Menengok Usaha Kreatif Ones Keraf: Mengubah Tempurung Kelapa Menjadi Souvenir Berkualitas

Merintis usaha tanpa modal bagi kebanyakan orang adalah naif. Baik usaha dalam skala kecil, menengah, apalagi yang masuk kategori usaha skala

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Foto/Ricko Wawo/
Ones Keraf sedang membuat souvenir dari tempurung kelapa di belakang bengkel Langgem Jaya, simpang Lima Wangatoa, Kota Lewoleba, Kamis (2/1/2020)       2 Lampiran          Pratinjau lampiran IMG_20191028_093040-992x570.jpg    

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO

POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Merintis usaha tanpa modal bagi kebanyakan orang adalah naif. Baik usaha dalam skala kecil, menengah, apalagi yang masuk kategori usaha skala besar. Apapun akan ditempuh untuk memperoleh modal sehingga dapat memulai sebuah usaha.

Namun kenyataan ini tidak berlaku untuk putra Lamalera Kabupaten Lembata, Yunus Kabi Keraf atau akrab disapa Ones. Bermodalkan kemauan dan keterampilan, orang muda paruh baya ini mulai merintis usaha membuat souvenir berkualitas dari tempurung kelapa.

Awalnya Ones mengumpulkan barang elektronik tak terpakai untuk mewujudkan impian merintis usaha kreatifnya.

Mesin cuci yang rusak dirancang untuk membuat alat kerja seperti bor dan gerinda. Dua alat ini yang kemudian dijadikannya sebagai modal kerja-selain alat pendukung lainnya-untuk berkreasi membuat hiasan bunga, asbak, asbak pohon, cangkir, ceret, perahu, celengan boneka, sendok makan, garpu dan beberapa produk pesanan khusus lainnya.

Bahan dasar yang dipakai untuk memproduksi barang-barang tersebut pun diperolehnya secara gratis. Dari batok kelapa yang terbuang, bambu yang tak terpakai, sisa-sisa kayu, disulapnya menjadi produk yang antik dan menarik serta berkualitas.

“Baru kurang lebih empat bulan saya memulai usaha ini, tetapi pesanan terhadap produk-produk ini perlahan mulai meningkat, bahkan sudah merambah pasar di luar kabupaten," ujar Ones di Lewoleba, Kamis (2/1/2020)

Dengan memegang prinsip “kerja sendiri, jual sendiri”, dia tetap menjaga kualitas dan memperhatikan estetika produk, omset per hari ditakar rata-rata mencapai 275 ribu rupiah, dengan kisaran keuntungan bersih diangka 85 persen dari nilai omset. Tentu rasional angka keuntungan ini, sebab bahan baku diperolehnya secara gratis.

Produk paling mahal menurut Ones adalah bunga hias hasil kombinasi dari batok kelapa, kayu dan bambu yang harganya ditaksir 100 ribu rupiah. Sedangkan produk lainnya dikisaran harga 15 ribu hingga 75 ribu rupiah.

Metode penerapan harga bagi Ones, tidak atas ukuran produk. Ones menentukan harga setiap produk dengan memperhatikan tingkat kesulitan pembuatan produk tersebut.

Seluruh produk yang dihasilkan pun tak satupun dari unsur plastik atau barang bekas yang mengandung bahan kimia lainnya. Semua menggunakan bahan alami yang tentunya aman, ramah lingkungan dan tak berisiko bagi kesehatan pemakainya.

Dengan terus meningkatnya pesanan dari hari ke hari dan mengatisipasi meledaknya pesanan, Ones mulai melatih temannya sendiri untuk bekerja membantunya memenuhi jumlah permintaan konsumen.

Bengkel kerja Ones berada di belakang bengkel Langgem Jaya, simpang Lima Wangatoa, Kota Lewoleba. Saat ini sudah ada dua orang teman karibnya yang mulai terlibat dan bekerja bersama Ones.

Ones mengakui sampai saat ini sudah banyak orderan yang masuk dan harus dia penuhi dalam waktu dekat. Beberapa karyanya juga bahkan sudah dijual ke luar kota seperti di Kota Kupang dan Maumere. Secara pribadi, dia juga kerap mempromosikan karyanya melalui media sosial. Tak hanya itu, dibantu kakak iparnya, Elias Keluli Making, karya tangan Ones juga sering dipamerkan saat ada acara-acara komunitas di Kota Lewoleba. Teranyar, dia mendapat satu stand khusus di area Taman Swaolsa Titen Lewoleba saat gelaran Dies Natalis Hip-Hop Lembata Foundation awal Desember 2019 lalu. 

"Pesanan banyak sekali. Saya kadang hampir kewalahan. Apalagi pesanan dalam jumlah banyak," tandas Ones.

Dia berharap usahanya bisa semakin maju di masa mendatang dan semakin banyak konsumen yang bisa dia layani. *)

 
 

Ones Keraf sedang membuat souvenir dari tempurung kelapa di belakang bengkel Langgem Jaya, simpang Lima Wangatoa, Kota Lewoleba, Kamis (2/1/2020)
Ones Keraf sedang membuat souvenir dari tempurung kelapa di belakang bengkel Langgem Jaya, simpang Lima Wangatoa, Kota Lewoleba, Kamis (2/1/2020) (Keterangan Foto/Ricko Wawo/)

 
  

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved