Di Ngada Rumah Produksi Kopi AFB Wolowio di Resmikan, Berikut Liputannya!
pemindahan dana Pemda ke Bank NTT karena Bank ini adalah Bank milik daerah yang harus dikuatkan oleh Pemerintah dan masyarakat.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
"Apa yang dilakukan oleh Bank NTT sebenarnya ingin membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi masyarakat hanya dapat mencapai kemajuan kalau didukung kegiatan ekonomi yang nyata salah satunya melalui industri-industri kecil seperti pengolahan kopi,"kata Bupati Soliwoa.
Bupati Soliwoa mengatakan Pemerintah Kabupaten Ngada telah menempuh empat kebijakan dalam rangka mempertahankan kualitas Kopi AFB yakni produksi, keberlanjutan, pemasaran dan perlindungan.
"Kopi AFB kita harus diproteksi sehingga kualitasnya tetap terjaga," ujar dia.
Ia mengatakan bahwa dalam rangka mempertahankan kualitas Kopi kita belum lama ini sebuah lembaga dari Jerman bernama GIZ berkunjung ke Ngada dan bertatap muka dengan Pemerintah.
"Dalam pertemuan itu telah disepakati beberapa rencana tindak lanjut salah satunya untuk membangun sebuah sistem perkopian kita dari hulu sampai hilir melalui aplikasi sehingga memberikan nilai tambah bagi petani kita. Ini tentu mendukung empat kebijakan kita dalam produksi, keberlanjutan, pemasaran dan yang paling penting adalah proteksi, katanya. Dan itu juga berarti Kopi yang dijual dan diproduksi hanya Kopi Arabika Flores Bajawa," ujar dia.
Bupati Soliwoa juga memberikan informasi kepada masyarakat terkait dana Pemda yang sejak tahun anggaran 2020 telah dipindahkan ke Bank NTT.
Pemda mengembalikan semua dana ke Bank NTT sebab semua persoalan antara Bank NTT dan Pemkab Ngada yang menganjal pada beberapa tahun lalu telah selesai.
"Soal uang pemda yang bermasalah pada saat lalu akan menjadi penyertaan modal Pemerintah ke Bank NTT yang akan dikuatkan dengan Peraturan Daerah," ujar dia.
Selain itu, kata dia, pemindahan dana Pemda ke Bank NTT karena Bank ini adalah Bank milik daerah yang harus dikuatkan oleh Pemerintah dan masyarakat.
Ia mengaku saat ini, pemerintah dan masyarakat Ngada mendapatkan dukungan yang luar biasa dari Bank NTT. Dukungan ini harus dibuktikan dengan kesiapan masyarakat kita.
Misalnya dalam pemberian kredit, kalau pinjam cepat maka pengembaliannya harus tepat waktu pula, tegasnya. Kepada semua UPH di Ngada yang mengelola Kopi.
"Untuk terus menata manajemen dan kepengurusan, sehingga dapat bersaing di dunia usaha dalam mengelolah komoditi Kopi sebagai potensi unggulan daerah," tegasnya.
Sementara itu, Manager Rumah Produksi Kopi AFB Wolowio, Leo Suri menjelaskan Bank NTT memberikan bantuan Kredit Usaha Rakyat atau KUR kepada kelompok UPH Primavera selaku pengelola sebesar 300 juta rupiah.
Bantuan kredit ini digunakan untuk pengadaan mesin penggorengan 20 kg dan 5 kg, mesin bubuk dan mesin sachet serta pembangunan rumah produksi kopi.