Ahok Naik Pitam Lihat Puput Nasititi Devi Dikambingkan Hitamkan, Mati-matian Bela Sang Istri
Ahok Naik Pitam Lihat Puput Nasititi Devi Dikambingkan Hitamkan, Mati-matian Bela Sang Istri
Ahok Naik Pitam Lihat Puput Nasititi Devi Dikambingkan Hitamkan, Mati-matian Bela Sang Istri
POS KUPANG.COM -- Pernikahan Basuki Tjahaja Purnama BTPalias Ahok dengan Puput Nastiti Devi masih saja menjadi perhatian publik
Sang istri hingga kini masih saja dituduing sebagai orang ketiga yang hadir di antara pernikahan Ahok dan Veronica Tan
Padahal Ahok sudah resmi menikah dengan Puput Nastiti Devi bahkan sudah memiliki seorang utra Yosafat Abimanyu Purnama
Dia Ahok yang kini menjadi Komisaris Utama Pertamina pun tak henti-hentinya terus membela mantan pengawal Veronica Tan tersebut
Bagaimana tidak, Ahok merajut kasih dengan Puput Nastiti Devi yang notabene mantan ajudan dari Veronica Tan.
Hal inilah yang membuat Ahok 'diserang' bertubi-tubi isu miring terkait hubungannya dengan Puput Nastiti Devi.
Santer dikabarkan, hubungan asmara keduanya sudah terjalin sejak Ahok masih berada di tahanan.
Publik semakin dikejutkan dengan kabar rencana pernikahan Ahok dan Puput Nastiti Devi.
Masih kita ingat, publik sempat terkecoh bahwa pernikahan Ahok dan Puput Nastiti Devi akan dilangsungkan pada bulan Februari 2019.
Baca Juga: Pakai Kalung Salib, Penampilan Puput Nastiti Devi saat Temani Ahok Kondangan Curi Perhatian
Sebuah kantor catatan sipil di wilayah Jakarta Selatan disebut-sebut juga akan didatangi oleh Ahok dan Puput Nastiti Devi, untuk melegalisir pernikahan mereka.
Namun nyatanya, setelah beberapa bulan berlalu, Ahok baru mengungkapkan kapan tepatnya ia menikahi Puput Nastiti Devi.
Rupanya, Ahok memilih menikahi Puput Nastiti Devi pada tanggal 25 Januari 2019, satu hari setelah Ahok bebas dari penjara.
Keputusan besar Ahok itu diambil lantaran dia mengaku sudah mendapatkan restu dari sang bunda, Buniarti.
Tak berhenti disitu, beberapa oknum masih melontarkan komentar negatif soal pernikahan Ahok dan Puput.
Bola pembicaraan semakin bergulir panas, Ahok akhirnya buka suara soal pernikahannya dengan Puput.
Usai kabar pernikahan keduanya viral dan diikuti isu negatif, Ahok akhirnya mengungkapkan segala hal tentang hubungannya itu.
Melalui unggahan video klarifikasinya dalam akun Instagramnya @basukibtp pada Selasa (26/2/2019), mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan segala hal tentang kisah asmaranya.
Video klarifikasi itu terdiri atas 3 bagian.
Masing-masing berisi klarifikasi tentang berbagai informasi dalam kehidupan Ahok yang selama ini simpang siur dan jadi bahan gosip bagi netizen.
Tak hanya seputar isu miring tentang dirinya, Ahok juga menanggapi pemberitaan negatif PND dan keluarganya.
"Akhir-akhir ini banyak isu negatif tentang saya maupun PND, dan juga keluarga,"
"Pada kesempatan ini, saya ingin meluruskan semua tuduhan tuduhan negatif tersebut," kata Ahok dalam video itu.
Ahok menyebut, semua tuduhan dan rumor miring yang selama ini berkembang itu tidaklah benar.
Ia menjelaskan, rumah tangganya sekarang ini tidak ada korelasinya dengan perceraiannya pada April 2018 silam.
"Saya harus menyebut bahwa semua tuduhan negatif itu tidak benar. Kehidupan saya saat ini tidak ada hubungannya dengan perceraian saya pada bulan April 2018," bantah Ahok.
Pada slide selanjutnya, Ahok menghimbau agar netizen tidak berspekulasi dengan kehidupan pribadinya.
Menurutnya, banyak orang sudah melakukan fitnah kepadanya.
"Mengenai hubungan saya dengan PND dan tuduhan negatif dari saudara-saudara, saya harap jangan berspekulasi dengan kehidupan pribadi saya, dan saudara telah melakukan fitnah!" tegas Ahok.
Ahok mengatakan, setiap tindakannya sudah dikonfirmasi kepada Tuhan dan pihak keluarganya.
Terutama kepada ibu dan tante-tantenya.
Ahok kemudian meminta agar semua pihak menghentikan spekulasi tentang dirinya dan tidak menuduh PND macam-macam.
"Setiap tindakan saya saya konfirmasi dengan Tuhan, saya konfirmasi dengan ibu saya dan tante-tante saya,"
"Nah itu sekali lagi saudara-saudara semua, hentikan spekulasi kehidupan saya, hentikan menuduh PND macam-macam, karena saya yang memutuskan," ujar Ahok.
Ahok kemudian mengatakan, jika publik ingin menyalahkan, maka sasaran yang tepat adalah dirinya bukan PND.
Baca Juga: Makin Makmur Usai Nikahi Ajudan Mantan Istrinya hingga Didapuk Jadi Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok Kini Tinggal di Rumah Mewah nan Asri Bersama Puput Nastiti Devi
"Kalau mau salahkan, salahkan saya, bukan salah PND. Maka saya jelaskan, saya memilih perceraian dan pernikahan, itu kehidupan pribadi saya,"
"Yang paling penting, sesuai etika ibu anak anak tinggal bersama anak-anak," pungkasnya.
Dalam waktu 30 menit saja, video klarifikasi itu sudah ditonton dan mendapat 28 ribu likes.
Usai kabar pernikahan itu mencuat, Ahok dan Puput sering muncul bersama di beberapa momen.
Keduanya juga sempat terpergok kamera di Korea Selatan dan maupun di beberapa acara keluarga lainnya.

* Ahok Kandidat CEO Ibukota Baru, Begini Prediksi Pengamat Politik, Benarkah Akan Dikorbankan Jokowi?
Nama Ahok BTP masuk dalam jajaran calon kandidat CEO ibukota baru negara.
Hal tersebut langsung menuai kritik dari Pengamat Politik, Syahganda Nainggolan.
Syahganda mengatakan, Ahok ingin dijadikan korban oleh Jokowi dalam hal ini.
Sebelumnya, pengumuman terkait nama calon pemimpin tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (2/3/2020).
Adapun empat nama yang disebut yakni Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Masuknya nama Ahok ini ternyata menimbulkan banyak spekulasi.
Syahganda Nainggolan berspekulasi bahwa Ahok ingin dijadikan korban oleh Jokowi dalam hal ini.
Spekulasi ini didasarkan dari kejadian yang sudah pernah terjadi sebelumnya.
Syahganda Nainggolan Prediksi Pemerintahan Jokowi Lengser Enam Bulan Mendatang, Singgung Soal Corona (Kolase YouTube/realita TV/BBC News)
"Kalau saya melihat dari masa lalu Ahok dan Jokowi, itu kan Ahok dikorbankan oleh Jokowi ketika Ahok dihadapakan dengan umat Islam di Jakarta dan memanas, menurut saya Jokowi masih bisa memproteksi Ahok untuk tidak dipenjara, tapi akhirnya dia masuk penjara."
"Kalau menurut saya Ahok ini untuk dijadikan korban kembali, jadi bukan untuk promosi seperti gembar-gembor dari berbagai pihak dari lembaga survei juga dan yang lainnya," papar Syahganda Nainggolan.
Tak hanya itu, Syahganda Nainggolan bahkan menuturkan bahwa apa yang direncanakan Jokowi terkait ibu kota baru ini adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
"Karena apa? karena situasinya sekarang, bicara pembangunan ibu kota ini bicara fallacy artinya bicara sesuatu yang nggak masuk akal," sambungnya.
"Kenapa anda membaca dijadikan calon ibu kota yang baru badan otorita ibu kota ini justru dikorbankan kembali, apa dasarnya?" tanya presenter.
Menurutnya pemindahan ibu kota ini dijadikan Jokowi sebagai alat untuk menaikkan kembali popularitasnya.
"Karena kan ini semua rezim yang mulai tidak populer itu mulai mencari drama turgi artinya membuat kisah yang berbau mimpi untuk membuat rakyat masih bisa mempunyai harapan," papar Syahganda Nainggolan.
Tak hanya Jokowi, rupanya sejumlah presiden Indonesia sebelumnya juga pernah melakukan hal yang sama.
"Di jaman SBY misalnya ketika dia tidak populer, dia mulai berbicara mengenai Gunung Padang, bahwa kita mempunyai harta karun di Gunung Padang."
"Dikorbankanlah di situ Andi Arief, Andi Arief ributlah disitu membuat mimpi-mimpi bahwa yang namanya Gunung Padang ada harta karun."
"Di jaman Megawati itu dikorbankan menteri agama, ada harta karun di batu tulis, sampai orang mau menggali di batu tulis Bogor itu harta karun," ungkapnya.
Alasan kenapa Ahok yang dipilih untuk mewujudkan mimpi tersebut karena menurut Syahganda Nainggolan dari sejumlah nama yang jadi kandidat hanya Ahok lah yang mau mengambil resiko.
"Jadi ini semua permainan ketika tidak populer, ini harus tetap dibuat mimpinya."
"Dan harus dicari orang yang tepat dan mau mengambil resiko, karena orang-orang nama lain seperti Brodjonegoro, dia ini nggak main-main, dia mulai dari kakeknya itu orang penting di Indonesia, yang lain juga orang-orang yang punya nama, artinya nggak mau mengambil resiko politik seperti Ahok, jadi Ahok ini kelihatan mau dikorbankan oleh Jokowi," pungkasnya.
* Said Didu Ungkap Alasan Jokowi Pilih Ahok Jadi Kandidat CEO Ibu Kota Baru
Sosok Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok kini menjadi pusat perhatian publik setelah namanya disebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam calon pengisi jabatan Kepala Badan Otorita ibu kota negara.
Ahok menjadi sorotan lantaran rekam jejaknya sebagai Gubernur DKI Jakarta di masa lalu, dan saat ini masih menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan ada sejumlah alasan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memilih Ahok yang menurutnya sarat kontroversi.
Dikutip dari YouTube MSD, Rabu (11/3/2020), Said Didu mengakui ia tidak tahu seberapa dekat hubungan antara Ahok dengan Jokowi, namun ia menduga apabila keduanya memang dekat, maka ada rahasia yang dimiliki oleh Ahok dan Jokowi.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, YouTube MSD, Rabu (11/3/2020). (Youtube MSD)
Rahasia atau kunci tersebut membuat Jokowi dan Ahok harus selalu bekerja sama dan membantu satu sama lain.
"Saya tidak tahu hubungan dekatnya Ahok dengan Jokowi ini seperti apa," kata Said Didu.
"Siapa tahu sudah saling memegang 'kunci', sehingga harus saling berpegangan tangan untuk menghadapi apapun, karena sudah saling tahu."
Said Didu tidak melihat prestasi Ahok sebagai perhitungan Jokowi memilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Sebenarnya tidak ada sejarah Ahok sama sekali sukses melakukan pembangunan, bahkan Jakarta yang sudah jadi pun saat dibangun tidak sesukses yang dibayangkan," paparnya.
Alasan selanjutnya, Said Didu melihat Jokowi ingin sosok pejabat yang berani menerobos aturan, dan hukum yang ada.
"Atau memang presiden butuh penerobos-penerobos yang bisa melawan aturan, kita tahu kasus Ahok selama beberapa tahun memegang Jakarta, itu terobosannya yang melanggar hukum masih banyak yang menggantung sekarang," ujar Said Didu.
Said Didu lanjut memberikan contoh dari menerobos aturan yang ia maksud.
"Sumber Waras, kemudian Trans Jakarta yang mangkrak, itu masih banyak, tapi masih tertutupi sekarang," tambahnya.
Tetapi Said Didu masih belum bisa memberikan kepastian apakah Ahok memang diperlukan atau tidak.
"Apakah memang, pembangunan ibu kota baru butuh orang seperti Ahok, untuk menerobos hukum, itu kita tidak tahu," pungkasnya. (TribunPalu.com)
Artikel ini pernah tayang di Grid.ID dengan judul "Bela Puput Nastiti Devi Mati-matian, Ahok: Kalau Mau Salahkan, Salahkan Saya, Bukan PND!"