Bupati Tahun : Belum Ada Laporan Kasus Kematian Babi Akibat Hog Chore Maupun ASF

Terkait teknis antisipasi yang dilakukan seperti apa, Bupati Tahun meminta agar wartawan menanyakan langsung hal tersebut kepada Kadis Peternakan.

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/DION KOTA
Nampak Bupati TTS, Egusem Piether Tahun sedang memberikan keterangan kepada awak media 

Bupati Tahun : Belum Ada Laporan Kasus Kematian Babi Akibat Hog Chore Maupun ASF

POS-KUPANG. COM| SOE -- Bupati TTS, Egusem Piether Tahun mengatakan, hingga saat ini dirinya belum menerima laporan dari Kadis Peternakan Kabupaten TTS terkait adanya ternak babi warga TTS yang mati akibat diserang penyakit Hog Cholera dan African Swine Fever ( ASF). Walau demikian, dirinya telah memerintahkan Kadis Peternakan, Benyamin Billy untuk mewaspadai penyakit Hog Cholera dan ASF masuk ke TTS.

"Hingga saat ini saya belum menerima laporan adanya ternak babi warga yang mati tiba-tiba akibat Hog Cholera dan ASF. Namun saya sudah ingatkan Kadis Peternakan untuk berhati-hati karena di Belu, Malaka dan Kota Kupang sudah terkena Hog Cholera dan ASF. Kita di TTS harus waspada," ungkap Bupati Tahun kepada pos kupang.com, Selasa (25/2/2020) melalui sambungan telepon.

Terkait teknis antisipasi yang dilakukan seperti apa, Bupati Tahun meminta agar wartawan menanyakan langsung hal tersebut kepada Kadis Peternakan.

" Untuk teknis antisipasinya seperti apa nanti langsung dengan pak kadis saja. Tapi saya sudah ingatkan pak kadis untuk waspada. Saya banyak dapat pesan WhatsApp dari teman-teman saya terkait serangan Hog Cholera dan ASF terhadap ternak babi. Oleh sebab itu saya minta kita di TTS harus antisipasi," ujarnya.

Sementara itu, Kadis Peternakan Kabupaten TTS, drh. Benyamin Billy yang hendak dikonfirmasi pos kupang.com belum memberikan jawaban. Pesan WhatsApp dan telepon dari pos Kupang tak mendapat respon. Saat dikonfirmasi ke kantor, diketahui Kadis Peternakan tak masuk kerja. Sekertaris Peternakan Kabupaten TTS pun enggan bicara saat dimintai konfirmasi. Dirinya beralasan untuk informasi berlaku satu pintu hanya bisa melalui Kadis. Kecuali, ada delegasi kewenangan untuk bicara barulah ia mau memberikan keterangan.

"Pak Kadis ada sakit. Sudah dari Jumat sore beliu sakit. Nanti kalau pak kadis masuk baru kakk konfirmasi saja, saya tidak punya kewenangan untuk kasih keterangan," ujar sekertaris peternakan singkat.

Diberitakan pos kupang sebelumnya, ternak babi di NTT mati akibat terserang penyakit Hog Cholera dan African Swine Fever ( ASF) . Hingga saat ini penyakit ini menyebabkan 574 ternak babi di Kabupaten Belu mati.

Virus Babi Masuk di Kota Kupang Harga Babi Murah Meriah, Babi Mati Dibuang di Jembatan Petuk

Seatap Anak Kos & Miliki Banyak Harta Janda Kaya ini Tewas Mengenaskan, Begini Faktanya

Cerita Salah Satu Siswa di Maumere Sikka yang Dihukum Kakak Kelas Makan Kotoran Manusia

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Dany Suhadi saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Jumat (21/2/2020).

Menurut Dany, kasus penyakit ternak babi yang terjadi di beberapa kabupaten di NTT sudah ditangani oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Peternakan NTT yang berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten tempat terjadinya kasus. (Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved