Dampak Covid-19, Tingkat Hunian Hotel di Mabar Turun Drastis
jumlah tamu yang berkurang dan biaya operasional yang cukup tinggi, lanjut Marianus, ribuan tenaga kerja di sektor pariwisata terpaksa dirumahkan
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso

Dampak Covid-19, Tingkat Hunian Hotel di Mabar Turun Drastis
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO -- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Agustinus Rinus mengatakan, tingkat hunian hotel di daerah tersebut menurun drastis pasca merebaknya virus Corona (Covid-19).
"Saya belum dapat data yang akurat, tapi saya dengar laporan dari Ketua PHRI sekitar dibawah 15 persen, sehingga banyak karyawan yang dirumahkan," katanya saat dihubungi per telepon pada Jumat (3/4/2020).
Karena jumlah tamu yang berkurang dan biaya operasional yang cukup tinggi, lanjut Marianus, ribuan tenaga kerja di sektor pariwisata terpaksa dirumahkan.
"Jumlah tenaga kerja di bidang periwisata hampir 4.412 orang. Dan sebagian besar dirumahkan karena dampak penyebaran virus Corona," katanya.
Marianus juga menjelaskan, pihaknya telah memperpanjang penutupan destinasi wisata di daerah tersebut.
Penutupan sejumlah destinasi wisata di luar Taman Nasional Komodo (TNK) itu diperpanjang hingga 29 Mei 2020 mendatang.
Sebelumnya, penutupan destinasi wisata di Kabupaten Mabar dilakukan selama dua pekan sejak 23 Maret hingga 6 April 2020.
"Setelah kami lakukan evaluasi dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19) ini, kami perpanjang lagi sampai 29 Mei 2020 sebagaimana arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana," ungkapnya.
Pihaknya pun akan secara berkesinambungan melakukan evaluasi terkait kebiasaan tersebut.
"Nanti kami akan evaluasi terus, bisa saja kebijakan ini akan dibuka jika penyebaran virus Corona tidak terlalu masif di NTT," katanya.
"Kami akan melakukan evaluasi setiap minggunya, bisa saja diperpanjang, tergantung dari hasil evaluasi," jelasnya.
Saat ditanya berapa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Mabar, Agustinus menjelaskan, jumlah kunjungan wisatawan sangat menurun drastis pasca merebaknya wabah virus Corona.
"Data bulan Maret sementara kami rekapitulasi, pada intinya, wisatawan mancanegara menurun sangat drastis, jika diperkirakan sampai 29 Mei 2020, daerah kehilangan sekitar Rp 4 milyar sampai Rp 5 milyar Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi," ungkapnya.
Pihaknya juga berharap persoalan Covid-19 ini segera selesai, sehingga pemerintah secara kolektif bersama seluruh stakeholder dapat kembali melakukan pembangunan daerah demi kesejahteraan masyarakat.