Puisi

Ini Loh Puisi-Puisi Mauritius Van Pranata Yang Terbit MIngu Ini

Puisi-Puisi Mauritius Van Pranata, Aku Kau Adalah Jarak Kulihat tatap dengki, kini...

pos-kupang
Pergi tanpa meninggalkan pesan 

Puisi-Puisi Mauritius Van Pranata
Aku Kau Adalah Jarak

Kulihat tatap dengki, kini...
Kudengar kicau iri, mesti
Kolong langit berkamuflase merah padam
Kenisah sang waktu beruntaian pekik larang
Larangan bersetubuh berhenti, bercinta keputusasaan

Pagi dan siang bergaung malam
Malam pun senja bergema kelam
Malam sebentar di bilik mimpi
Mimpi belaka bagiku bersua kamu
Harap semata bila menyapa
Impi setubuh jika bertemu
Kini memilikimu adalah tabu
Sayang engkau terlalu melayang melampau awan, ringan melebih angin, hampa bak udara...
Sayang...
Aku dan kau adalah jarak
(Ritapiret, 11/09/19)

Cerpen Riko Raden: Pergi Tanpa Meninggalkan Pesan

Ganjaran Puasa Rajab, Tanggal 1,2,3 Rajab, Niat hingga Keutamaan Bulan Rajab, Jatuh 25 Februari 2020

Pemuda Katolik Jangan Jadi Kelompok Eksklusif Harus Bangun Jejaring dengan Komunitas Lain

Engkau adalah Aku yang Rapuh

Engkau terlampau dalam melemparku ke tengah lautan, terlalu jauh membuang aku ke tepian...
Engkau berlayar di tengah lautan kebimbangan...
Engkau bimbang di antara bibir pantai dengan bibir senyuman...
Engkau adalah belaian yg tak sempat pada kejadian...
Engkau bahkan bukan kejadian yg menjanjikan persahabatan...
Engkau memilih lautan dalam daripada tepian...
Engkau menjadi terombang bimbang, tergores paku kecemasan...
Engkau menjadi indah di mata, menoreh luka di ekor mata...sayang, aku rapuh...

Ritapiret, 3 September 2019

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved