Jeritan Hati Para Waria Lansia di Kabupaten Sikka, Saat Pandemi Corona, Menyedihkan
Jeritan Hati Para Waria Lansia di Kabupaten Sikka, Saat Pandemi Corona, Menyedihkan
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Jeritan Hati Para Waria Lansia di Kabupaten Sikka, Saat Pandemi Corona, Menyedihkan
POSKUPANGWIKI.COM - PANDEMI Corona yang menerjang sejumlah negara, daerah dan kabupaten/ Kota di Indonesia berimbas kepada semua pihak, pekerja kantoran, pekerja swasta, penganguran, laki-laki, perempuan pun wanita pria (waria).
Hampir sebagian orang merasakan ketakutan, kekuatiran, kecemasan dan perasaan lainnya. Banyak juga yang terganggu perekonomiannya sejak pandemi corona.
Sejumlah waria lanjut usia (lansia) di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, Indonesia pun curhat tentang apa yang dirasakan dan dialami mereka saat pandemi Corona ini. Para waria lansia itu diantaranya, Wulan, Linda, Tote, Heni dan Lis dan Ambar.
Wulan yang berumur 53 tahun tak bisa beraktifitas masak sebab beberapa minggu terakhir mengalami sakit dan kini dalam masa pemulihan. Sedangkan Ambar, koki yang sering bekerja di tempat pesta kehilangan pekerjaannya.
"Saya tidak sanggup, terjebak dengan virus corona. Kami tertunduk dalam rumah, tak bisa bergerak apa apa karena takut virus menular," kata Ambar.
Linda mengaku kesulitan membiayai orangtua karena tak lagi bekerja.
"Sayang, saya punya orangtua susah dari mana saya mau dapat uang untuk beli kasih orangtua beras," kata Linda.

Linda adalah waria yang berprofesi sebagai tukang cuci dan seterika pakaian, serta menjual dan mengantar nasi kuning ke sekolah.
"Aduh, dengan wabah virus corona ini, aduh lumpuh total memang, tak dapat uang, jadi bagaimana. Semoga wabah ini cepat teratasi," kata Linda.
Sejumlah waria lain juga mengaku salon mulai sepi akibat pandemi corona. "Mau belanja duit ga ada, mau beli beras juga susah, ga ada tamu di salon," kata Ati.
Ema Tote mengaku tak bisa membeli beras sebab tidak ada pemasukan.
"Kegiatan masak tidak ada, jadi kita ini dalam rumah terus. Setengah mati, mau beli beras juga uang tidak ada," kata Ema Tote.
Ema Heni yang juga berprofesi sebagai koki di tempat pesta pun mengalami kesulitan yang sama. "Pesta juga tidak ada, dengan corona ni, sudah mau satu bulan lebih tidak ada pesta," kata Ema Heni.
Yanti dan waria lainnya berharap pemerintah dan masyarakat bisa memberikan bantuan sembako bagi waria lansia atau waria yang kehilangan pekerjaannya akibat pandemi corona.
"Tolong kami bantu sembako juga tidak apa apa, orang di rumah mengharapkan kita bawa pulang sembako, tapi kita mau kasih kesana bagaiamana tak ada uang untuk beli sembako. Tolong kasih kami sembako," kata Yanti yang kesulitan membayar listrik dan air.
"Mau bayar lampu, air, beli minyak goreng, minyak tanah, susah setengah mati," keluh Yanti.
Linda benar-benar kuatir dan takut keluar rumah karena bisa tertular corona.
"Saya ini setiap hari takut, keluar rumah juga saya takur, tidur malam juga berdoa, ihh takut. Sekolah tutup te kita tidak bisa dapat uang. Mau dapat uang dari mana beli beras juga tidak bisa," katanya.
Ketua Komunitas Fajar Sikka, Bunda Hendrika Mayora Victoria kepada POSKUPANG melalui telepon genggamnya, Selasa (7/4/2020) menyatakan perang terhadap Covid-19. "Fajar Sikka langsung menggagas Cepat Tanggap Covid-19 terhadap Waria Lansia," kata Bunda Mayora.
Kegiatan itu berupa pembagian sembako seperti beras 5 kg, sabun mandi, sabun cuci, odol, supermie vitamin C dan bumbu dapur.
Namun bantuan itu masih kurang sehingga Bunda Mayora berharap ada pihak yang mau mensupor dan memberikan donasi kepada waria di Sikka.
"Mereka benar benar merasa sedih, gelisah, takut, cemas, bercampur jadi satu. Karena banyak berita simpang siur soal virus Corona. Dan virus corona telah melumpuhkan semua perekomian para waria lansia. Ada waria yang nangis saat saya datang mengunjungi mereka. Mereka takut, lebih ke arah psikologis emosional mereka terganggu. Juga ekonomi mereka mulai lemah. Covid 19 benar-bvenar jahat, hampir semua waria tidak bisa bekerja dan berbuat apa-apa, tetap di rumah tidak berpenghasilan," kata Mayora.
Meski hanya mendapat bantuan beras 5 kg, para waria yang sudah manula itu sangat senang dan bahagia.
Mungkin hanya bisa bertahan beberapa hari, namun bantuan itu sangat berarti untuk beberapa hari ke depan.
Ada yang mengaku memasak setiap hari hanya 1 - 2 kaleng beras saja atau bikin bubur saja campur kacang dan daun kelor.
Bunda Mayora berterimakasih kepada para penyumbang atau donatur yang ada di Sikka, Jakarta dan di tempat lainnya. Jika ingin memberikan bantuan, bisa menelepon Mayora ke WA 082398869157, atau nomor telepon 082124774309.
Dalam kegiatan Fajar Sikka cepat tanggap Covid19, Bunda Mayora dibantu oleh waria Monik, Cucun, Sela, Silvy dan lainnya. (poskupang.com, novemy leo)
Berikut sejumlah foto-foto dalam kegiatan Fajar Sikka Cepat Tanggap Covid-19 untuk Waria Lansia di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, Indonesia, diabadikan tim Fajar Sikka.









