Upaya Pemdes Hadakewa Atasi Stunting

penanganannya bukan hanya dari segi kesehatan, tapi juga melibatkan sektor lain seperti pendidikan dan lainnya.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
KOMPAS.com/Dok. HaloMoney.co.id
Ilustrasi uang 

 
Upaya Pemdes Hadakewa Atasi Stunting

POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Pemerintah Kabupaten Lembata berupaya keras menangani masalah stunting melalui program 'Cegah Stunting'. Di dalam program ini, Pemerintah Kabupaten Lembata meminta pemerintah desa menganggarkan APBDes untuk program-program konkret pencegahan stunting di desa-desa.

Melihat pentingnya pencegahan terhadap stunting, Kepala Desa Hadakewa Klemens Kewaaman menaruh perhatian serius terhadap masalah tersebut.

Pemerintah Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, beberapa tahun terakhir  mengalokasikan anggaran penanganan stunting melalui alokasi Dana Desa yang ada dalam Anggran Pendapatan Belanja Desa tahun 2020 (APBDes).

Kepala Desa Hadakewa Klemens Kewaaman, mengatakan setiap tahun Desa Hadekewa mengalokasi dana desa untuk penanganan stunting karena angka stunting di Kabupaten Lembata cukup tinggi.

“Program yang dijalankan di antaranya pemberian makanan tambahan anak melalui Kader posyandu setiap minggu,” kata Klemens, Sabtu, (1/2/2020).

Kepala desa yang pernah bersama Presiden Jokowi berkunjung ke India pada 2019 silam ini mengatakan pada penggunaan Dana Desa di 2020, penanganan stunting lebih difokuskan untuk pencegahan. Pemerintah desa juga selalu berkordinasi dengan pihak Puskesmas Hadakewa guna melakukan pemantauan tumbuh kembang anak setiap bulan.

Ia menambahkan, jumlah anak stunting ini salah satunya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi keluarga dan pola asuh anak. Oleh sebab itu, penanganannya bukan hanya dari segi kesehatan, tapi juga melibatkan sektor lain seperti pendidikan dan lainnya.

SPOB Sembilan Pilar Akan Uji Coba Sandar di Pelabuhan Jober Dipantau Patra Niaga

Kaya Raya, Siapa Sangka Raffi Ahmad Ternyata Banyak Utang Sosok Ini Bongkar Aib Suami Nagita Slavina

“Balita stunting ini akan berdampak pada terganggunya tumbuh kembang intelektual anak. Ini bisa disebabkan karena kurang gizi selama kehamilan sampai berusia dua tahun," pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved