Atasi Kelangkaan APD, Relawan Forum PRB Lembata Produksi 10 Ribu Pelindung Wajah Bagi Tenaga Medis

Atasi Kelangkaan APD, Relawan Forum PRB Lembata Produksi 10 Ribu Pelindung Wajah Bagi Tenaga Medis

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Para relawan Covid-19 Forum PRB Lembata sedang memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) di Posko Relawan di Waikomo Lewoleba, Kamis (2/4/2020). 

Atasi Kelangkaan APD, Relawan Forum PRB Lembata Produksi 10 Ribu Pelindung Wajah Bagi Tenaga Medis

POS-KUPANG.COM |LEWOLEBA--Tenaga medis di Kabupaten Lembata yang bekerja terutama untuk pencegahan penanganan Covid-19 masih kesulitan mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD).

Situasi ini mendorong para relawan Covid-19 Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Lembata secara swadaya memproduksi 10 ribu APD jenis pelindung wajah yang dibagikan kepada para tenaga medis di Lembata.

Puluhan pelindung wajah buatan tangan para relawan ini sudah dibagikan kepada beberapa tenaga medis di Puskesmas Lewoleba dan petugas posko Covid-19 di Pelabuhan Laut Lewoleba. Proses produksi pelindung wajah masih dilakukan hingga sekarang hingga target 10 ribu tercapai.

Herman Bule, Koodinator Tim Kerja Pembuatan APD, berharap alat pelindung wajah yang dibuat para relawan bisa meminimalisasi risiko terdampak para petugas lapangan dari cipratan droplet atau cairan tubuh dari bersin dan batuk yang bisa menularkan virus corona.

Timnya memasang target produksi sebanyak seribu APD dalam 10 hari ke depan.

"Apa yang kami lakukan ini adalah bagian dari empati terhadap teman-teman di garis depan yang perlu dilindungi, walaupun itu hanya darurat untuk mengatasi kelangkaan APD sampai APD standar tiba di Lembata," terangnya di Posko Relawan FPRB, Waikomo, Kamis (2/4/2020).

Wakil Koordinator Para Relawan, Tinus Huarnoning, menambahkan bahan dan alat pembuatan alat pelindung diri merupakan hasil dari sumbangan spontan oleh para relawan FPRB.

Bahan pelindung wajah itu, tambah Tinus, terbuat dari kertas karton, kertas transparan, isolasi dan karet gelang.
Sebelum mulai diproduksi massal, jelas Tinus, dibuat terlebih dahulu 10 buah sampel pelindung wajah dari beberapa model.

"Ada yang pakai potongan bola plastik, ada yang pakai kertas karton, ada yang pakai kertas kalender," paparnya.

Setelah dilihat tim dari Puskesmas Lewoleba, kemudian dipilih model yang menggunakan kertas karton.

Lanjut Tinus, setelah diuji coba di Posko Pelabuhan, kemudian timnya mulai memproduksi alat pelindung wajah tersebut sebagai upaya darurat mengatasi sementara kelangkaan pelindung diri sambil menunggu APD standar yang sedang dipesan Pemkab Lembata.

Kreativitas dan inisiatif para relawan Covid-19 Forum PRB Lembata ini mendapat respon positif dari para tenaga medis.

Siti Ratuloli dan Ratih Tukan, dua orang perawat di Puskesmas Lewoleba, menyanjung kerja para relawan yang telah memproduksi pelindung diri bagi tenaga medis seperti dirinya.

Keduanya menyampaikan bahwa pada saat bertugas para petugas medis tentu berada sangat dekat dengan penumpang di pelabuhan atau Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19. Oleh sebab itu, wajah tenaga medis sangat berpotensi terkena droplet dari mereka.

Pemprov NTT Akan Buka Akses Masuk Pantai Pede Labuan Bajo Untuk Rekreasi

Begini Cara Dapatkan Keringanan Tagihan Listrik Bagi Pelanggan Rumah Tangga 450 VA & 900 VA Subsidi

Pada saat pertemuan dengan jajaran Forkopimda Kabupaten Lembata beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday menyampaikan terima kasih kepada para relawan Covid-19 Forum PRB Kabupaten Lembata, Komunitas Taman Daun dan Plan Indonesia serta para relawan lainnya yang dengan caranya sendiri telah membantu Pemkab Lembata melakukan edukasi, aksi nyata dan berbagai tindakan pencegahan penanganan Covid-19 selama ini.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved