Tamu Kita
Tamu Kita: Herlince Emiliana Asa: Dokter Hewan Yang Tertarik di Dunia Politik
drh. Herlince Emiliana Asa, yang nekad berganti profesi dari tenaga medik veteriner anggota KPU Kabupaten Belu.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teny Jenahas
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Ganti profesi memang tidak mudah dan penuh resiko karena harus mencari lagi pekerjaan baru dan memulai lagi dari awal.
Memang terdengar idealis dan menghadapi lebih banyak tantangan.
Tetapi, bila pekerjaan yang baru itu lebih menjamin jenjang karir ke depannya dan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan maka tidak ada salahnya untuk berganti profesi.
• LAKU KERAS di Pasaran Luar Negeri, Porang yang Dulu Dianggap Makanan Ular, Kini Jadi Emas Petani
Ganti pekerjaan bukan sesuatu yang tabu. Setiap orang yang beralih profesi tentu memiliki alasan tertentu dan sudah dipertimbangkan secara matang.
Seperti keputusan yang diambil, drh. Herlince Emiliana Asa, yang nekad berganti profesi dari tenaga medik veteriner menjadi penyelenggara pemilu, yakni anggota KPU Kabupaten Belu.
Untuk mengetahui kisahnya, ikuti wawancara wartawan Pos Kupang, Teny Jenahas dengan drh. Herlince Emiliana Asa di Atambua, Rabu (29/1).
• Lomba Terjun Bebas Internasional Akan Diadakan di Indonesia, Red Bull Cliff Diving World Series 2020
Anda satu-satunya perempuan yang menjadi anggota komisioner KPU Kabupaten Belu Periode 2019-2024, dan yang tak kalah menariknya, Anda beralih profesi dari dokter hewan menjadi penyelenggara pemilu. Mengapa demikian?
Iya benar. Saya berprofesi dokter hewan. Dulu saya bekerja sebagai tenaga medik veteriner berstatus pegawai Tenaga Harian Lepas (THL) Kementerian Pertanian yang ditempatkan di Dinas Peternakan Kabupaten Belu sejak tahun 2012.
Berapa lama Anda bekerja di Dinas Peternakan Kabupaten Belu?
Saya kerja sejak tahun 2012 sampai tahun 2018. Menjelang seleksi anggota KPU baru saya berhenti.
Anda berhenti kerja sebagai dokter hewan, lalu mengikuti lagi seleksi anggota KPU Belu. Apa motivasi Anda?
Iya, itu adalah pilihan. Motivasi saya sebagai orang muda bisa berkecimpung di dunia kerja lain seperti penyelenggara pemilu. Paling tidak orang muda bisa berperan lebih besar.
Saya selalu berpikir, orang mudah selalu punya banyak kesempatan untuk belajar hal baru. Tidak salah jika saya mencoba di dunia kerja yang baru.
Menang ini hal baru bagi saya, karena dari bidang teknis kesehatan hewan beralih ke penyelenggara pemilu. Ini sama dengan saya terjun ke dunia politik.
Apa yang membuat Anda tertarik untuk mengikuti seleksi anggota KPU Kabupaten Belu?
Saya biasa baca referensi tentang dunia politik. Di rumah banyak referensi buku warisan dari ayah yang dulu pernah menjadi anggota DPRD. Dari situ saya banyak tahu tentang politik dan membaca juga soal bagaimana sistem penyelenggaraan pemilu kita.
Jadi saat itu, saya mulai tertarik ke dunia politik. Di saat niat untuk terjun ke politik mulai menggelora, pas bersamaan dengan seleksi anggota KPU sehingga saya ikut seleksi.
Bersyukur sekali, saya lulus menjadi anggota anggota KPU Kabupaten Belu. Bagi saya, berhenti sebagai tenaga THL lalu ikut seleksi anggota KPU merupakan keputusan yang harus saya jalani.
• Ramalan Zodiak Besok Kamis 6 Februari 2020: Hari Baik untuk Cancer, Sagitarius Diguncang kontroversi
Disiplin ilmu yang Anda miliki berbeda dengan pekerjaan yang Anda geluti saat ini. Apakah Anda tidak mengalami kendala dalam menjalankan tugas?
Melakukan pekerjaan yang bertolakbelakang dengan disiplin ilmu merupakan sebuah tantangan, namun saya belajar banyak dan beradaptasi di tempat kerja baru. Sehingga, ditempatkan di bidang pekerjaan apa saja bisa dilakukan.
Memang mencoba pada jalan baru yang belum kita ketahui perlu berpikir panjang. Tapi sebenarnya hal itu mampu membuat perubahan besar dalam hidup kita.
Anda ditempatkan di Divisi apa di KPU Belu, dan apa saja pekerjaannya?
Saya di Devisi Sosialisasi, SDM dan Partisipasi Masyarakat. Tugas saya melakukan sosialisasi tahapan pemilu kepada peserta pemilu dan kepada masyarakat. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemilu.
Tujuannya agar masyarakan dapat mengetahui tahapan-tahapan pemilu demi meningkatkan partisipasi pemilu. Meningkatkan partisipasi pemilu tidak hanya mengejar kuantitas tapi kualitas partipsasi pemilih sangat penting.
Di devisi ini juga saya dipercayakan sebagai juru bicara (jubir) KPU. Ini tugas strategis dalam hal mengelolah informasi, membangun hubungan komunikasi dengan stakeholder dan masyarakat termasuk dengan pers.
• Butuh Dukungan Pemkab Sumba Tengah Selamatkan 261 ha TN Matalawa Hasil Restorasi JICS
Tugas-tugas ini menjadi pengetahuan baru bagi saya disamping pengetahuan profesi saya sebagai dokter hewan. Dulu waktu kuliah kedokteran hewan, saya suka hafal-hafal dan analisis. Dari pengetahuan itu bisa mendukung saya dalam melaksanakan tugas sebagai komisioner KPU untuk belajar menghafal aturan tentang pemilu.