantana saat Jumpa pers ini berlangsung di Posko Covid-19 Sumba Timur, Jumat (24/4/2020) malam.
Hadir pada saat itu, Sekretaris Dinkes Sumtim, para kepala rumah sakit dan sejumlah dokter.
• Bantu Cegah Covid-19, PSMTI TTU Bagikan 1.000 Masker Gratis kepada Warga
Menurut, Chrisnawan, dari hasil rapid test oleh tim gugus tugas penanganan Covid-19, terdapat enam orang yang positif atau reaktif.
"Tapi pemeriksaan swab belum ada hasil, karena kami baru kirim sampelnya ke Surabaya" kata dr. Chrisnawan.
• Update Corona TTU-Tetap Waspada! Jumlah PPDP di TTU Capai 1.195 Orang
Didampingi Direktur RSUD Umbu Rara Meha,Lely Harakai,M. Kes, dr. Anri Widyawati Sp.Paru dr, Kabid P2P Dinkes Sumba Timur, Jonker H.A. Telnoni,SKm, Chrisnawan menjelaskan, rapid test itu belum bisa dinyatakan positif, karena harus ada pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan swab.
Hasil positif rapid test tidak serta merta menyimpulkan seseorang itu menderita Covid.
"Kita sampaikan agar tidak ada diskiriminasi penolakan terhadap orang yang dirapid test. Meskipun rapid test tidak dipakai, tapi pemeriksaan ini dibutuhkan juga dalam rangka memutuskan mata rantai Covid-19," katanya.
Dikatakan, dari enam pelaku perjalanan yang reaktif itu, lima orang dari Grogol ,Jakarta. Sedangkan satu orang juga adalah warga Sumba Timur tapi karena dari Jakarta memeriksakan kesehatan dan saat pulang dirapid test ternyata positif.
Ditanyai apakah rapid test dilakukan terhadap semua pelaku perjalanan ataukah hanya pada pelaku perjalanan yang memiliki gejala khusus, ia mengatakan, rapid test tidak dilakukan kepada semua pelaku perjalanan tetapi dilakukan secara selektif, pertama bagi orang-orang yang memiliki gejala dan juga pelaku perjalanan dari zona merah.
"Kita punya keterbatasan, sehingga tidak mungkin melakukan rapid test kepada semua pelaku perjalanan," katanya.
Sementara itu, Chrisnawan juga mengatakan, ada dua orang PDP dan 1 ODP yang saat ini dirawat di RSUD Umbu Rara Meha.
"Kami imbau agar kita semua menaati protokol Kesehatan, instruksi pemerintah,baik pusat, provinsi , kabupaten dan kota. Menggunakan masker jika keluar rumah, selalu mencuci tangan," ujarnya.
Dia mengatakan, imbauan lain yakni agar tetap tinggal di rumah, membatasi kerumunan,menghindari keramaian, menjaga jarak, konsumsi makanan bergizi, olah raga cukup.
"Bagi pelaku perjalanan yang masuk di Sumba Timur, cukup banyak, karena itu kami minta agar tetap menjaga kesehatan , tinggal di rumah demi kesehatan kita semua," ujarnya.
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, dr. Lely Harakai mengatakan, RSUD Umbu Rara Meha, sudah ditetapkan untuk menangani dan merawat apabila ada positif PDP.
"Harus ada rumah sakit penyanggah. Secara strategis kita harus menyiapkan rumah sakit darurat," kata Lely.
Untuk diketahui, saat ini Orang tanpa gejala (OTG) di Sumba Timur sebanyak 4 orang, ODP sebanyak 47 orang dan PDP 2 orang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)