Cegah Covid 19, IDI Sikka Galang Donasi, Bikin Masker Untuk Warga
IDI memberdayakan para penjahit asal Sikka bersama-sama mengerjakannya. Pembuatan masker ini sekaligus menggerakan perekonomian
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
Cegah Covid 19, IDI Sikka Galang Donasi, Bikin Masker Untuk Warga
POS-KUPANG.COM| MAUMERE-- Para dokter anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sikka di Pulau Flores tak hanya berkutat dengan pasien.
Menghadapi pandemi wabah virus corona (Covid-19) melanda dunia, IDI Sikka melakukan gerakan nyata mencegah penularan Covid-19 mengadakan masker kain untuk warga Sikka. IDI Sikka menargetkan 50 ribu sampai 75 masker kain.
Ketua IDI Sikka, Dr. Mario Nara, Sp.A, penyerahan masker kain untuk wartawan di Sikka, Rabu (22/4/2020) siang di Aula RSUD dr.TC.Hillers Maumere, mengingatkan letak Sikka diapit daerah merah Covid-19, yakni Surabaya, Bali dan Makassar, merupakan ancaman nyata. Meski sampai saat ini belum muncul kasus Covid-19 positif, suatu waktu wabah ini bisa hadir di Sikka.
“Sumber daya yang kita miliki teratas, supaya kasus tidak muncul, pencegahan harus dilakukan bersama-sama dengan menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak. IDI menjalankan program masker gratis untuk masyarakat Sikka,” kata Mario .
Ia mengatakan, prinsip utama gagasan masker kain adalah pencegahan penularan Covid. IDI Sikka menerima sumbangan dalam bentuk masker dari mana saja dan mengalang donasi membuat masker.
Untuk membuat masker kain, IDI memberdayakan para penjahit asal Sikka bersama-sama mengerjakannya. Pembuatan masker ini sekaligus menggerakan perekonomian masyarakat.
“Penggunaan masker di Kota Maumere lumayan maju. Namun, di luar Kota Maumere sangat kurang. Saya temui di Pasar Geliting, pengendara tidak pakai masker, yang di dalam mobil dan penjalan kaki masih banyak tidak pakai masker. Harapanya saya lebih banyak pakai masker,” imbuh Mario.
Ketua Gerakan IDI Sikka Peduli, Masker Kain Untuk Sikka, dr,Frisky Ronald Tua, menjelaskan penggalangan dana melalui media sosial dan proposal kepada pihak terkait. Dana yang ada terkumpul digunakan membeli bahan kain dan ongkos menjahit masker kain.
“Kami ingin dijahit sendiri oleh masyarakat Sikka dan dimanfaatkan sendiri juga oleh masyarakat Sikka. Saat ini ada 18 penjahit, akan ditambahkan lagi,” kata Frisky.
Donasi diberikan bisa dalam bentuk masker dan uang yang terkumpul Rp 49 juta dari target Rp 180 juta.
Besok pagi (Kamis), kami akan distribusikan 1.000 masker kain pertama. Sebanyak 500 dibagikan kepada warga di Pasar Nita, 250 untuk para frater di STFK Ledalero dan 250 untuk Puskesmas Nita.
• Update Covid 19 di Belu : ODP di Atambua Barat Bertambah Dua Orang, Simak Data Lengkap Disini
• Hasil SWAB Tiga Suspect di Lembata Sudah Dikirim Hari Ini
“Kami tak hanya berikan masker, tetapi juga edukasi kepada masyarakat,” kata Frisky. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Euginius Mo’a).