Lagi, Gubernur NTT Hukum Squat Jump Pejabat , Kali ini Viktor Laiskodat Hukum 2 Pejabat Bank

Lagi, Gubernur NTT Hukum Squat Jump Pejabat , Kali ini Viktor Laiskodat Hukum 2 Pejabat Bank

Editor: Alfred Dama
(Dokumen Kalix)
Dua pejabat Bank NTT saat dihukum squat jump oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, di Kantor Pusat Bank NTT, Selasa (7/1/2020) 

Lagi, Gubernur NTT Hukum Squat Jump Pejabat , Kali ini  Viktor  Laiskodat  Hukum 2 Pejabat Bank 

POS KUPANG.COM, KUPANG -- Sikap tegas Gubernur Nusa Tenggara Timur tidak pandang bulu, kali ini dua pejabat di lingkungan Bank di NTT dikenai sanksi hukuman  Squat Jump

Hukuman itu diberikan saat berlangsung acara pelantikan direktur umum Bank NTT pada Selasa (7/1/2020). Dua orang kepala divisi yang berdiri di barisan depan itu dihukum squat jump di depan pejabat lainnya

Hukuman itu karena keduanya salah menempatkan tanda tangan pada dokumen, saat pelantikan direktur umum Bank NTT.

Kedua pejabat Bank NTT itupun melaksanakan hukuman squat jump di hadapan jajaran direksi Bank NTT, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), Wali Kota Kupang dan undangan lainnya.

Keduanya dihukum squat jump, masing-masing sebanyak 10 kali.

Adapun, dua pejabat yang dihukum yakni Kepala Divisi Kredit Komersil dan Kepala Divisi Kredit Mikro Kecil dan Menengah.

Osvaldo Haay Dikabarkan Merapat ke Persija Pelatih Persebaya Aji Santoso PertahankanBintang SEAGames

Kematian Istri Sule Terkesan Tak Wajar, Ada Biru-biru di Tibuh Lina, Ayah Febian Minta Hasil Visum

Sebelum hukuman diberikan kepada kedua pejabat Bank NTT itu, Viktor Laiskodat terlebih dahulu memberikan contoh dengan melakukan squat jump sebanyak tiga kali.

Terkait hukuman itu, Viktor Laiskodat menyebut hal itu sebagai sebuah disiplin dalam bekerja di Bank. "Kalau bekerja di bank perlu disiplin, teliti dan tidak boleh salah," kata Viktor usai menghukum dua pejabat itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dihukum Gubernur NTT, 2 Pejabat Bank 10 Kali "Squat Jump"",

* Johanis Landu Umbu Praing Direktur Umum Bank NTT

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati

Setelah Komite Remunerasi dan Nominasi Bank NTT melakikan serangkaian proses pemilihan calon Direktur Umum Bank Sejak Agustus dan akhirnya terpilih tiga calon dari lima calon yang lolos seleksi administrasi.

Kemudian satu nama yang dipilih usai melakukan berbagai tahapan yaitu Johanis Landu Umbu Praing. Nama ini kemudian diteruskan ke piham OJK untuk mengecek kelengkapan dokumen yang dilanjutkan dengan fit and propert test.

Johanis Landu Umbu Praing pun dipilih menjadi Direktur Umum per 20 Desember 2019 sesuao dengan SK penetapan Dirum yang telah ditandatangani oleh PSP.

Ia mengucapkan terima kasih kepada PSP, Bupati dan Walikota yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk menjabat sebagai Dirum.

"Dengan kehadiran Dirum maka jajaran direksimenjadi lengkap, sehingga bisa menjadi penggerak dan semua visi misi bisa dicapai," ujarnya, Kamis (2/1/2020).

* Simak Program-Program Bank NTT 2019

Direktur Utama, Izhak Eduard Rihi, menyebutkan program-program Bank NTT tahun 2019 yaitu program RAMAI SKALI Bank NTT (Gerakan Edukasi Menabung Usia Dini Generasi Milenial) untuk tingkat SMP, SMA dan Perguruan Tinggi dan Lomba Pembuatan Video bertema Bank NTT.

Peluncuran agen DIA Bisa (Digital Agen Bank NTT Mahasiswa dan Masyarakat). Penandatanganan kerja sama Bank NTT dan Pegadaian dalam “Program Cashback Tabungan Emas 24 Karat” yang berlaku untuk Produk Tabungan Flobamora yang dilakukan di Hotel On The Rock Kupang.

Demikian disampaikan pada Akhir Tahun Buku 2019 di Ruang Rapat Lantai II Bank NTT, Selasa (31/12/2019).

Program lain lanjutnya, menghadirkan fasilitas internasional di bumi Flobamora dengan membuka money changer di wilayah destinasi wisata unggulan di NTT dan di wilayah batas negara yaitu di Nemberala Kabupaten Rote Ndao, Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat dan Atapupu Kabupaten Belu.

Sosialisasi digitalisasi pembayaran tagihan sekolah pada Bank NTT.

Pelaksanaan kegiatan Bhakti Sosial Bersih Pantai di Pantai Lasiana Kupang oleh Persatuan Wanita Bank NTT dalam memperingati HUT ke-18 dengan tema “Transformasi Bank NTT Menuju Bank NTT Bangkit NTT Sejahtera”.

Penandatanganan Kerja Sama terkait pemanfaatan layanan jasa perbankan dengan SMA/SMK di Kota Kupang.

Kerja sama Bank NTT dengan Pemerintah Kota Kupang dan PT. Kupang Intermedia dalam “Launching 101 titik WiFi Gratis dan Payment Point” guna mendukung Pemerintah Kota Kupang dalam rangka Gerakan Menuju Kupang Smart City dengan Pelayanan Payment Point serta Program DIA BISA di Kantor Lurah Naioni yang dapat melayani pembelian pulsa, pembayaran tagihan listrik, telepon, BPJS, Samsat semuanya dilakukan secara online.

Lanjutan Program Cash Back Periode II dan launching fasilitas ATM dan Jalur Khusus bagi nasabah penyandang disabilitas.

Kemudian, "NTT Memanggil " bagi Diaspora NTT di Jakarta dan Yogyakarta.

Diaspora yang kerja di Luar NTT tetapi uangnya ditabung di Bank NTT untuk membangun NTT.

Penyerahan Bantuan Dana Pembangunan Gereja di Soe oleh Perwabantt (persatuan wanita bankntt).

* 11 Warga Desa Haumeniana Terima Bantuan Perumahan dari Bank NTT

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

SEBANYAK 11 orang warga yang berasal dari Desa Haumeniana, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menerima bantuan perumahan dari Bank NTT.

Ke 11 warga yang berasal dari garis perbatasan antara negara Indonesia dan negara Timor Leste itu datang langsung ke Kantor Bank NTT Cabang Kefamenanu untuk menerima bantuan perumahan dalam bentuk tabungan, Rabu (18/12/2019).

Pimpinan Cabang Bank NTT Kefamenanu, Saul Luois Wenji mengatakan, pemberian bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari peletakan batu pertama untuk pembangunan 11 unit rumah layak huni di wilayah Desa Haumeniana oleh Dirut Bank NTT, Izhak Eduard Rihi beberapa waktu yang lalu.

Saul mengatakan, bantuan pembangunan 11 unit rumah merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank NTT dalam bidang sosial. Program tersebut digulirkan untuk membantu merevitalisasi serta memperbaiki rumah layak huni bagi masyarakat di perbatasan.

Saul menambahkan, alokasi anggaran untuk pembangunan rumah layak huni tersebut secara keseluruhan sebesar Rp. 275 juta.

Anggaran sebanyak itu digunakan untuk membangun 11 unit rumah sehingga bantuan untuk per unit sebesar Rp. 25 juta.

"Tapi uang itu diblokir dalam rekening tabungan. Nanti pada saat mau pencairan untuk membangun rumah layak huni di Haumeniana, akan ada rekomendasi dari camat untuk pembelanjaan. Jadi saat mau melakukan pembelanjaan harus dirincikan item-item yang harus dibelanjakan," terangnya.

Diungkapkannya, pada saat melakukan penarikan uang di rekening, pihaknya tidak langsung memberi uang kepada penerima bantuan.

Namun pihaknya sudah bekerja sama dengan suplayer, sehingga pada saat penarikan, pihaknya langsung melakukan transfer ke suplayer tersebut.

"Jadi penerima bantuan hanya datang pegang slip penarikan, lalu dia membawa ke suplayer, seperti DO begitu, baru setelah itu suplayer yang mengeluarkan barang," ungkapnya.

Saul menjelaskan, dalam pembangunan rumah layak huni tersebut, para penerima bantuan dibentuk dalam satu kelompok bersama, dengan kepengurusan satu ketua dan bendahara.

"Jadi bukan pemilik rumah yang terima barang tapi dua orang itu yang terima barang, yakni ketua dan bendahara itu. Jadi pemilik rumah hanya tau terima jadi, tapi mereka swadaya juga disitu," ungkapnya.

Saul mengharapkan, dengan adanya bantuan dari program CSR tersebut, masyarakat di Kabupaten TTU semakin mencintai bank NTT sebagai bank pembangunan daerah yang ada di Provinsi NTT.

Sementara itu, Kepala Desa Haumeniana, Petrus Asuat saat mendampingi 11 wargan penerima bantuan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Bank NTT yang sudah membantu meringankan beban desannya.

Diberitakan Pos Kupang sebelumnya, Dirut Bank NTT, Izhak Eduard Rihi melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan 11 unit rumah layak huni di Desa Huameniana.

Kegiatan peletakan batu pertama tersebut dilakukan saat kunjungan kerja Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat di wilayah perbatasan beberapa waktu yang lalu.

Untuk diketahui proses pembangunan 11 unit rumah merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank NTT dalam bidang sosial.

Program tersebut digulir untuk membantu merevitalisasi dan memperbaiki rumah layak huni bagi masyarakat di perbatasan. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved