Tips Kesehatan
Awas, Bisa Bahayakan Kesehatan Jantung, Lihat Dampak Sering Lewatkan Sarapan
Awas, Bisa Bahayakan Kesehatan Jantung, Lihat Dampak Sering Lewatkan Sarapan
Aterosklerosis adalah kondisi di mana pembuluh darah mengeras dan menyempit karena adanya penumpukan plak.
Bagaimana bisa?
Sebuah penelitian di Spanyol mengamati kebiasaan, pola makan, dan asupan kalori harian dari lebih empat ribu orang dewasa berusia 40 sampai 55 tahun yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Kemudian para peserta dibagi menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama terdiri dari peserta yang tidak sarapan sama sekali atau hanya sedikit saja — hanya minum kopi ataupun jus jeruk untuk sarapan pagi.
Kelompok kedua adalah peserta yang porsi sarapannya mencukupi sekitar 5 sampai 20 persen dari kebutuhan kalori harian, biasanya makan roti atau kue dengan kopi atau jus.
Kelompok ketiga adalah kelompok yang sarapan lengkap dengan roti, buah-buahan, daging, sereal, beserta kopi dan jus.
• Jangan Diabaikan, Dipraktek Guys ! 5 Pola Makan Sehat Untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Penelitian tersebut menemukan bahwa peserta pada kelompok yang tidak sarapan memiliki peningkatan risiko perkembangan plak di pembuluh darah satu setengah kali lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok ketiga, yang sarapannya komplit.
Kelompok pertama juga memiliki risiko aterosklerosis yang paling tinggi dan cenderung memiliki gaya hidup dan pola makan yang lebih buruk bagi jantung.
Mengapa tidak sarapan berbahaya bagi jantung?
Penelitian ini tidak membuktikan bahwa jarang sarapan dapat membahayakan jantung secara langsung.
Penumpukan plak di pembuluh darah tidak benar-benar disebabkan oleh kebiasaan melewatkan sarapan pagi.
Akan tetapi, ada beberapa alasan mengapa tidak sarapan bisa meningkatkan risiko gangguan jantung, seperti aterosklerosis.
• Wajib Tahu, Ini 5 Gejala Serangan Jantung yang Dialami Perempuan, Sakit Perut hingga Keringat Dingin
Biasanya orang yang jarang sarapan di pagi hari memiliki gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, minum alkohol berlebihan, kebanyakan asupan kalori, dan tidak memerhatikan keseimbangan zat gizi waktu makan.
Selain itu, orang yang tidak sarapan juga lebih rentan memiliki lingkar pinggang yang lebar serta indeks massa tubuh (BMI), tekanan darah, kadar lemak darah, dan gula darah tinggi.
