Breaking News

Wabup Kupang : Kepala Puskesmas di Kabupaten Kupang yang Tidak Becus Diberhentikan

Terhadap kondisi ini diharapkan para kepala puskesmas agar bekerja sungguh-sungguh.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
pos kupang
Jerry Manafe. 

Kepala Puskesmas di Kabupaten Kupang yang Tidak Becus Diberhentikan

POS-KUPANG.COM I OELAMASI--Wakil Bupati (Wabup) Kupang, Jerry Manafe, S.H, M.Th menegaskan, persoalan stunting di Kabupaten Kupang sangat tinggi. Terhadap kondisi ini diharapkan para kepala puskesmas agar bekerja sungguh-sungguh.

Apabila ada kepala puskesmas yang ada sekarang bekerja  tidak becus dan masa bodoh terhadap stunting, maka diberhentikan dan digantikan kepada orang lain.

Wabup Jerry Manafe menyampaikan hal ini pada Pertemuan evaluasi kinerja (aksi 8) dan analisis situasi (Aksi 1) konvergensi penanganan stunting terintegrasi di Kabupaten Kupang tahun 2020 di Aula Kantor bupati Kupang, Senin (17/2).

Menurut Wabup Jerry Manafe, saat ini perhatian pemerintah pusat terhadap desa-desa sangat luar biasa. Hal ini ditunjukan dengan alokasi dana desa yang jumlahnya miliaran rupiah. Ini diharapkan agar pembangunan di desa lebih maju dan masyarakat lebih sejahtera.

Dikatakannya, salah satu persoalan mendasar sekarang ini di Kabupaten Kupang yakni stunting. Pemda terus mendorong para kepala desa dan camat untuk tidak tutup mata terkait  stunting ini.

Diharapkan para kades bersama camat menciptakan inovasi dengan menggunakan dana desa agar bisa mengatasi stunting.

"Jangan coba main-main dengan dana desa. KPK sekarang ini di tahun 2020 punya target di LPSE,  dana desa dan dana operasional DPRD. Makanya saya minta kepala desa berjiwa inovatif untuk mengelola dana desa itu secara baik salah satunya mencari solusi mengatasi stunting," pinta Jerry.

Menurut Wabup, dengan dana yang memadai itu, perlu ada kolaborasi dengan para pihak. Manfaatkan  pendamping desa dalam memberikan pencerahan dalam pengelolaan dana desa.

"Tapi pendamping desa juga  jangan cuma bicara tapi harus berikan pencerahan, inovasi, motivasi agar warga desa bisa keluar dari persoalan stunting ini," ujar Jerry.

Dirinya juga mengkritisi kepala puskesmas yang ada di Kabupaten Kupang. Ada kepala puskesmas yang cuma pasang nama kepala tetapi tidak ada kepedulian terhadap persoalan stunting.

Terhadap kepala seperti ini, Jerry meminta Kepala Dinas Kesehatan memantau dan mencatat namanya agar yang tidak becus tidak perlu dipertahankan lagi.

Jerry-pun mengusulkan ke pemerintah pusat agar kedepan perekrutan pendamping desa jangan  ditentukan di provinsi tetapi  di kabupaten. Artinya diprioritaskan anak daerah sehingga dia betul-betul mencintai desanya dan  tinggal di desa itu sendiri.

"Kalau desa gagal maka itu pendamping desa yang gagal. Namanya pendamping desa ketika dipercayakan itu berarti tahu semua soal perkembangan desa. Jangan pendamping desa dari daerah lain masuk ke Kabupaten Kupang, saya yakin tidak betah dan akan perhatian desa setengah hati,," kata mantan Wakil Ketua DPRD Kupang ini.

Dana Pensiun PNS Rp 1,5 Miliar Disusul Menpan RB, Dasco: Setuju kalau Ada Uangnya

OMK Familia Lembor berkunjung ke Panti Binongko Labuan Bajo.

Hal ini karena pengalaman selama ini, pendamping desa direkrut di tingkat provinsi sehingga pendampingan di desa tidak maksimal. Apalagi pendamping desa yang ditempatkan bukan anak daerah, sehingga rasa memiliki desa yang didampingi hanya setengah hati.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved