Ketua RT 26 Kelurahan Maulafa: Jangan Sampai Tunggu Pilkada Dulu Baru "Kasih Bunyi"
Jangan tunggu sampai pilkada (pemilihan kepala daerah) dulu, baru mulai "kasih bunyi" dan janji, itu kami tidak suka. Kami mau air bersih
Ketua RT 26 Kelurahan Maulafa : Jangan Sampai Tunggu Pilkada Dulu Baru "Kasih Bunyi"
POS-KUPANG. COM|KUPANG-- Ketua RT/RW 26/10 Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kupang, Marten Lalangsir ketika dikonfirmasi terkait keluhan warga tentang air bersih, Selasa, 21/04/2020, mengatakan, kalau bisa (pemerintah) datang buat sekarang juga.
"Jangan tunggu sampai pilkada (pemilihan kepala daerah) dulu, baru mulai "kasih bunyi" dan janji, itu kami tidak suka. Kami mau air bersih sekarang, ujar Marten.
Marten menambahkan, waktu bantuan badan penanggulangan bencana alam, itu baru, kasih jalan 2 mobil tangki air untuk bantu.
Padahal, lanjut Marthen, dulu-dulu minta ulang-ulang di kelurahan tidak pernah.
"Kami sudah pernah sampaikan kepada pemerintah. Sudah pernah pasang pipa dan meteran juga, air tidak pernah jalan, angin yang jalan. Padalah kami sangat membutuhkan air. Nanti kalau kita omong, katanya itu dari kabupaten, kalau kota tidak bisa masuk di sini. Nah kalau tidak bisa masuk di sini kita mau hubungi siapa lagi," ungkap Marten
Sudah 5 kali, lanjut Marten, dirinya minta kepada Pak walikota Kupang, sejak zaman Bapak Daniel Adu, Jonas Silean, dan Jefri Riwu Kore, sama juga. Sampai sekarang tidak ada tanggapan.
"Katanya dari pemerintah bahwa masih kerja sama dengan kabupaten. Kami terpaksa harus beli air dari mobil tengki, walaupun tidak ada dana, tetap kami usahakan. Apalagi masyarakat yang Tuna Netra," Ujar Marten
Lalu jalan setapak ini. Kalau dana P2KP itu bagus, sangat menyentuh masyarakat. Datang kepada program Kotaku, susah mendapatkan.
Hanya satu RT saja, (dana) miliaran juga hanya untuk 1 RT saja.
• Kantor Rupbasan Kelas I Kupang Melakukan Aksi Pembagian Sembako Kepada Masyarakat
• Terapkan PHBS, Anggota Kodim 1618 TTU Gelar Senam Aerobik di Rusunawa BTN
Padahal RT lain juga membutuhkan. Dana P2KP itu sudah berubah menjadi program Kotaku, tukas Marten (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Oncy Rebon)