DBD Renggut Nyawa Dua Anak
Status KLB DBD Kewenangan Bupati dan Dinkes Sikka
4MPlus dapat menurunkan angka penularan virus dengue, dari nyamuk aedes aegypti
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
Status KLB DBD Kewenangan Bupati dan Dinkes Sikka
POS-KUPANG.COM,MAUMERE--- Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat ini telah diderita 151 warga Kabupaten Sikka di Pulau Flores, mirip kejadian tahun 2019. Saat itu Bupati Sikka menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) DBD.
Spesialias anak RSUD dr.TC.Hillers Maumere, dr.Mario Nara, Sp.A, mengatakan kondisi serangan DBD di awal tahun 2020 cendrung mendekati sama dengan kejadian tahun 2019.
“Kita berharap masuk bulan Februari sudah menurun. Kalau 2019, Januari sampai Maret tetap tinggi, tapi mudah-mudahan dengan antisipasi, kerjasama Dinkes dan masyarakat menggalakan 4MPlus dapat menurunkan angka penularan virus dengue, dari nyamuk aedes aegypti,” kata Mario, kepada wartawan Selasa (21/1/2020) di RSUD Maumere.
Ia mengatakan, penetapan status KLB tergantung perkembangan kasus DBD dan harus memenuhi kriteria tertentu.
“Hanya dinas kesehatan dan bupati yang akan menyatakanya KLB atau bukan,” kata Mario.
Sampai hari ke-21 bulan Januari 2020, dua nyawa balita di Sikka direnggut DBD. Korban meninggal pertama Elisabeth Maria, balita berusia 1,7 tahun. di RSUD dr.TC Hillers Maumere, Selasa (7/1/2020). Korban kedua menimpa Yohanes Yuliano Putra Bang (2,7) meninggal Selasa dini hari (21/1/2020) di RSUD Maumere.
• BREAKING NEWS : Kapal Wisata Plataran Phinisi Bali Tenggelam di Labuan Bajo
Saat ini, RSUD Maumere merawat 41 pasien DBD anak dan dewasa di RS milik Pemda Sikka. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Euginius Mo’a)