Operasi Lintas Panah 2020 di NTT, Komandan Skadron 11 : Kita Tidak Mau Ada Natuna Kedua
Operasi dengan sandi Operasi Lintas Panah 2020 digelar di wilayah udara Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Operasi Lintas Panah 2020 di NTT, Komandan Skadron 11 : Kita Tidak Mau Ada Natuna Kedua
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Komando Operasi TNI AU III melaksanakan operasi rutin pemantauan dan pengamanan wilayah udara perbatasan selatan Indonesia. Operasi dengan sandi Operasi Lintas Panah 2020 digelar di wilayah udara Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam operasi yang akan digelar selama 10 hari tersebut, Skadron Udara 11 Sultan Hasanudin Makassar membawa empat pesawat tempur Sukhoi SU-30 dengan dukungan satu helikopter Super Puma sebagai helikopter SAR dan satu pesawat angkut C150 Hercules dengan tim beranggotakan 76 orang yang terdiri dari 13 penerbang, 10 teknisi dan 53 kru.
Kepada wartawan di shelter pesawat tempur Lanud El Tari Kupang, Komandan Skadron Udara 11 Makassar Letkol Pnb Wanda Surijohansyah menjelaskan, Operasi Lintas Panah dengan patroli udara tersebut dilaksanakan untuk menangkal musuh yang hendak masuk ke dalam wilayah RI.
Dalam operasi tersebut, selain dilakukan pantauan, juga dilakukan penindakan terhadap pelanggaran baik itu pelanggaran udara maupun pelanggaran darat.
"Kita melaksanakan patroli udara untuk menangkal musuh yang hendak masuk ke dalam wilayah kita, jadi intinya kita tidak mau ada Natuna kedua," ujar Letkol Pnb Wanda Surijohansyah.
Ia mengatakan, seandainya ada niat pihak Australia atau Timor Leste untuk masuk ke wilayah Indonesia, maka dengan operasi tersebut, bisa membatalkan niat itu. Selain itu, katanya, operasi tersebut juga menindak kejahatan di wilayah perbatasan misalnya ilegal fishing, ilegal logging, separatis dan penyelundupan.
Sesuai dengan komando atas maka para penerbang akan melaksanakan 10 penerbangan selama operasi.
"Jam terbang tidak ditentukan komando atas, dalam operasi ini kita lakukan 10 penerbangan, tetapi jika ada indikasi mengarah ke kejahatan lebih tinggi maka kita akan menambah jam terbang," tambahnya.
Empat pesawat Sukhoi SU-30 yang terlibat dalam operasi jelasnya memiliki spesifikasi tempat duduk ganda dengan membawa senjata jenis udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan.
Sementara itu, Komandan Lanud El Tari M
kupang Kolonel Pnb Agus Setiawan ST mengharapkan agar Operasi Lintas Panah 2020 yang menjadi operasi pengamanan perbatasan wilayah NKRI ini juga dapat menjadi motivasi dan dan inspirasi bagi masyarakat Kupang dan NTT, tentang rasa cinta tanah air dan bela negara.
"Kehadiran empat pesawat tempur ini diharapkan menjadi ajang menunjukan kepada masyarakat bagaimana TNI AU menjaga negeri, juga memberi kesempatan kepada masyarakat sebagai motivasi dan merasa bangga bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan tentara yang kuat untuk menjaga kedaulatannya," katanya.
Operasi tersebut, kata Danlanud, merupakan operasi pengamanan perbatasan dengan patroli pesawat tempur TNI AU untuk melaksanakan misi pengamatan dan penindakan untuk mengamankan wilayah kedaulatan di perbatasan dalam hal ini berbatasan laut dengan Australia dan perbatasan darat dengan RDTL.
Terhadap operasi ini, Pemerintah Provinsi NTT siap memberikan dukungan penuh bagi terselenggara dan suksesnya operasi. Mewakili Gubernur NTT, Asisten 1 Hj Jamaludin Ahmad memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan operasi dengan sandi Lintas Panah 2020 ini.
• Nadia Riwu Kaho Bersaing di Miss Indonesia 2020, Ayo Dukung Yuk!
• Pangkalan Bensin dan Solar Sabu Raijua Meledak dan Terbakar, Warga Kuatirkan Kelangkaan BBM
"Pemerintah Provinsi siap memberikan dukungan penuh, karena operasi dan kehadiran pesawat pesawat tout ini juga memberikan inspirasi kepada anak anak untuk merasa bangga menjadi Indonesia," ujar Hj Jamaludin Ahmad saat acara penyambutan di ruang VIp Lanud El Tari Kupang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )