Respon Ahok Tentang Masalah Banjir Jakarta Saat Anies Baswedan Gugat dan demo di Balaikota

Respon Ahok Tentang Masalah Banjir Jakarta Saat Anies Baswedan Gugat dan demo di Balaikota

Editor: Alfred Dama
Warta Kota/Alex Suban
Warta Kota/ Alex Suban Sejumlah kendaraan mencoba menerobos banjir yang menggenangi Jalan Jatinegara Barat dan sekitarnya, di Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020). Curah hujan yang tinggi ditambah dengan luapan air Sungai Ciliwung dan tingginya muka air laut membuat beberapa kawasan di Jakarta terendam banjir. 

Respon Ahok Tentang Masalah Banjir Jakarta Saat Anies Baswedan Gugat dan demo di Balaikota

POS KUPANG.COM , JAKARTA -- Banjir yang melanda Jakarta pada awal tahun baru 2020 masih menyisahkan bekas.

Bukan saja sisa-sisa banjir berupa lumpur dan sampah, warga DKI Jakarta juga menggugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan neggelar aksi demo di kantor Anies Balikota Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan juga kompetitornya dalam Pilkada DKI Jakarta,  Basuki Tjahaja Purnama  BTP alias Ahok enggan memberi komentar yang menyudutkan Ahok

Suami Puput Nastiti Devi itu malah meminta Warga DKI Jakarta untuk  mempercai Anies Baswedan untuk menyelesaikan masalah.

  Hujan dengan intensitas yang tinggi di awal tahun 2020 membuat Ibu Kota DKI Jakarta dilanda banjir.

Pemprov DKI Jakarta pun 'dihujani' kritik akibat bencana tersebut.

Namun, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok enggan berkomentar banyak terkait hal ini.

Mengutip Kompas.com, Ahok merasa tak perlu memberi masukan karena meyakini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih mampu dalam mengatasi banjir Jakarta.

Ia pun meminta masyarakat memberi kepercayaan pada Anies Baswedan.

"Sudahlah, kita harus percaya Pak Anies itu lebih pintar ngatasinnya," kata Ahok di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Ahok juga beralasan enggan memberi masukan karena sudah banyak pihak lain yang menyampaikan saran terkait langkah menanggulangi dan mengatasi banjir.

"Sudah banyak yang kasih masukan kok," ujarnya.

Baca: Salah Satu Mall Terbesar di Jakarta, Mall Taman Anggrek Belum Beroperasi 10 Hari Pasca Banjir

Sementara terkait sejumlah pihak yang menggelar unjuk rasa hingga menggugat Anies karena mendapat kerugian akibat banjir, Ahok juga tak banyak berkomentar.

"Aduh kalau soal demo gua enggak tahu lagi, aku sudah lulusan Mako Brimob, sudah lupa aku," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ahok: Kita Harus Percaya Pak Anies Lebih Pintar Atasi Banjir

Pemprov DKI digugat

Tim Advokasi Korban Banjir mencatat warga Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, wilayah yang paling banyak mengadukan kerugian akibat banjir.

Adapun, di Jakarta Barat ada 143 orang atau 48,2 persen yang mengadu dan 68 orang atau 24,1 persen di Jakarta Timur.

"Dari lima wilayah DKI yang tercatat, wilayah Jakarta Barat itu yang melapor ada di 14 kecamatan dan Jakarta Selatan ada di 11 kecamatan," ujar Alvon K Palma, di PN Jakarta Pusat, Senin (13/1/2019).

Alvon mengatakan, korban banjir rata-rata rugi barang-barang yang tergenang banjir.

"Macam-macam kerugiannya barang. Misalnya, rumah terendam banjir, inmateriil," kata dia.

Salah satu warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Suminem Patmoswito (60), mengatakan, banjir kala itu mengakibatkan rumahnya terendam banjir setinggi 2,5 meter.

Akibat banjir itu, perabotannya tidak terselamatkan hingga mengalami kerugian ratusan juta Rupiah.

Bahkan, barang jualan di warung sembakonya ikut terendam.

"Ada mesin cuci, kulkas, kasur, motor semuanya terendam," kata Suninem.

Selain itu, Budi Senorakim, warga Kelapa Gading mengatakan, perabotan rumah tangganya ikut terendam banjir.

Ia memperkirakan kerugiannya mencapai Rp 200 juta.

"Kulkas, mobil, kasur, barang-barang lainnya terendam," kata Budi.

Budi berharap dengan adanya gugatan ini, pemerintah akan lebih waspada jika ada bencana banjir.

"Lebih digencarkan peringatan dininya. Lalu, salurannya diperbaiki juga semua jadi antisipasi banjir," tuturnya.

Sebanyak 243 warga Jakarta mengajukan gugatan melawan hukum yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin (13/1/2020).

Adapun gugatan itu didaftarkan dengan nomor 27/Pdt.GS/Class Action/2020/PN.Jkt.Pst.

Dengan adanya gugatan itu, diharapkan Anies membayar uang kompensasi kerugian korban banjir sebesar Rp 42 miliar.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan tim hukum dari Biro Hukum untuk menghadapi gugatan 243 warga korban banjir Jakarta.

Selain itu, mereka kemungkinan juga akan memakai jasa tenaga ahli dari luar Pemprov DKI untuk menghadapi gugatan class action warga yang didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Kami sudah siapkan tim hukum dari dalam. Kalau memang perlu tenaga ahli, kami pakai tenaga ahli. Ahli apa yang kami perlukan, nanti kami panggil," ujar Kepala Biro Hukum DKI Jakarta Yayan Yuhanah di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.

Ramalan Zodiak Besok Hari Rabu, 15 Januari 2020: Gemini Dihibur dan Menghibur, Virgo Emosi dan Cinta

TERNYATA Alexandra Gottardo Sudah Bercerai dengan Suami, Ini 3 Faktanya, Hak Asuh Anak?

Syahrini Istri Reino Barack Punya Nama Panggilan Kesayangan Mertua, Artinya Begini

Yayan berujar, Biro Hukum akan mempelajari terlebih dahulu gugatan yang diajukan warga.

Jika jasa tenaga ahli dibutuhkan, Biro Hukum akan memakai tenaga ahli yang kompeten di bidang yang menjadi dasar gugatan warga.

"Mereka gugat apa, apa yang mereka minta ganti rugi, dasarnya apa, kerusakannya apa. (Berdasarkan hasil analisis substansi gugatan), oh ternyata kami perlu ahli yang bidangnya apa," kata dia.

Menurut Yayan, Pemprov DKI sudah terbiasa menghadapi gugatan class action warga, termasuk soal banjir. Pemprov DKI pernah digugat soal banjir pada 2007 lalu.

Kala itu gugatan warga ditolak dan Pemprov DKI memenangi perkara tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Gugat Gubernur Anies, Korban Banjir Jakarta Mengaku Rugi hingga Rp 200 Juta

Massa Penentang dan Pendukung Gubernur Anies Baswedan Demo di Balai Kota Jakarta

Massa penentang dan pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbarengan menggelar demonstrasi di depan Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Menurut rencana, unjuk rassa digelar sekira pukul 14.00 WIB.

Dalam aksi nanti, massa yang kontra akan menyuarakan pendapat dan kekecewaan terhadap Gubernur Anies Baswedan.

Kendaraan taktis atau rantis milik kepolisian terparkir di halaman depan Balai Kota Jakarta, Gambir, Selasa (14/1/2020).
Kendaraan taktis atau rantis milik kepolisian terparkir di halaman depan Balai Kota Jakarta, Gambir, Selasa (14/1/2020). ((TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci))

Mereka menilai Anies gagal menangani banjir di ibu kota.

Sedangkan, massa pro Anies berasal dari organisasi massa Bang Japar arahan anggota DPD RI Fahira Idris.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, Selasa (14/1/2020) penjagaan di Balai Kota tampak diperketat.

Ratusan personel kepolisian tampak disiagakan di sekitar Balai Kota Jakarta.

Dua unit mobil lapis baja juga tampak terparkir di Jalan Medan Merdeka Selatan, tepatnya di depan Gedung Balai Kota Jakarta.

Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan, baik mengarah Stasiun Gambir maupun ke kawasan Patung Kuda Arjunawiwaha masih ramai lancar.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Jelang Demo, Massa Pro Anies Baswedan Gelar Apel di Halaman Balai Kota DKI Jakarta

500 Petugas Kepolisian Disiagakan Amankan Demo di Balai Kota

Sebanyak 500 personel kepolisian disiagakan untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

"Kurang lebih 500 personel gabungan dari Polda, Polres, maupun Polsek kami kerahkan," ucap Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wiraga Dimas Tama, Selasa (14/1/2020).

Adapun aksi unjuk rassa ini sendiri akan digelar oleh dua kelompok massa yang pro dan kontra dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Pengamanan untuk kegiatan di Balai Kota ini memang sesuai pemberitahuan ada dua. Satu yang mendukung kegiatan yang dilakukan gubernur dan satu lagi memberikan masukan," ujarnya.

Tak hanya menyiagakan ratusan personel, sejumlah mobil lapis baja dan mobil water canon pun disiagakan di sekitar Gedung Balai Kota.

"Untuk pola pengamanan seperti biasa, kita lakukan sesuai protap. Ada water canon dan sebagainya," kata Wiraga.

500 Petugas Kepolisian Disiagakan Amankan Demo di Balai Kota

Ratusan petugas kepolisian dan mobil lapis baja itu sendiri disiagakan untuk memastikan aksi unjuk rasa yang akan dihelat siang ini dapat berjalan dengan lancar dan aman.

"Kita menjaga keamanan untuk unjuk rasa terjaga dan masyarakat tetap bisa berkegiatan seperti biasa," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Jelang Demo, Massa Pro Anies Baswedan Gelar Apel di Halaman Balai Kota DKI Jakarta

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Banjir di Jakarta: Respon Ahok Terhadap Kinerja Anies, Gugatan Warga dan Demo di Balai Kota, 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved