Simbol Berdamai, Warga Wailolong dan Bantala di Flores Timur Lakukan Panen Padi
Sekitar 38 tahun silam, warga Desa Wailolong di Kecamatan Ile Mandiri dan Desa Bantala di Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur (Flot
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM, MAUMERE----Sekitar 38 tahun silam, warga Desa Wailolong di Kecamatan Ile Mandiri dan Desa Bantala di Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur (Flotim) terlibat konflik.
Masa lalu yang kelam ‘terkubur’ Rabu (22/4/2020) siang ketika warga kedua desa bersama-sama melaksanakan panen raya tanaman padi sebagai simbol perdamaian.
Wakil Bupati Flotim, Agustinus Payong Boli,S.H, turut hadir dalam panen raya tersebut. Kepada para petani, Agus Boli, mengatakan masyarakat petani tidak dilarang bekerja di kebun, dengan menjaga jarak minimal satu sampai dua meter dengan yang lain, memakai masker dan selalu cuci tangan.
“Kita takuti itu orang dari zona terpapar bukan antarpetani yang tidak pernah keluar kampung. Kita tetap kerja menjaga ketahanan pangan supaya makan bergizi dan daya tahan tubuh terjaga, sehingga virus corona tidak mudah menyerang kita,” kata Agus Boli.
Panen padi puluhan hektar dihadiri tetua adat dari kedua desa dan Pastor Paroki Lewotala, Pater Veri.
• Tempati Posisi General Manager, Cucu Somantri Masukkan Sang Anak ke Direksi PT LIB
Agus Boli juga menyerahkan bantuan beras dan gula pasir, dalam tradisi Lamaholot disebut "umeng lamak," (terlibat menolong sesama yang susah). Agus berharap beras dan gula bisa dimanfaatkan selama panen karena secara adat hasil panen belum bisa dikonsumsi sampai beberapa minggu ke depan.
Pastor Paroki Lewotala dan Ketua Adat Bantala, Yohanes Hurint menyampaikan terimakasih kepada Agus Boli, terlibatan ke tengah masyarakat,padahal undangan hanya menggunakan SMS dan telphon. (laporan wartawan POS-KUPANG.COM, eginius mo’a)
• Pengumuman Larangan Mudik, Penumpang di Terminal Tanjung Priok Cenderung Sepi, Simak Liputannya
