Breaking News

LIVE STREAMING Banjir 24 Korban Dinyatakan Tewas Akibat Banjir Termasuk di Jakarta

LIVE STREAMING Banjir 24 Korban Dinyatakan Tewas Akibat Banjir Termasuk di Jakarta

Editor: Alfred Dama
(ACT) via TribunStyle.com
Siswa SMA meninggal dunia karena kesetrum saat banjir melanda Kemayoran Jakarta Rabu dini hari 1 Januari 2020 dan mobil-mobil terendam di Puri Bintara Bekasi karena luapan banjir. 

LIVE STREAMING Banjir 24 Korban Dinyatakan Tewas Akibat Banjir Termasuk di Jakarta

POS KUPANG.COM -- Intensitas hujan di Ibu Kota sudah berangsur menurun hingga saat ini.

Namun beberapa daerah terdampak cuaca buruk masih terendam banjir dan masih ada warga yang terjebak didalam rumah yang belum di evakuasi lantaran minimnya personel dan alat evakuasi dari tim penyelamat. 

BNPB memetakan setidaknya terdapat 169 titik banjir yang ada di Jabodetabek.

Wilayah yang paling banyak terdampak berada di daerah Bekasi dan Jakarta Selatan.

Sementara itu data dari BNPB serta Polda Metro Jaya menyatakan sebanyak 24 korban banjir dinyatakan tewas yang disebabkan oleh sengatan listrik, terseret arus banjir, dan terkena longsor.

Kisah Cinta Isyana Sarasvati, 12 Tahun Pacaran Sejak Ditembak Pacar Saat SMP, Ini Sosok Sang Kekasih

Rumah Mewah 10 Artis Terkana Banjir, Roy Marten , Parto Patrio hingga Apartemen Anya Geraldine

Jakarta Banjir Hebat, Anies Baswedan Dikritik ak Bisa Kerja, Fahri Hamza usul Presiden Turun Tangan

Satu Prajurit TNI Tewas dalam Baku Tembak dengan KKB Papua Pimpinan Jefrison Pagawak, Kronilgisnya?

Sementara tiga korban dinyatakan hilang.  Dari 24 korban tewas tersebut, sepuluh orang berasal dari Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. 12 orang asal Bogor, dan dua orang dari Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara. 

Selain itu, data terakhir hingga Rabu (01/01/2019) pukul 19.00, sejumlah pengungsi mencapai 31.232 pengungsi dari 269 pengungsian.

(Kompas.tv)

Kisah dari Pintu Air Manggarai, Warga Rebutan Sampah Kiriman untuk Dijual Lagi

UPK (Unit Pelaksana Kebersihan) Badan Air Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Didi S berujar, volume sampah di Pintu Air Manggarai cukup tinggi, yaitu 900 kubik.

Mayoritas sampah yang datang adalah limbah rumah tangga, seperti styrofoam,plastik, dan kayu.

Sampah yang menumpuk di Pintu Air Manggarai usai hujan deras yang melanda Jakarta pada Rabu (1/1/2020) terdiri dari berbagai macam, seperti TV, tabung gas, bahkan kulkas.

Momen ini dimanfaatkan warga untuk mengambil barang-barang yang dinilai masih bermanfaat, seperti kulkas dan TV.

Sulami, misalnya, pascabanjir besar yang melanda Jakarta, ia datang ke Pintu Air Manggarai untuk sekedar menonton warga mengambil barang-barang yang dinilai masih berguna di tumpukan sampah Pintu Air Manggarai.

Beberapa barang rumah tangga yang dikumpulkan warga di Pintu Air Manggarai, Kamis (2/1/2020)
Beberapa barang rumah tangga yang dikumpulkan warga di Pintu Air Manggarai, Kamis (2/1/2020) ((Audia Natasha Putri))

"Saya ke sini liat-liat aja. Senang aja lihat warga sini ngambilin barang-barang dari pintu air. Tuh lihat, ada koper jalan dari sana. Nantinya jadi inceran warga sini" ujar Sulami.

Sulami menjelaskan, nantinya barang-barang yang diambil ini akan dijual kembali oleh warga.

"Kebanyakan warga ngambil TV,kulkas, sama tabung gas.Lumayan buat dijual lagi ke rongsokan," tambahnya.

Ia menambahkan, harga TV dan kulkas yang dijual mentah ke rongsokan sebesar Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu.

"Sistemnya siapa cepat, dia dapat. Makanya momen ini sangat ditunggu sama warga," ungkapnya.

 
 

Begitu juga dengan Benjon, warga Kelurahan Penggangsaan, yang memanfaatkan momen ini untuk mengambil barang-barang rumah tangga yang hanyut akibat banjir di Pintu Air Manggarai.

"Nih, saya dapat 3 galon bekas sama helm. Lumayan dijual lagi, kalau dijual ke rongsokan, dapat Rp 15 ribu per galon," tambahnya.

Baca juga: Rawan Diare Pasca-banjir, Menkes Imbau Pengungsi Biasakan Cuci Tangan

Dari pantauan Kompas.com, terlihat warga menunggu di Pintu Air Manggarai untuk mengambil barang-barang rumah tangga hanyut di antara tumpukan sampah pada Kamis (2/1/2020) pukul 3 siang.

Benjon menambahkan, ia menggeluti kebiasaan ini sudah lama, apalagi ketika sedang musim banjir.

"Saya dulu sering ke sini buat ambil barang-barang bekas yang masih bisa dijual. Sekarang udah jarang, jadinya cuma nontonin warga sama ambil barang yang kecil-kecil aja," tambahnya.

Mayoritas warga yang menunggu di Pintu Air Manggarai adalah anak-anak dan orang dewasa.

"Nih aku nemu helm sama TV. Lumayan buat dijual lagi, buat jajan," ujar salah satu anak ketika ditemui Kompas.com di Pintu Air Manggarai. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved