Menteri Luhut Akhirnya Buka Suara, Buka-bukaan Atas Tudingan Said Didu Teman Rocky Gerung
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan Akhirnya Buka Suara, Buka-bukaan Atas Tudingan Said Didu Teman Rocky Gerung
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan Akhirnya Buka Suara, Buka-bukaan Atas Tudingan Said Didu Teman Rocky Gerung
POS-KUPANG.COM - Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu diancam akan dipolisikan terkait komentarnya tentang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
“Bila dalam dua kali 24 jam tidak minta maaf maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku," ujar Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, melalui keterangan tertulis, Jumat (3/4/2020).
Dalam video tersebut, Said Didu menyoroti soal isu persiapan pemindahan IKN baru yang masih terus berjalan di tengah usaha pemerintah dan semua pihak menangani wabah Covid-19.
Said Didu mengatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah tidak memprioritaskan masalah kesejahteraan rakyat umum dan hanya mementingkan legacy.
Said Didu menyebutkan bahwa Luhut ngotot agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak “mengganggu” dana untuk pembangunan IKN baru dan hal tersebut dapat menambah beban utang negara.
• TERBARU! Tak Semua PNS Dapat THR Tahun Ini, Hanya ASN Golongan Ini Saja, Pensiunan Dapat?
• Mabuk Bareng 3 Wanita Seksi, Anggota DPRD Tantang Kolonel TNI, Ditegur Gegara Ugal-Ugalan di Jalan
Atas adanya tuntutan permintaan maaf tersebut, Muhammad Said Didu pun melayangkan surat klarifikasi kepada Luhut Binsar Pandjaitan. Surat tersebut diketahui telah dikirim pada hari ini, Selasa (7/4/2020).
"Sudah tadi pagi (dikirim suratnya ke Luhut), jam 11," katanya kepada Kompas.com, Selasa (7/4/2020).
Berikut isi surat klarifikasi dari Said Didu ke Luhut, dikutip dari akun Twitter @msaid_didu:
1. Video yang berjudul Luhut: Uang, Uang dan Uang di channel Youtube M. Said Didu adalah ulasan analisis prioritas kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi corona ( Covid-19).
2. Pernyataan saya bahwa Pak Luhut hanya memikirkan uang, uang dan uang merupakan rangkaian tidak terpisahkan dari analisis tersebut, yang maknanya adalah:
A. Bahwa kebijakan pemerintah saat ini lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan ekonomi dibandingkan dengan kebijakan mengatasi dampak pandemi corona.
B. Bahwa Menteri Koordinator Kemaritimsn dan Investasi (Bpk Luhut B. Panjaitan) lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan investasi yang mungkin merupakan pelaksanaan tugas Bapak.
3. Pernyataan saya terkait dengan Sapta Marga yang secara jelas saya katakan bahwa "semoga terbesit kembali sapta marga" merupakan harapan kepada Bapak sebagai Purnawirawan TNI bahwa dengan jiwa sapta marga pasti akan memikirkan rakyat, bangsa, dan negara.
4. Sebagai tambahan informasi bagi Bapak bahwa keterangan saya tersebut jauh dari kepentingan pribadi dan semata-mata karena panggilan nurani untuk memenuhi kewajiban sebagai anak bangsa dalam membangun sistem kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis, peduli, dan kritis kepada setiap aparatur negara agar dalam mengambil langkah-langkah, kebijakan, dan program selalu fokus untuk kepentingan rakyat banyak demi Indonesia yang maju, adil, dan makmur ke depan.
Demikian klarifikasi ini. Saya berharap makna pernyataan saya dalam video tersebut menjadi jelas.
Tangerang, 7 April 2020
Dr. Ir. Muhammad Said Didu.

• Istri Glenn Pangku Bayinya Nangis Disamping Jenazah Suami, Mutia Ayu Terisak: Jangan Tinggalin Aku
• 20 Ucapan Selamat Paskah 2020 Ini Cocok untuk Dijadikan Status Whatsapp, Instagram dan Facebook.
Proses Hukum Lanjut
Melalui juru bicaranya, Jodi Mahardi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan akan meneruskan tuntutannya kepada mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
"Pak Luhut sudah baca. Tidak ada komentar apa-apa. Saya tanyakan apakah dilanjutin proses hukumnya, jawabnya iya," kata juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, kepada Kompas.com, Rabu (8/4/2020).
Mengenai konteks surat klarifikasi yang dilayangkan Said Didu pada Selasa (7/4/2020), menurut Jodi, pihaknya masih mengevaluasi seluruh rangkaian kalimat di dalam surat tersebut.
Namun, dari penilaiannya, tidak ada kalimat pernyataan maaf yang jelas dituliskan oleh Said Didu.
"Mungkin memang kita 'rada-rada dungu' kalau pinjam istilah Pak Said Didu. Enggak paham suratnya itu apakah minta maaf atau apa," ujarnya.
Bahkan, lanjut Jodi, di dalam surat klarifikasi itu juga tak menjelaskan tudingannya kepada Luhut terkait ibu kota negara (IKN).
"Klarifikasi terhadap tuduhannya tentang ibu kota yang tidak benar itu juga tidak kan," katanya.
Jodi menilai pimpinannya tersebut bukanlah tipe antikritik seperti yang selama ini disematkan kepada Luhut.
"Pak Luhut kalau dibilang antikritik atau otoriter tidak benarlah. Orang dikasih kesempatan minta maaf kok," ujarnya.
Penjelasan Lengkap Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya angkat suara atas tudingan-tudingan yang disampaikan oleh Muhammad Said Didu.
Sebelumnya ia hanya meminta juru bicaranya untuk menyampaikan jawabannya kepada publik soal polemik penghinaan yang disampaikan oleh Said Didu terhadapnya.
Namun kini melalui tulisan di Akun Facebooknya, dia menjelaskan sikap tegas yang akan dia ambil, yaitu membawa kasus tersebut ke jalur hukum.

• Aurel Hermansyah Ajukan Permintaan ke Anang-Krisdayanti Jika Ia Nikah, Sosok Raul Lemos Disinggung
Berikut Tulisan Lengkap Luhut Binsar Pandjaitan
Saya menghabiskan lebih dari 30 tahun masa hidup saya sebagai seorang prajurit, tanpa pernah merasa ada keraguan ketika terjun ke daerah operasi. Sebagai seorang prajurit Kopassus atau yang dulu disebut RPKAD pun saya terbiasa menghadapi banyak pertempuran jarak dekat, dengan situasi yang sangat mencekam.
Semua itu saya ingat waktu saya masih bujangan dan bahkan setelah saya menikah. Pada saat itu bahkan tidak pernah terlintas di pikiran saya bahwa seorang prajurit RPKAD itu bisa mati terkena peluru. Sampai suatu ketika saya terjun di Timor Timur bersama anak buah saya, keesokan harinya saya ketahui ternyata anak buah saya ada yang mati.
Tapi itu semua kami lakukan karena kecintaan dan janji kami pada Sumpah Prajurit dan Sapta Marga. Yang menjadi sebuah pedoman dan sumpah dari seorang perwira sewaktu kami jadi taruna di Lembah Tidar. Jadi saya tidak akan pernah mengingkari sumpah saya sebagai seorang prajurit.
Tapi saya baru disadarkan saat kehilangan prajurit saya di daerah operasi, pada tahun 1975. Ternyata manusia memang terdiri dari darah daging dan tulang, juga emosi.
Namun ketika saya pensiun sebagai tentara, begitu banyak perspektif hidup yang berubah. Terutama “utang” yang saya miliki kepada istri dan anak-anak. Selama puluhan tahun, ketika harus menjalani tugas operasi ke daerah lain, tak terhitung berapa kali saya harus meninggalkan mereka.
Ada satu momen yang saya ingat sampai saat ini, yaitu suatu waktu anak saya Uli yang waktu itu berumur 3 tahun menangis ketika melihat saya pulang ke rumah. Sayangnya dia bukan menangis karena lama menahan rindu ke ayahnya, tapi karena dia takut ada orang asing muncul di kamarnya. Dia tidak mengenali saya. Sebagai seorang ayah, hal itu sangat membuat saya terpukul.
Pada momen itu, saya berjanji pada diri saya sendiri, bahwa setiap berangkat menjalankan tugas negara, saya harus memastikan diri saya dan prajurit lainnya bisa pulang dengan selamat. Artinya, semua misi harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya, sehingga kami bisa pulang untuk menebus utang waktu kami dengan keluarga.
Selesai bertugas sebagai tentara dan diberikan amanah untuk mengabdi dengan menjadi pejabat publik, semangat pantang menyerah itu tidak pernah luntur. Saya selalu meyakini bahwa apa yang terbaik untuk masyarakat Indonesia maka harus diwujudkan, dengan berbagai macam risiko dan konsekuensinya. Sapta Marga mengajarkan saya untuk terus membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
Saya terbiasa untuk tidak mudah memasukkan semua kritik ke dalam hati karena saya senang mendapat masukan juga kritik yang membangun dari siapa saja. Saya selalu mempersilahkan siapapun yang ingin menyampaikan kritik untuk datang dan duduk bersama mencari solusi permasalahan bangsa. Bukan dengan melempar ucapan yang menimbulkan kegaduhan tanpa fokus pada inti permasalahan.
Belakangan, saya melihat dinamika yang terjadi sudah sangat melampaui batas ini. Saya tidak habis pikir, mengapa di tengah suasana pandemi seperti saat ini, ujaran kebencian dan fitnah terus dipelihara di tengah-tengah kita? Mengapa kita masih diliputi dengan sentimen sektarian di saat seluruh anak bangsa harusnya bersatu melawan musuh bersama yaitu virus corona, yang mengancam kesehatan serta keselamatan seluruh masyarakat Indonesia? Mengapa kita malah terus-terusan mencari perbedaan, tanpa sedikitpun berpikir persatuan?
Momen seperti ini membuat saya rindu kepada almarhum Gus Dur yang semangat positifnya selalu menginspirasi setiap langkah saya menjalani hidup sebagai pejabat negara. Dari Gus Dur pula saya belajar, bahwa perbedaan dan kritik pasti ada dan tidak bisa dihilangkan, karena perbedaan itu lahir bersama kita. Wejangan Gus Dur inilah yang membuat saya selalu berprinsip bahwa persaudaraan antar anak bangsa harus kita kedepankan.
Bangsa Indonesia saat ini sedang berada dalam situasi pandemi. Semua pihak sedang bergerak bersama mencari solusi untuk mempercepat penanganan Covid-19 untuk memastikan keselamatan dan kesehatan semua warga negara Indonesia.
Bagi saya, ini adalah misi, dan tetap, sebuah misi harus dituntaskan dengan baik. Namun saya sungguh menyayangkan tindakan dan ucapan beberapa pihak yang tega menjadikan situasi seperti ini untuk memperkeruh keadaan dengan melakukan serangan-serangan yang tak berdasar dan malah mengarah ke personal atau pribadi orang lain. Bukan lagi kritik yang berorientasi pada pemecahan masalah dan mencari solusi bagi keselamatan negeri tercinta kita.
Saya tidak pernah punya keinginan untuk membungkam kritik, karena bagi saya kritik adalah motivasi terbesar sebagai pejabat negara dalam merumuskan kebijakan yang bermanfaat. Bukan hanya bagi generasi saat ini, tetapi juga generasi anak dan cucu kita di kemudian hari. Tapi saya juga ingin bangsa ini menjadi bangsa yang terdidik, yang terbiasa untuk saling kritik dan mendebat dengan fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan dengan tuduhan tak berdasar yang menyerang pribadi orang lain.
Sebuah tuduhan kepada pribadi seseorang tentu juga akan mengenai sisi paling privat dari orang itu. Ini pula yang kemudian dirasakan oleh keluarga dan orang-orang terdekat saya. Mereka merasa yang hari ini terjadi sudah kelewat batas dan bukan contoh yang baik bagi pendidikan moral dan pendewasaan generasi penerus bangsa yang besar ini, terutama dalam hal berdemokrasi dan menyampaikan pendapat.
Maka perlu dilakukan sebuah tindakan untuk setidaknya membuat masyarakat Indonesia, juga anak-cucu saya, bisa belajar dan paham bahwa setiap tindakan pasti ada konsekuensinya. Saya juga ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar mampu bertanggung jawab atas apapun laku dan ucap kita, karena sesederhana ucapan dan laku itu punya dampak bukan hanya kepada kita, tetapi juga lingkungan sekitar dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Jika kita berani mengucapkan dan melakukan suatu hal, mengapa kita tidak punya keberanian yang sama untuk mempertanggung jawabkannya ?
Rocky Gerung Bongkar Siapa Luhut Panjaitan Sebenarnya
Pengamat Rocky Gerung mengungkap sifat sebenarnya yang dimiliki seorang Luhut Panjaitan
Bahkan memaksa Said Didu untuk meminta maaf karena dinilai telah mencemarkan nama baik Luhut Binsar Panjaitan.
Siapa sosok sebenarnya Luhut Binsar Panjaitan itu diungkap Rocky Gerung saat tanya jawab dengan presenter Hesubeno Arief.
"Teman Anda. Teman saya juga ya, Sahid Didu untuk segera meminta maaf. Menurut Anda ada yang salah dengan ini," tanya Hersubeno Arief.
Mendengar pertanyaan itu, Rocky Gerung mengaku dirinya kurang yakin bahwa seorang Luhut Panjaitan punya waktu untuk mengurusi kritik Said Didu.
Sebab melihat tugas dan fungsinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Menhub Ad Interim Luhut Binsar Panjaitan saat ini memiliki tanggungjawab besar di bawah perintah Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
"Saya kira, pertama saya kurang yakin bahwa Menteri LBP itu punya waktu untuk mengikuti Channel Youtube Said Didu, kan Beliau sibuk membuat koordinasi kebijakan, memastikan bahwa investasi tidak boleh menurun," kata Rocky Gerung.
Karena itulah, Rocky Gerung menilai ada yang membisiki Luhut Panjaitan terkait dengan komentar Said Didu.
"Jadi mungkin sekali ada orang yang iseng itu bisikin sesuatu pada juru bicaranya, juru bicaranya tiba-tiba punya ide untuk menegur dan minta maaf, ya sayang kurang yakin," tegas Rocky Gerung.
Ketidakyakinan itu menurut Rocky Gerung setelah melihat bagaimana sebenarnya sifat dari Luhut Panjaitan.
"Pak LBP itu punya intensi yang begitu jauh untuk memperkarakan Said Didu," ujar Bintang ILC TV One ini.
Ia juga menegaksan bahwa apa yang disampaikan Said Didu adalah kritik yang amat biasa.
"Karena Said Didu memberi kritik yang biasa sekali pada pejabat. Bukan individu. Siapa saja memang, uang uang uang," ujarnya.
Terkait dengan tudingan bahwa Luhut Panjaitan hanya tahu soal uang, uang , dan uang menurut Rocky Gerung hal itu sangat wajar.
"Tapi saya kira memang itu sindiran biasa saja. investasi adalah soal uang. Kalau yang dia kritik misalnya menteri perikanan pasti Said Didu akan mengatakan ikan ikan ikan. Ya pasti itu kan," ucap Rocky Gerung disambut tawa Hersubeno Arief.
Sebelumnya, Juru Bicara Luhut Binsar Panjaitan, Jodi Mahardi mengungkapkan kalau pernyataan Said Didu tak memiliki dasar dalam beberapa pernyataannya.
“Bila dalam dua kali 24 jam tidak minta maaf maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku," ujar Jodi melalui keterangan tertulis, Jumat (3/4/2020).
Jodi juga membenarkan bahwa pimpinannya tersebut telah mengetahui kejadian pencemaran nama baik Luhut. Maka dari itu, melalui Jodi, Luhut meminta agar Said Didu menyatakan maaf secara langsung kepadanya dan melalui semua media sosialnya terhitung mulai hari ini.
“Secara keseluruhan, seseorang dapat dikenakan pasal hate speech, Pasal 317 KUHP dan 318 KUHP dan juga dapat dikenakan Pasal 45A ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 terkait ITE jika menyebarkan ujaran kebencian, yaitu bisa memprovokasi, menghasut, serta penyebaran kabar atau berita bohong melalui media sosial,” tegas Jodi.
Siapa Luhut Binsar Panjaitan?
Mengutip WIkipedia Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan, M.P.A. (lahir di Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatra Utara, 28 September 1947; umur 72 tahun).
Ia adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia pada juli 2016 dan dipilih kembali pada masa Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019–2024 sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia .
Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015
Pada 12 Agustus 2015 ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada tanggal 27 Juli 2016, dia diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.
Pada tanggal 15 Agustus 2016, Presiden Joko Widodo mengambil langkah terkait polemik kepemilikan paspor Amerika Serikat (AS) Menteri ESDM Arcandra Tahar, sehingga Presiden Joko Widodo memberhentikan secara hormat Arcandra Tahar dari Menteri ESDM, dan menunjuk Luhut Binsar Panjaitan yang juga menjadi Menko Maritim, untuk menjadi pejabat sementara (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Sebelum masuk dalam Kabinet Kerja, Luhut Panjaitan pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2000–2001 saat Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI 1999–2001.
Sebelum menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.
Putra Batak ini merupakan anak ke-1 dari 5 bersaudara pasangan Bonar Panjaitan dan Siti Frida Naiborhu. Ia menikah dengan Devi Simatupang dan memiliki 4 anak, yaitu: Paulina, David, Paulus dan Kerri Panjaitan.
Pendidikan
Untuk mengejar cita-cita, ia hijrah ke Bandung dan bersekolah di SMA Penabur.
Di sinilah ia kemudian menjadi salah satu pendiri Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) yang menghimpun pelajar dan mahasiswa menentang Orde Lama dan PKI.
Luhut Binsar Panjaitan adalah lulusan terbaik dari Akademi Militer Nasional angkatan tahun 1970.
Pada Tahun 1967, Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat dan 3 tahun kemudian meraih predikat sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD. Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81.
Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya; Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.
Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.
Pendidikan yang diikutinya:
National Defense University, Amerika Serikat.
Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), Penerima penghargaan Adhi Makayasa untuk lulusan terbaik AKABRI bagian Darat (1970).
Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), Lulus Terbaik (1971).
Kursus Komando, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Sangkur Perak Komando (1971).
Kursus Lintas Udara, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Trophy Payung Emas (1971).
Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA I (1976).
Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA II (1978).
Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD).
Sekolah Staf Dan Komando ABRI (SESKO ABRI)
Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)
Pada Tahun 2001 Luhut Panjaitan mendirikan Politeknik Informatika Del di Desa Sitoluama, Toba Samosir.
Jabatan Militer
Komandan Peleton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1971).
Komandan Peleton Batalyon Siliwangi Di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan Dan Penumpasan PGRS/Paraku (1972).
Komandan Kompi A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1973).
Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir (Desember 1973 – Oktober 1974).
Ajudan Pribadi Brigjen TNI Yogi S Memed (Komandan Brigade Selatan, Wilayah Terusan Suez) Kontingen Garuda (KONGA VI), Mesir (Desember 1973 – Oktober 1974).
Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha (1975).
Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda Pada Elemen Satgas Tempur Khusus, Pada Operasi Seroja (1976), Sekaligus Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Kompi Terbaik Dalam Operasi Seroja.
Perwira Operasi Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat.
Perwira Operasi Pada Satuan Tugas/Satgas Intel Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.
Pendiri dan Komandan Pertama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1981)
Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Rajawali Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat, BAIS ABRI (1983)
Komandan Satuan Pengamanan Presiden RI/VVIP Pada KTT ASEAN Manila, Filipina (1984).
Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Charlie/Proyek Intelijen Teknik (Proyek Yang Menjadi Creme De La Creme TNI) Pada Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1985).
Pendiri Dan Komandan Pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen-81/Anti-Terror Kopassus Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) (1986).
Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus (Detasemen-86) Di Sektor Tengah Khusus (Osu, Frekueike, Laisorobai) Timor-Timur (1986). Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Satgas Tempur Terbaik Di Timor-Timur.
Komandan Sekolah Pusdik Para Lintas Udara Pusshandalinud/Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus/Pusdikpassus, Kopassus (1987).
Asisten Operasi (Asops) Kopassus (1989)
Komandan Group 3 Sandhi Yudha Kopassus, (1990)
Komandan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), (1993)
Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur, Meraih Prestasi Sebagai Komandan Korem Terbaik Di Indonesia (1995)
Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri
Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD (1996–1997)
Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997–1998).
Jabatan Pemerintahan
Duta Besar RI Berkuasa Penuh Untuk Singapura (1999–2000)
Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Persatuan Nasional (2000–2001)
Pangkat Jenderal TNI (1999)
Kepala Staf Kepresidenan RI (2014–2015)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan RI (2015–2016)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016–2019)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kabinet Indonesia Maju (2019–2024)
Karier di Pemerintahan
Pada Tahun 1999 Presiden B.J. Habibie mengangkatnya menjadi Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Singapura di era krusial awal Reformasi.
Kepiawaian Luhut dalam diplomasi dianggap mampu mengatasi hubungan kedua negara yang sempat terganggu dan kurang selarasnya komunikasi antar pemimpin negara sepeninggal Presiden Soeharto.
Dalam 3 bulan pertama masa jabatannya, ia mampu memulihkan hubungan kedua negara ke tingkatan semula.
Lalu pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, Luhut ditarik dari Singapura sebelum masa baktinya berakhir.
Gus Dur mempercayakannya sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia walau dalam periode yang singkat (2000–2001), sesingkat usia pemerintahan Gus Dur.
Presiden di era pemerintahan selanjutnya pun bermaksud untuk mempercayakannya kembali sebagai Menteri, tetapi Luhut menolaknya karena ia menjaga etika terhadap Gus Dur.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Luhut dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan Indonesia yang pertama oleh Presiden Joko Widodo.
Pada tanggal 12 Agustus 2015, Luhut ditetapkan oleh Presiden menjadi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan sebelum dipindahkan lagi menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada tanggal 27 Juli 2016.
Pengembangan masyarakat
Tahun 2001 Luhut memiliki ide membangun yayasan dan sekolah untuk masyarakat yang membutuhkan. Lalu bersama istrinya, Devi, Luhut membuat sebuah yayasan misi sosial bernama Yayasan Del.
Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan sumber daya manusia Indonesia agar menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.
Yayasan Del bergerak di sektor pendidikan, teknologi, kesehatan, kemanusiaan dan membangun panti asuhan.
Selain itu Del juga memberikan program beasiswa tanpa membedakan status maupun golongan.
Program pertamanya adalah dengan mendirikan Politeknik Informatika Del yang kini telah menjadi Institut Teknologi Del, di tepi Danau Toba.
Tepatnya di Sitoluama, Laguboti, Kab. Tobasa. Sekarang, IT Del telah membuka program studi baru, yaitu: S1 Teknik Manajemen Rekayasa, Teknik Bioproses, Sistem Informasi dan Teknik Informatika, serta D3 Teknik Informatika.
Institut Teknologi DEL, ditujukan untuk anak berbakat dan dari keluarga tidak mampu Indonesia.
Sejak didirikan, Institut Teknologi DEL bekerjasama dengan ITB Bandung, NIT India dan Wollongong University Australia.
Luhut juga mendirikan Yayasan Luhur Bakti Pertiwi yang telah melahirkan 250 alumni generasi muda berjiwa pemimpin berintegritas tinggi dari 23 provinsi.
Selain itu Luhut juga mendirikan Yayasan Lingkar Bina Prakarsa sebagai lembaga independen dan non-partisan untuk menjadi Pusat Studi Kebijakan dan Pendampingan Strategis.
Kewirausahaan
Tahun 2004 Luhut mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group.
Kini di bawah Toba Sejahtra yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, ada anak usaha yang bergerak di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.
PT Toba Bara Sejahtra Tbk (Toba Bara) adalah salah satu produsen utama batubara termal yang kompetitif di Indonesia.
Sebagai anak perusahaan PT Toba Sejahtra Group, Toba Bara telah berkembang menjadi produsen batubara utama yang beroperasi pada 3 (tiga) konsesi area tambang batubara di Kalimantan Timur.
Area-area tambang yang berdekatan ini, yang dikelola oleh 3 (tiga) anak perusahaan, berada pada lokasi tambang yang menguntungkan, serta dekat jaraknya dengan pelabuhan setempat.
Sejak memulai produksi pada tahun 2007, mengalami kenaikan yang cepat menjadi sebuah perusahaan terkemuka di bidang batubara.
Luas area tambang Toba Bara secara keseluruhan sekitar 7087 hektare dengan total estimasi sumber daya sebesar 236 juta ton.
Pembangunan pertama pada aset greenfield dimulai dengan PT Indomining pada tahun 2007, diikuti dengan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) pada tahun 2008. Kemudian, pembangunan PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dimulai pada tahun 2011.
Tanggal 6 Juli 2012 Toba Bara mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker TOBA dan merilis sebesar 210.681.000 saham atau 10,5 % dari jumlah modal disetor, dengan perolehan dana sebesar Rp 400.293.900.000,-. Harga perdana saham sebesar Rp 1.900,- per lembar saham.
Selain itu ada satu perusahaan konsesi yang dipegang Toba Sejahtra Grup, yaitu PT Kutai Energi.
Sedangkan di sektor migas ada PT Energi Mineral Langgeng dan PT Fairfield Indonesia.
Di sektor kelistrikan ada PT Pusaka Jaya Palu Power dan PT Kartanegara energi Perkasa.
Lalu di sektor perkebunan ada dua perusahaan yaitu, PT Trisena Agro Sejahtera dan PT Adimitra Lestari. Kalu di sektor industri ada PT Smartias Indo Gemilang, PT Rakabu Sejahtera dan PT Kabil Citranusa.
PT Pusaka Jaya Palu Tower yang bergerak di sektor kelistrikan sejak tahun tahun 2007, berhasil membangun pembangkit listrik tenaga uap. Dan ini merupakan pembangkit listrik tenaga uap swasta pertama di Indonesia.
Untuk coal and mining, sebagian besar hasil produksinya di-ekspor ke China, Korea, Taiwan, India, dan Jepang.
Penghargaan dan tanda kehormatan
Ernst & Young Entrepreneur of the Year, untuk kontribusi pada Pengembangan Sosial (2011).
Penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia sebagai Pembina Olah Raga terbaik nasional (2006).
Komandan Resort Militer (Danrem) Terbaik se-Indonesia (1995).
Tanda Jasa Militer
Kesetiaan 8 Tahun, Kesetiaan 16 Tahun, Bintang Kartika Eka Paksi Prestasi dan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.
Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri Bagian Darat (1970).
Bintang Yudha Dharma Nararya.
Bintang Prestasi Kartika Eka Paksi III.
Satya Lencana Nararya III.
Satya Lencana Kesetiaan XXV Tahun.
Satya Lencana GOM VIII/Dharma.
Satya Lencana Penegak.
Satya Lencana Seroja.
Satya Lencana Garuda VIII.
Satya Lencana Dwidya Sistha.
Satya Lencana PBB.
(Kompas.com/Wartakota/Tribunnews)