Jumlah Masker di Wuhan China Semakin Langka, Harganya Rp 190 Ribu, Simak Info

- Sejumlah mahasiswa asal Indonesia masih belum dapat keluar dari Kota Wuhan, China. Kota tersebut diisolasi untuk mengantisipasi penyebaran virus co

Editor: Ferry Ndoen
(onlineindus.com)
Korban-korban virus corona berjatuhan di China 

POS KUPANG.COM--- Sejumlah mahasiswa asal Indonesia masih belum dapat keluar dari Kota Wuhan, China.

Kota tersebut diisolasi untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Orang tua mahasiswa pun khawatir dengan kondisi anaknya.

 
Pasalnya, meski dinyatakan anaknya sehat, namun mereka merasa cemas dengan kondisinya yang saat ini tidak bisa keluar asrama.

Terlebih, akibat merebaknya virus corona itu kota Wuhan sudah seperti kota mati.

Mengingat sejak 23 Januari 2020, semua alat transportasi, baik kereta api, bus, maupun pesawat dari dan ke Wuhan ditutup total untuk sementara.

"Saya sebagai orangtua sangat mencemaskan. Kami juga kepikiran bagaimana nasib anak saya di sana dengan kondisi kota seperti itu," tutur Trisuto Kustihandono (53), ayah dari Aprilia Mahardini, mahasiswi Unesa yang menempuh program beasiswa bahasa Mandarin di Central China Normal University (CCNU), di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Tengah saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Diduga Terinfeksi Virus Corona, TKW asal NTT Menangis di Ruang Isolasi di RSUD 

Saat berkomunikasi dengan putrinya, dikatakan, untuk kebutuhan makanan saat ini sudah terpenuhi. Hanya, untuk masker disana sudah mulai langka.

Mengetahui kondisi itu, ia berharap agar pemerintah Indonesia bisa segera melakukan evakuasi.

Kalaupun tidak memungkinkan untuk dipulangkan ke Indonesia, setidaknya bisa dilakukan evakuasi ke kota lainnya yang dianggap lebih aman.

"Kalau proses pemulangannya belum memungkinkan. Paling tidak anak-anak itu ditempatkan di tempat yang lebih kondusif yang agak aman. Permintaan kami begitu," kata dia.

Sementara Rektor Unesa Prof Nurhasan mengatakan, terkait upaya pemulangan mahasiswa itu sudah dilakukan koordinasi dengan KBRI di Tiongkok.

"Kabar terbaru dari KBRI, mahasiswa Indonesia di Wuhan, China, sesegera mungkin akan diupayakan untuk dipulangkan ke Indonesia," kata Nurhasan, kepada Kompas.com, saat dihubungi, Selasa (28/1/2020).

Meski demikian, ia mengatakan kepulangan mahasiswa itu harus dilakukan dengan persiapan yang matang.

Bahkan saat mereka tiba, juga harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan baik untuk menghindari terpaparnya virus corona.

"Jadi, harus betul-betul sudah dikondisikan dengan baik, agar jangan sampai ketika proses pemulangan itu justru mereka terdampak," kata dia.

Rene Alberts Beri Kisi-kisi, Geoffrey Castillion? Malam Ini Persib Kedatangan Pemain Asing Baru

Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. (EPA-EFE/STR via Kompas.com)
Harga masker Rp 190 ribu

Sejumlah Warga Negara Indonesia masih tersiolasi di China lantaran merebaknya virus corona.

Hal tersebut diceritakan oleh salah seorang WNI Indonesia bernama, Muhammad Arief, Perwakilan WNI dan Mahasiswa Jingzhou, juga Anggota PPIT Wuhan ranting Jingzhou, Xiangyang.

Pihaknya menyebut setidaknya terdapat 24 orang di luar Kota Wuhang yang terisolasi, khususnya di Jingzhou dan Xiangyang, China.

Pihaknya menyebut dari 24 orang tersebut, terdapat satu ibu hamil dan satu orang balita.

"Saya minta tolong juga untuk ditekankan kalau ada Ibu Hamil di sini, sangat berbahaya bila tidak segera dikeluarkan dari daerah karantina," terangnya saat dihubungi Tribunnews.com dalam sebuah pesan WhatsApp, Senin (27/1/2020).

Pihaknya juga mengatakan saat ini seluruh WNI terisolasi untuk keluar daerah Jingzhou, Xiangyang.

Arief berujar walaupun memang untuk keluar rumah atau asrama tidak dilarang, namun memang sangat disarankan untuk tidak keluar kalau tidak sangat perlu.

Himbaun tersebut sudah terjadi sejak pertama kali Virus Corona merebak, yakni sekitar 24 Januari 2020.

Arief juga mengatakan untuk kebutuhan logistik aman.

Lini Pertahanan Persib Bandung Gemuk,Lihat Pertimbangan Pelatih Maung Robert Albert

"Walaupun memang harga-harga naik," imbuhnya.

Harga Masker hingga Rp 100 Ribu Lebih

Arief yang juga seorang Mahasiswa MBBS (kedokteran umum), yang berasal dari Sidoarjo Jawa Timur juga menyebut, WNI yang terisolasi di Jingzhou, Xiangyang kekurangan masker.

Bahkan untuk harga satu masker terbilang dibanderol dengan harga yang tinggi dari biasanya.

"Kami kekurangan masker, harga masker sudah mencapai 100 yuan (sekitar Rp 190 Ribu)," terangnya kepada Tribunnews.com.

Virus Corona mewabah di China
Virus Corona mewabah di China (Twitter @arsian_hidayat)

Evakuasi WNI Belum Memungkinkan

Diduga terinfeksi virus corona, dua anak kecil ditinggal kedua orangtuanya di bandara China (Daily Mail)
Beberapa negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, berencana  mengevakuasi warga mereka dari Wuhan pasca penyebaran virus Corona.

Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, saat ini belum memungkinkan untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China.

Sebab, sejak mewabahnya virus corona, Wuhan masih diisolasi.

 "Hingga saat ini status Wuhan masih diisolasi, tidak bisa masuk ataupun keluar," kata Faizasyah kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020).

"Negara-negara tersebut (Jepang, Amerika Serikat) memang menyampaikan keinginan mengevakuasi, namun dari pantauan hingga saat ini masih belum dimungkinkan," lanjutnya.

Korban-korban virus corona berjatuhan di China
Korban-korban virus corona berjatuhan di China ((onlineindus.com))

Meski begitu, menurut Faizasyah, pemerintah terus mengupayakan langkah-langkah terbaik.

Ia meminta WNI yang berada di Wuhan untuk bersabar. Pemerintah, kata Faizasyah, terus mencari opsi yang memungkinkan.

"Agar mereka (WNI yang berada di Wuhan) bersabar dan meyakini pemerintah terus berikhtiar," kata Faizasyah.

(*)

Pekerja medis di ICU (unit perawatan intensif) Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan. Dokter dan pekerja medis tidak sempat pulang, kurang istirahat, terpaksa memakai pampers. Virus corona adalah infeksi pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia atau pilek. (Daily Mail)
Pekerja medis di ICU (unit perawatan intensif) Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan. Dokter dan pekerja medis tidak sempat pulang, kurang istirahat, terpaksa memakai pampers. Virus corona adalah infeksi pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia atau pilek. (Daily Mail) (Pekerja medis di ICU (unit perawatan intensif) Rumah Sak)
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved