Dihadang Banjir di Dalam Goa, 3 Mahasiswa Unsika Meninggal di Goa Lele Karawang, Cerita Mistis

POS KUPANG.COM--- Nasib buruk menimpa tiga mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang ( Unsika ) yang sedang menyusuri gua atau caving di Goa Lele. Mereka terjebak di dalam goa itu, akibatnya di antara mereka ada yang meningggal dunia.

Ternyata mahasiswa Unsika itu diadang banjir. Hal itulah yang membuat mereka terjebak di dalam Goa Lele di Karawang.

Berdasarkan kronologinya, siang itu, Minggu (22/12/2019), mahasiswa pecinta alam atau Mapala dari Unsika sedang melakukan kegiatan caving bersama mahasiswa Polibisnis Purwakarta.

• Lihat Bursa Transfer Pemain Persib Terkini, Pemain Maung Bandung di Depak, Ini Dipertahankan, Info

Seperti yang dimuat Kompas.com, ada 15 mahasiswa yang terlibat, yakni 9 orang dari Unsika dan sisanya dari Polibisnis Purwakarta.

Ada delapan orang yang masuk ke dalam Goa Lele. Namun, tetap ada pembagian tugas untuk melakukan kegiatan Mapala itu.

Disebutkan, tiga orang jaga dekat mulut Goa Lele, sedangkan lima mahasiswa lagi turun ke bawah gua.

Hal ini disampaikan Ketua Adat Mapala Unsika Wido Arya Ritaldi.

•  Banyak Pemain Bintang Maung Bandung Mundur, Esteban Vizcarra Juga, Ada Apa di Persib Bandung ?

Menurutnya, siang itu, sekitar pukul 14.00, cuaca di lokasi tersebut cerah.

Hal itulah yang membuat para Mapala tersebut memantapkan dirinya untuk masuk ke dalam gua yang berada di Karawang itu.

Mahasiswa Unsika meninggal terjebak di Goa Lele Karawang. (SAR Bandung via Kompas.com)
Namun, dalam waktu kurang dari satu jam, tiba-tiba cuaca berubah drastis.

Pada pukul 14.30 WIB, hujan pun turun secara lebat.

Mahasiswa yang di dekat mulut Goa Lele pun bergegas untuk memberikan informasi soal kondisi cuaca yang hujan deras itu.

Mendengar suara teman-temannya, lima orang yang sedang menyusuri Goa Lele pun memutuskan untuk kembali ke luar gua.

"Akhirnya tim explore segera menarik diri, untuk kembali," katanya.

Basarnas saat mencoba mengevakuasi tiga mahasiswa UNSIKA terjebak di Goa Lele (Istimewa)
Saat bergegas untuk kembali, tiba-tiba air pun muncul di dalam gua.

Air tersebut muncul dari berbagai celah dan lubang gua sehingga segala arah terkepung air.

Hal itu terjadi ketika pada Mapala itu berada di kedalaman 30 meter di bawah permukaan tanah.

Kondisi tersebut membuat para mahasiswa itu terjebak di dalam Goa Lele karena diadang banjir.

"30 menit setelah banjir mulai surut, baru korban ditemukan sama rekan-rekan yang selamat," kata Wido.

• Persib Maung Bandung Dirundung Sedih, Pemain Pilar Ezechiel dan Esteban Mundur, Masa Depan Suram?

Namun, ada tiga mahasiswa Unsika yang meninggal akibat kejadian itu.

Pertama, korban adalah Erisa Rifan, mahasiswa Fakultas Keguruan. Alamat mahasiswa berusia 20 tahun ini di Kampung Parungtangjung, Cicadas, Bogor.

Kemudian, ada juga Ainan Fatmatuzzaroh, mahasiswa berusia 19 tahun dari Fakultas Kesehatan.

Alamatnya di Desa Bojanegara, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara.

Satu mahasiswa lagi, yakni Alief Rindu atau data terbaru nama yang tercantum adalah Arif Rindu Arrafah.

Ia adalah mahasiswa Fakultas Keguruan yang berusia 18 tahun.

Alamatnya di Griya Parungpanjang, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor.

Korban disebut sempat pingsan lalu meninggal dunia.

Sejak korban ketahuan terjebak di Goa Lele, Karawang pada Minggu (22/12/2019), langsung dilakukan proses evakuasi oleh Tim SAR gabungan.

Senin (23/12/2019), ketiga mahasiswa Unsika itu sudah dievakuasi dan dinyatakan sudah tak bernyawa.

Dilihat dari foto-fotonya, para petugas melakukan evakuasi menggunakan pakaian dan peralatan lengkap.

Terlihat para petugas memasuki Goa Lele untuk mencari Mapala Unsika yang terperangkap di dalamnya.

Tak hanya itu, ada juga potret petugas berada di dalam Goa Lele yang terlihat gelap dan sempit saat melakukan evakuasi.

Kemudian, terlihat pula foto ketika petugas telah menemukan jenazah korban.

Terlihat petugas medis hingga Tim SAR tengah mengevakuasi korban.

Orang-orang tampak berkerumun dalam proses evakuasi mahasiswa Unsika yang meninggal tersebut.

Masing-masing korban dievakuasi dalam waktu yang berbeda-beda.

Erisya Rifania disebut dievakuasi pada pukul 04.25 WIB.

Kemudian, Alief Rindu pada pukul 05.30. Setelah itu, Ainan pada pukul 06.00.