Corona Virus

Ini Fakta Terbaru Lewat Mikroskop Wujud Virus Corona yang Diteliti Ilmuwan, Paku di Permukaan

Wujud dari virus corona yang menginfeksi lebih dari 1 Juta orang di seluruh dunia dirilis oleh ilmuwan India. Ada fakta-fakta baru Covid-19 yan

Editor: Ferry Ndoen
Kompas.com
Penemuan Senyawa Anti-Corona dari Buah-buahan Oleh Peneliti IPB & UI 

POS KUPANG.COM--  -- Wujud dari virus corona yang menginfeksi lebih dari 1 Juta orang di seluruh dunia dirilis oleh ilmuwan India.

Ada fakta-fakta baru Covid-19 yang belum banyak dipahami masyarakat.

Foto wujud virus ini dirilis oleh sebuah lembaga menangani penyakit menular dan alergi yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Amerika Serikat.

National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Integrated Research Facility (IRF) telah merilis beberapa foto wujud dari virus corona.

Foto-foto tersebut dibuat dengan pemindaian dan transmisi mikroskop elektron di laboratorium NIAID di Hamilton, Montana.

Pemain dan Eks Pemain Persib Bandung Masuk Best XI ASEAN Liga Thailand, Simak Faktanya

Proses pengambilan foto wujud ini dilakukan dengan bantuan mikroskop elektron kemudian hasilnya diwarnai oleh kantor seni visual medis agar foto-foto tersebut menjadi terlihat lebih nyata.

Pewarnaan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dari virus dan sel yang masih sehat.

NIAID juga mencatat bahwa gambar yang dihasilkan terlihat mirip dengan virus corona penyebab penyakit MERS (Middle East Respiratory Syndrome) yang sebelumnya pernah mewabah di Timur Tengah dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). 

"Itu tidak mengejutkan: Paku pada permukaan virus corona memberi nama keluarga virus ini - corona, yang merupakan bahasa Latin untuk 'mahkota', dan sebagian besar virus corona akan memiliki penampilan seperti mahkota,"

Lalu, seperti apa foto wujud virus corona yang dilihat melalui mikroskop elektron dan diwarnai secara digital oleh para ilmuwan? 

Berikut ini adalah foto wujud virus corona dari mikroskop elektron.

Foto wujud virus corona yang belum diberi warna

Ilustrasi virus corona dalam animasi (unsplash/Viktor Forgacs)
Foto ini adalah wujud dari virus corona yang dipindai dengan mikroskop elektron dan belum diberi warna. 

Tampak seperti ada duri atau paku di sekeliling virus corona, kemudian duri dan paku inilah yang membuat virus corona berbentuk seperti mahkota. 

Seperti diketahui, "Corona" merupakan kata dalam bahasa latin yang berarti Mahkota, virus ini dinamakan corona karena bentuk yang menyerupai mahkota. 

Dalam foto tersebut, warna oranye adalah virus corona yang dilihat dari mikroskop elektro kemudian diberi warna secara digital. 

UPDATE COVID-19 NTT : 6 ODP di Nagekeo Sehat dan 19 Lainnya Dalam Pemantauan

Virus corona yang dipindai dengan mikroskop elektron (NIAID) (NIAID)
Foto ini menunjukkan virus corona yang berwarna oranye muncul dari sel tubuh yang berwarna abu-abu. 

Hasil dari foto ini didapatkan dengan mengisolasi virus dari seorang pasien Covid-19 di Amerika Serikat kemudian mengamatinya dengan mikroskop elektron di laboratorium. 

Dalam foto tersebut, warna oranye adalah virus corona yang dilihat dari mikroskop elektro kemudian diberi warna secara digital. 

Virus corona yang dilihat dari sel pasien
Foto wujud virus corona yang dilihat dengan mikroskop elektron (NIAID)
Foto ini menunjukkan virus corona yang berwarna oranye muncul dari sel tubuh yang berwarna abu-abu. 

Hasil dari foto ini didapatkan dengan mengisolasi virus dari seorang pasien Covid-19 di Amerika Serikat kemudian mengamatinya dengan mikroskop elektron di laboratorium. 

Penemuan Senyawa Anti-Corona dari Buah-buahan Oleh Peneliti IPB & UI
Penemuan Senyawa Anti-Corona dari Buah-buahan Oleh Peneliti IPB & UI (Kompas.com)

AS Mulai Uji Coba Vaksin Virus Corona Pada Manusia untuk Pertama Kalinya

 Selain merilis foto wujud virus corona, Ilmuwan juga mulai melakukan uji coba vaksin kepada manusia untuk menangani virus corona atau Covid-19. 

Vaksin virus corona atau Covid-19 sudah mulai diuji kepada manusia.

Hal ini diungkapkan oleh Pejabat Kesehatan AS, dimana AS sudah siap menguji vaksin Covid-19 kepada manusia untuk pertama kalinya.

Hal ini tentu memberi harapan baru untuk memerangi virus corona yang menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi global.

Muji coba manusia sudah dilakukan, para ahli mengatakan bahwa masih membutuhkan 12-18 bulan hingga vaksin dinyatakan aman dan tersedia di pasaran karena masih banyak uji klinis yang harus dilakukan untuk membuktikan bahwa vaksin ini aman untuk manusia.

FOLLOW US:

Dilansir dari AFP, vaksin yang disebut dengan mRNA-173 itu dikembangkan oleh para ilmuwan dan kolaborator dari National Institutes of Health AS di perusahaan bioteknologi Moderna yang berada di Cambridfe, Massachusetts.

"Ada 45 sukarelawan berusia 18 sampai 55 tahun yang sehat akan menjadi bagian dalam uji coba vaksin. Peserta pertama menerima vaksin hari ini. Uji coba akan berlangsung selama 6 minggu," kata NIH dalam keterangan resmi.

Uji coba ini didanai oleh Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI) yang berbasis di Oslo.

"Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan yang mendesak," ungkap Anthony Fauci, kepala penyakit menular di NIH.

Percobaan pertama akan mempelajari dampak dari dosis yang berbeda ketika disuntikkan di lengan sukarelawan.

Ilustrasi - 18 Dokter Meninggal Dunia Akibat Corona Covid-19, Salah Satunya dr Ketty yang Sempat Merawat Menhub
Ilustrasi - 18 Dokter Meninggal Dunia Akibat Corona Covid-19, Salah Satunya dr Ketty yang Sempat Merawat Menhub (REUTERS/Martin Pollard via Kontan)

Efek yang mungkin terjadi dari vaksin unu adalah nyeri dan demam setelah diberi injeksi.

Karena wabah yang kian meluas dan menginfeksi banyak orang, seluruh laboratorium dan farmasi di seluruh dunia berlomba dalam mengembangkan vaksin untuk Covid-19.

Pengobatan antivirus yang disebut remdesivir, yang dibuat oleh Gilead Sciences yang berbasis di AS, telah menjalani tahap akhir uji klinis di wilayah Asia.

Dokter di China pun sudah melaporkan bahwa obat tersebut efektif dalam memerangi penyakit ini.

Tetapi, uji coba secara acak adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui secara pasti, apakah obat tersebut akan benar-benar membantu atau tidak.

Virus Corona Covid-19
Virus Corona Covid-19 (Istockphoto)

Selain itu, seorang ahli farmasi bernama Inovio mengatakan akan membuat vaksin berbasis DNA dan akan diuji secara klinis bulan depan.

Tingkat keparahan pasien

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, 80 persen kasus posirif virus corona atau Covid-19 adalah kasus ringan, 14 persen kasus parah dan kemudian sekitar lima persen kasus kritis.

Pasien dalam kasus ringan bisa sembuh dengan sendirinya setelah satu atau dua miggu, sementara kasus parah bisa memakan waktu sekitar enam minggu atau lebih.

Kisah Perawat Tangani Pasien Corona, Dikucilkan karena Dituduh Tularkan Virus Covid-19
Kisah Perawat Tangani Pasien Corona, Dikucilkan karena Dituduh Tularkan Virus Covid-19 (BBC World)

Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa sekitar sartu persen dari semua orang yang terinfeksi meninggal dunia.

(TribunStyle.com/Anggie)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harapan Baru, AS Mulai Uji Coba Vaksin Corona Covid-19 Pada Manusia"

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Fakta Terbaru Lewat Mikroskop Beredar Wujud Virus Corona yang Sedang Diteliti Para Ilmuwan, https://wartakota.tribunnews.com/2020/04/06/lewat-mikroskop-beredar-wujud-virus-corona-yang-sedang-diteliti-para-ilmuwan-seperti-ini?page=all.

Editor: Dian Anditya Mutiara

* UPDATE Corona, Sebanyak 2.092 Kasus Covid-19 di 32 Provinsi Indonesia, NTT dan Gorontalo Masih Aman

Hingga kini Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT dan Gorontalo masih merupakan dua provinsi yang belum ada kasus virus corona

Meski demikian jumlah ODP di wilayah ini sudah mencapai ratusan orang, sementara di 32 provinsi sudah tercatat 2.092 kasus

Pemerintah merilis perkembangan terbaru mengenai kasus Covid-19 di Indonesia. Jumlahnya saat ini masih terus bertambah.

Hingga Sabtu (4/4/2020), total ada 2.092 kasus Covid-19 di Indonesia. Dengan demikian, ada penambahan 106 pasien yang dinyatakan positif virus corona dalam 24 jam terakhir.

"Pada hari ini masih terjadi penambahan kasus sebanyak 106 kasus sehingga total menjadi 2.092 kasus positif," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu sore.

Selain itu, berdasarkan data pemerintah, ada penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 10 orang.

Dengan demikian, total ada 191 pasien Covid-19 meninggal dunia. Selain itu, terdapat penambahan 16 pasien yang dinyatakan sembuh. Jumlah total pasien Covid-19 yang sembuh diketahui ada 150 orang.

"Kemudian ada 16 yang sudah sembuh dengan hasil pemeriksaan negatif sehingga bisa dipulangkan. Total jadi 150 orang," tutur Yuri.

Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, penambahan 106 kasus baru tersebar di 9 provinsi.

Beberapa di antaranya yakni Bali, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dari data yang sama diketahui tidak ada kasus perdana penularan Covid-19 di dua provinsi, yakni NTT dan Gorontalo.

Sehingga sebaran penularan Covid-19 masih berada di 32 provinsi.

Berikut ini data sebaran kasus baru pasien positif Covid-19 yang dirangkum pemerintah hingga 4 April 2020:

1. Bali Ada tambahan 5 kasus baru

2. Banten Ada tambahan 3 kasus baru

3. DIY Ada tambahan 5 kasus baru

4. DKI Jakarta Ada tambahan 55 kasus baru

5. Jawa Barat Ada tambahan 24 kasus baru

6. Jawa Tengah Ada tambahan 7 kasus baru

7. Kalimantan Timur Ada tambahan 2 kasus baru

8. Sumatera Utara Ada tambahan 3 kasus baru

9. Papua Ada tambahan 2 kasus baru

Dalam tahap verifikasi: 0 kasus Total: 106 kasus

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: Bertambah 106, Total Ada 2.092 Kasus Covid-19 di Indonesia", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/04/15592751/update-bertambah-106-total-ada-2092-kasus-covid-19-di-indonesia?page=all#page4.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved