Liga 1
Antisipasi Corona, Pemain Persib Jalani Tes Kesehatan, Dokter Ambil Lendir Ini dari Tubuh Pemain
Antisipasi virus corona, Pemain Persib Jalani Tes Kesehatan, Dokter Ambil Lendir Ini dari Tubuh Pemain
POS-KUPANG.COM - Antisipasi virus corona, Pemain Persib Jalani Tes Kesehatan, Dokter Ambil Lendir Ini dari Tubuh Pemain
Pemain Persib Bandung melakukan tes deteksi dini virus corona, Senin (16/3/2020) di Graha Persib, Jalan Sulanjana Bandung.
Tes tersebut dilakukan dengan cara SWAB atau pengambilan lendir saluran pernapasan kepada sepuluh pemain Persib.
Belum seluruhnya menjalani tes tersebut, namun yang belum tersebut akan menyusul untuk melakukan tes.
Tindakan yang dilakukan manajemen Persib Bandung tersebut merupakan upaya melakukan langkah preventif tim medis Persib untuk memerangi virus corona yang sedang melanda dunia dan sebagai upaya membantu pemerintah untuk memerangi virus yang dikenal covid-19 ini.
Tim dokter Persib Rafi Ghani,menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan Persib ini sebagai tindakan untuk memutuskan penyebaran virus, serta sebagai pemeriksaan kesehatan pemain.
"Ini adalah dalam rangka untuk memutus penyebaran virus Corona, karena memang penyebarannya begitu cepat.
Tim Persib berinisiatif melakukan pemeriksaan Corona apakah terpapar oleh virus atau tidak, karena saya lakukan ini setelah ada pemain bola yang kita kenal menerapkan pola hidup sehat, daya tahan tubuhnya baik, tapi tetap terpapar," tutur dokter tim seperti dikutip dari liga-indonesia.id.
Tim medis Persib ingin memastikan bahwa pemainnya aman dari virus covid-19, setelah melakukan laga pekan ketiga melawan PSS Sleman, Minggu (15/3/2020).
• 85 Persen Pasien Corona di China Sembuh karena Obat Tradisional, Bagaimana di Indonesia?
"Pemain lainnya kita akan lakukan secara bertahap mudah-mudahan corona ini kita sadari semua supaya si rantai penularannya terputus jadi jangan ada lagi orang yang kena," ujar dokter.
Pertandingan antara Persib lawan PSS Sleman diselenggarakan di kandang Persib, yakni di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Pertandingan tersebut dihadiri 26677 penonton yang memenuhi stadion. Laga itu memberikan kemenangan atas tuan rumah, Persib mampu menaham tim tamu dengan skor 2 - 1.
• Pelatih Persib Robert Alberts Ungkap Alasan Mengapa Wander Luiz dkk Pantas Kalahkan PSS Sleman
Karena terjadi perkumpulan orang tersebut, membuat manajemen Persib khawatir dengan kondisi pemainnya.
Meski diketahui kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 dihentikan sementara waktu.
Perhelatan pertandingan yang terjadwal mulai Senin (16/3/2020) dihentikan sementara hingga waktu yang belum ditentukan sembari menanti perkembangan terkini terkait virus corona.
Anggota DPR Minta Even Olahraga Dihentikan
Kasus virus corona sudah menjadi pandemi. Berbagai negara melakukan berbagai upaya untuk mengatasi virus yang muncul pertama di Wuhan, China ini.
Antara lain, meliburkan masyarakat dari kegiatan di luar rumah atau yang mengumpulkan banyak orang.
Di Eropa bahkan even olahraga dihentikan sementara untuk mencegah penularan virus yang juga telah menjangkiti sejumlah pemain itu.
Anggota Komisi 1 DPR RI, Muhammad Farhan meminta agar seluruh even olahraga di Indonesia, terutama sepak bola, segera dihentikan demi mencegah penularan antar-atlet dan komponen yang terlibat dalam pertandingan.
"Semua, ya (harus dihentikan sementara). Liga sepak bola terutama. Kalau basket kan sudah. Karena ini sudah enggak main-main. Bisa dibayangkan kalau dalam satu ruangan atau satu tempat ada puluhan orang terus ada yang positif, maka yang lainnya harus dikarantina. Makanya, semua even olahraga harus dihentikan," kata Farhan.
Farhan meminta pemerintah dari tingkat pusat hingga provinsi dan kabupaten/kota untuk tegas dan berani dalam memberi ketenangan dan keamanan bagi warga.
Jangan sampai warga dibuat bingung dengan perkembangan penyebaran virus corona.
"Pemerintah harus tegas dan memberikan transparansi data yang mudah dicerna warga. Jangan malah membuat bingung bahkan panik. Mohon ketegasan dari eksekutif karena semua pelarangan harus atas aturan pihak eksekutif," ujar polisitisi dari Partai Nasdem ini.
PSSI dan Kemepora akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara Liga 1 dan Liga 2.
Hal ini diumumkan mereka di sela pembukaan Liga 2 di Balikpapan.
Namun, ia mengeluhkan sikap operator penyelenggara kompetisi sepak bola Liga 1 yang dinilainya tidak tegas di tengah maraknya penyebaran virus corona di Indonesia.
Bahkan, ketika pada hari Minggu (15/3/2020) kemarin total orang yang terjangkit virus corona di Indonesia telah mencapai 134 orang, Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, masih dipenuhi oleh puluhan ribu bobotoh (suporter klub sepakbola Persib Bandung) yang menyaksikan pertandingan antara Persib Bandung vs PSS Sleman.
"Saya sudah protes kepada Sesmenpora bahwa keputusan rapat koordinasi (penghentian liga) enggak tegas sama sekali. Makanya terjadi saling lempar klub minta LIB (PT Liga Indonesia Baru), eh malah LIB minta pemerintah. Pemerintahnya malah dibalikin lagi ke LIB. Enggak ada yang mau tanggung jawab," kata Farhan dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (16/3/2020).
Farhan menjelaskan, meski telah dinyatakan diliburkan selama dua pekan, pertandingan terakhir antara Persib Bandung vs PSS Sleman menjadi bukti bahwa stakeholder yang ikut mengurusi jalannya pertandingan sepak bola di Indonesia tidak tegas.
Bahkan, dari koordinasi terakhir, Farhan mengaku mendapat respons kurang berani dari para pemegang kebijakan di daerah dan para manajemen klub sepak bola.
"Saya bicara dengan Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Bandung dan Exco PSSI serta pemilik klub peserta Liga 1. Mereka semua saling lempar untuk meminta pihak lain bikin aturan pelarangan dan penghentian kompetisi Liga 1 karena takut diserang kelompok penggemar," ujarnya.
Farhan menyayangkan pertandingan dengan mendatangkan puluhan ribu orang hari Minggu kemarin masih digelar.
Hal tersebut menggambarkan bahwa seluruh pihak terkait lebih mementingkan bisnis ketimbang keselamatan penonton.
Persib Gandeng Dinas Kesehatan Provinsi Lakukan Tes virus corona
Tim Persib Bandung menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk melakukan test virus corona pada pemain Maung Bandung.
Tes tersebut dilakukan tepat pada pukul 12 siang dengan tinjauan langsung dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Senin (16/3/2020).
Demi kenyamanan dan keamanan warganya, Ridwan kamil memang gencar meminimalisir dampak virus corona di daerah Jawa Barat.
Dokter tim Persib Bandung, dr. M Rafi Ghani mengatakan tes ini merupakan agenda wajib bagi seluruh pemain.
Baca Juga: Hamka Hamzah Beberkan Alasan Timnya Kalah dari Tira Persikabo
Tes semacam ini berguna sebagai langkah memutus menyebarnya Covid-19.
"Setelah apa yang disampaikan gubernur, ini merupakan langkah untuk pencegahan atau memutus rantai penyebaran wabah Corona. Kita semua tahu wabah ini menyebar dengan sangat cepat," kata Rafi dikutip BolaSport dari laman resmi klub.
Rafi mengaku sempat berinisiatif untuk melakukan tes semacam ini pada hari-hari kemarin.
Namun, karena keterbatasan fasilitas maka tesnya hanya bisa dilakukan beberapa orang.
"Sebelumnya kami dari tim pun sudah berinisiatif untuk segera melakukan tes terhadap semua pemain maupun ofisial. Karena beberapa keterbatasan, pemeriksaan ini akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama 10 orang dulu," imbuh Rafi.
Ia menambahkan untuk mengetahui apakah positif atau negatif, pihaknya memerlukan waktu kurang dari enam jam.
"Tadi dilakukan tes meliputi hidung dan mulut. Hasil tesnya sudah bisa didapatkan sekitar lima jam setelah dilakukan tes," terangnya.
Rafi juga menganjurkan semua pihak baik pemain, staff maupun pendukung setia persib, Bobotoh untuk bisa menjaga kebersihan.
Sehingga penyebaran wabah ini cepat selesai tanpa harus ada korban lagi.
"Sekarang yang terpenting adalah kita semua bisa saling menjaga diri dan menjaga kebersihan. Kita berdoa agar penyerbaran wabah ini bisa berhenti dan putus secepatnya," tutup Rafi.
Sumber: Serambinews.com/Tribunjabar/bolasport.com