Miliki Gejala Yang Sama, Begini Caranya Membedakan DBD dan Leukimia

Leukimia dan DBD alias demam berdarah merupakan penyakit mematikan yang bisa menyerang anak-anak.

Editor: Rosalina Woso
KOMPAS.com/TOTO SIHONO
Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti dan DBD (Demam Berdarah Dengue) 

"Kalau terkena leukemia saat musim DBD, sering dikira DBD," kata ahli onkologi anak, dr Edi Setiawan Tehuteru, SpA (K) dalam temu media memperingati Hari Kanker Anak Sedunia di Jakarta, Senin (20/2/2017).

Bila terkena leukimia, maka demam yang dialami anak tidak akan pulih dengan pengobatan biasa.

Leukimia merupakan jenis kanker cair yang terletak di sumsum tulang belakang.

Keberadaan kanker tersebut membuat kadar sel darah putih (leukosit) dalam darah menjadi rendah.

Akibatnya, muncul gejala demam yang tidak diketahui penyebabnya dengan pasti.

Kadar sel darah merah (eritrosit) dan keping darah (trombosit) di dalam darah bisa menjadi rendah.

Kanker akan menghambat produksi pabrik sel darah di sumsum tulang.

Ketika kadar eritrosit rendah, maka wajah anak akan terlihat pucat.

Lalu, anak akan mengalami gejala pendarahan akibat rendahnya trombosit, seperti pendarahan di kulit atau hanya muncul bintik-bintik merah, pendarahan gusi, hingga mimisan.

"Kalau ketemu gejala ini langsung pergi ke dokter. Bersyukur kalau bukan kanker. Kalau kanker juga bersyukur karena telah dideteksi dini," kata Edi.

Gejala lain yang perlu diwaspadai yaitu pembengkaka gusi, nyeri tulang, kejang, dan perut yang membesar.

Penderita laukemia dapat mengalami pendarahan yang keluar lewat gusi, lubang hidung, dan lubang telinga, hingga hanya berupa bintik merah.

Tanda bintik merah relatif sama dengan demam berdarah, akibatnya orangtua kerap tak mengetahui gejala kanker pada anaknya.

"Meski gejala leukemia ada yang sama dengan demam berdarah, namun keduanya jelas berbeda. Leukemia tidak bisa sembuh dengan obat untuk demam berdarah, walau sudah diobati dalam waktu yang lama," kata ahli onkologi anak dari RS Harapan Kita, Edi Setiawan Tehuteru, kepada KOMPAS Health Senin (17/2/2014).

Orangtua harus waspada jika pengobatan demam berdarah yang rata-rata memerlukan waktu seminggu tak kunjung memberi hasil.

Persija Jakarta vs Sabah FA di iNews TV, Intip Jadwal Acara TV Kamis 13 Februari 2020 SCTV RCTI GTV

Viral Video Lucinta Luna Dipanggil Mas Fatah, Polisi Sebut Kekasih Abash Punya Tiga Inisial Nama

Anak tetap saja pucat akibat produksi sel darah merah (eritrosit) menurun, demam yang masih naik turun karena kurangnya produksi sel darah putih (leukosit), dan pendarahan akibat turunnya produksi keping darah (trombosit). (*)

Artikel ini sudah pernah tayang di Nakita.id dengan judul Gejala Leukemia Pada Anak Ternyata Mirip Seperti Penyakit DBD!

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved