Corona Virus
Terbanyak per Hari Covid-19, Hari Kemarin, 793 Orang Meninggal karena Virus Corona di Italia INFO
793 orang meninggal karena virus corona ( Covid-19 ) di Italia, Sabtu (21/3/2020). Ini merupakan jumlah kematian tertinggi per hari sejak wabah virus
POS KUPANG.COM-- Sebanyak 793 orang meninggal karena virus corona ( Covid-19 ) di Italia, Sabtu (21/3/2020).
Ini merupakan jumlah kematian tertinggi per hari sejak wabah virus corona.
Kini, Italia melaporkan 1.420 orang meninggal sejak Jumat (20/3/2020) lalu.
• Perubahan ini Dirasakan Kapten Persib Supardi Nasir Saat Virus Corona Mewabah, Info
Jumlah kasus infeksi Covid-19 meningkat 6.557 menjadi 53.578.
Berdasarkan catatan jumlah korban jiwa di daerah Lombardy Utara di sekitar Milan adalah 3.095 orang dan 25.515 kasus.
• Wali Kota Kupang Bubarkan Warga yang Berkerumun di Bundaran Tirosa
Pada Kamis (19/3/2020) lalu, Italia melampaui China sebagai negara dengan angka kematian tertinggi di dunia.
Sejauh ini 6.072 orang sudah sepenuhnya sembuh pada Sabtu (21/3/2020) dibanding hari sebelumnya hanya 5.129.
• Pelatih Putri Persib Instruksikan Pemain Latihan di Rumah akibat Corona Mewabah, Info
Turis di St. Mark's Square oleh menara Bell dan Basilika Santo Markus pada 4 November 2019, sebelum virus Corona menyebar di Italia (Miguel MEDINA, Marco SABADIN / AFP)
Pemerintah Italia telah mengambil kebijakan lockdown untuk 60 juta penduduknya sejak 12 Marret lalu. Sejak itu masyarakat dilarang berkumpul dan sebagian besar toko tertutup.
Polisi pun melakukan penjagaan dan operasi terhadap mereka yang masih berkeliaran di jalanan. Polisi memeriksa dokumen dan menayakan alasan mereka ke luar rumah.
Italia Lampaui China
Jumlah kasus meninggal di Italia melampaui kasus kematian akibat virus corona (Covid-19) di China, per Kamis (19/3/2020) waktu setempat.
Tercatat total kematian mencapai 3.405 setelah laporan baru sebanyak 427 orang meninggal pada Rabu (18/3/2020).
China melaporkan 3.245 orang meninggal sejak kasus pertama pada akhir tahun lalu.
Pada Kamis, badan perlindungan sipil Italia mengatakan pada konferensi pers bahwa jumlah kasus infeksi virus corona di negara itu naik menjadi 41.035, yang mencakup 5.322 kasus baru.
Terlihat hiruk pikuk truk tentara mengirimkan peti mati pada Kamis(19/3/2020) ke pemakaman di kota Italia Utara.
Pemakaman yang berlangsung 30 menit itu dilakukan untuk menghindari penularan melalui kerumunan.
• Simak Alasan Pelatih Mengapa Persib Maung Bandung Tetap Latihan di Tengah Mewabahnya Corona
Para petugas pengubur memakai perlengkapan lengkap, yang menutup dari kepala sampai kaki.
Kator Berita Italia ANSA melaporkan, kematian dua dokter lagi di kota terdekat Como Barat Bergamo pada Kamis (19/3/2020).
Perdana Menteri Giuseppe Conte meminta warga Italia untuk disiplin dan mentaati aturan lockdown.
Sejumlah langkah sudah ditempuh Italia untuk menghentikan penyebaran virus corona, di antaranya pembatasan perjalanan ke Italia, menutup restoran, bar, dan hampir semua toko kecuali untuk toko makanan dan laboratorium kimiawan.

"Pemerintah melakukan yang terbaik, kita berada dalam perang melawan musuh yang tak terlihat," kata pemilik Roma toko Delicatessen Roberto Castroni.
Sejauh ini, otoritas Kesehatan Italia mencatat peningkatan kasus virus corona menjadi 15.113 dari 12.462 sebelumnya.
Dalam serangkaian langkah untuk menghentikan penyebaran virus corona, Gereja Katolik Roma telah memeintahkan penutupan seluruh gereja pada Kamis (13/3/2020).

Ini merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern yang akan berlaku untuk lebih dari 900 gereja paroki dan situs bersejarah di ibukota Italia.(Channel News Asia/Reuters/AFP)
Penulis: Srihandriatmo Malau
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hampir 800 Orang Meninggal di Italia

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kemarin, 793 Orang Meninggal karena Virus Corona di Italia, Terbanyak per Hari Sejak Kasus Covid-19, https://jabar.tribunnews.com/2020/03/22/kemarin-793-orang-meninggal-karena-virus-corona-di-italia-terbanyak-per-hari-sejak-kasus-covid-19?page=all.
Editor: Tarsisius Sutomonaio