Bayi Bunda Sering Masukkan Kaki ke Mulut, Ternyata Ada Rahasia Penting Tentang Si Bayi
Bayi Bunda Sering Masukkan Kaki ke Mulut, Ternyata Ada Rahasia Penting Tentang si Bayi
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Bayi memasukkan kaki ke mulut, sering melihatnya bukan?
Apakah artinya?
Selain menunjukkan bahwa bayi tumbuh sesuai usianya, juga ada sisi menggemaskan saat Si Kecil melakukan itu semua.
Seperti babbling dengan mulutnya yang kecil, bersendawa saat melakukan kontak mata langsung, atau memasukkan kaki mereka di mulutnya.
Tapi yang paling terakhir memang nampak aneh. Mengapa bayi memasukkan kaki ke mulut?
1. Bagian dari pembelajaran
"Salah satu cara utama saat bayi belajar adalah dengan menggunakan mulut mereka. Ini adalah cara bayi untuk merasakan berbagai rasa dan sensasi," kata Elisabeth Oxenrider, Praktisi Perawat Neonatal di Pusat Medis Dokter di Modesto, California.
Elisabeth menjelaskan, saat bayi mulai bisa lebih banyak mengontrol tubuhnya dan memiliki kemampuan untuk memasukkan kaki ke mulut, bayi menyadari bahwa dia menemukan sesuatu yang baru dan menarik.
“Bagi beberapa bayi, tindakan mengisap jari kaki mereka mungkin menenangkan. Bagi yang lain itu adalah bentuk permainan yang menyenangkan,” tambahnya.
Menurut penelitian pada 2017 oleh Endocrine and Metabolic Disorders, mulut dipenuhi oleh ujung saraf yang membawa informasi sensorik ke otak.
Ketika bayi meletakkan tangan, kaki, atau bahkan mainan ke dalam mulut, dia sebenarnya mencoba untuk mencari tahu bagaimana benda itu terasa.
Alasan mengapa bayi memasukkan kaki ke mulut salah satunya adalah kaki merupakan mainan yang tidak pernah jauh, dan kadang-kadang satu-satunya pilihan untuk bayi yang tidak bisa bergerak untuk bermain.
2. Bagian dari eksplorasi
"Sederhananya, bayi meletakkan kaki mereka di mulut mereka karena mereka bisa," ujar Ben Hoffman, M.D., dokter anak di OHSU Doernbecher Children's Hospital.
“Karena mereka sangat fleksibel, mereka dapat dan akan meletakkan kaki di mulut mereka sebagai bagian dari eksplorasi," tambahnya.
Ada kemungkinan bahwa dengan merasakan tekstur non-cair, ketika bayi memasukkan kaki ke mulut, Si Kecil menjadi terbiasa dengan makanan padat.
Ini akan menjadi bagian dari persiapan bayi untuk makan. Pada usia 24 bulan, bayi harus memiliki pemahaman yang kuat bahwa hanya makanan yang boleh masuk ke mulut.
3. Biasakan membersihkan kaki
Saat bayi memasukkan kaki ke mulut, yang dikhawatirkan adalah kuman-kuman yang ikut masuk ke dalam mulut.
“Tetapi kebanyakan bayi memiliki kaki yang relatif bersih sampai mereka mulai berjalan. Karena biasanya bayi menggunakan kaus kaki, kondisi kaki tidak akan terlalu kotor,“ kata Elisabeth.
Jika orangtua benar-benar mengkhawatirkan kondisi kebersihan kaki Si Kecil, bilas sedikit kaki Si Kecil sebelum membiarkan bayi memasukkan kaki ke mulut.
Cobalah untuk menjaga kaki bayi sebersih mungkin. Tapi jangan khawatir jika bayi membuat kakinya sedikit kotor saat merangkak atau berguling-guling.
Setelah bayi mulai bergerak aktif, sangat penting untuk memastikan lingkungannya tetap bersih dan aman.
Moms harus memastikan tidak ada benda kecil yang bisa diambil dan dimasukkan ke dalam mulut Si Kecil.
Perkembangan Si Kecil sangat sayang untuk dilewatkan.
Pastikan Anda memotretnya saat bayi memasukkan kaki ke mulut, karena bisa jadi sangat menggemaskan! (kompas.com)
Hi Guys ! 10 Makanan Ini Dipercaya Bisa Meningkatkan Kecerdasan Bayi dalam Kandungan
Setiap orangtua pasti ingin anak yang dikandungnya lahir dengan sehat dan juga cerdas.
Karena kecerdasan merupakan keterampilan utama yang dibutuhkan oleh manusia dalam hidupnya.
Kecerdasan pula yang akan menentukan kualitas hidup kita, langsung dari interaksi dan komunikasi hingga kelangsungan hidup.
Dan orangtua tentunya bisa mendapatkan dari sumber yang ada untuk membangun kapasitas otak anak-anak mereka, melalui buku, teka-teki, permainan, dan lainnya.
Kecerdasan dapat diolah atau ditingkatkan dengan melatih otak secara teratur bersamaan dengan mengonsumi makanan sehat yang kaya nutrisi penting untuk fungsi otak yang baik.
Kecerdasan bayi pun dipengaruhi oleh makanan yang dimakan selama ibu dalam masa kehamilan.
Otak bayi mulai berkembang pada trimester pertama dan penting bagi ibu hamil mulai makan makanan berikut ini sejak masa kehamilannya.
Berikut, seperti dilansir dari boldsky, 10 makanan yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil agar bayi yang dikandungnya cerdas.
Bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya
Sayuran berdaun hijau, terutama bayam, dapat memberikan banyak manfaat.
Bayam mengandung asam folat atau folat, dan zat besi, yang penting untuk perkembangan bayi.
Dalam 100 gram bayam mengandung 194 mikrogram folat dan 2,71 mg zat besi. Juga mengandung 2,86 g protein, 2,2 g serat makanan, dan vitamin lainnya (A, B6, B12, C, D, E, K), mineral (kalsium, magnesium, fosfor, kalium, natrium, seng).
Asam folat diperlukan bayi untuk replikasi DNA, metabolisme vitamin, dan untuk perkembangan yang baik dari tabung saraf, dan manfaat lain untuk ibu dan bayi.
Kekurangan asam folat selama kehamilan telah terbukti secara ilmiah terkait dengan cacat lahir pada bayi.
Zat besi diperlukan untuk perkembangan jaringan janin, pertumbuhan sel darah merah, pengangkutan oksigen ke otak bayi dan segudang fungsi penting lainnya.
Pastikan untuk mencuci sayuran dengan baik sebelum memasak daunnya, demi menyingkirkan bahan kimia berbahaya.
Buah-buahan
Buah-buahan segar mengandung vitamin dan mineral penting, rasanya yang lezat dapat memenuhi perasaan ngidam sang ibu hamil.
Beberapa buah-buahan sehat termasuk jeruk, blueberry, delima, pepaya, mangga, jambu biji, pisang, anggur, dan apel.
Namun, di antara semua itu, blueberry dianggap yang terbaik. Ini karena mereka kaya akan antioksidan.
Tubuh kita perlu menemukan keseimbangan antara jumlah antioksidan dan radikal bebas di dalamnya.
Peningkatan radikal bebas mempengaruhi tubuh dan fungsinya, menyebabkan stres oksidatif. Karenanya, salah satu dari banyak fungsi antioksidan adalah melawan radikal bebas.
Kelebihan radikal bebas berhubungan dengan kerusakan otak dan menghambat perkembangan otak pada bayi baru lahir dan janin.
Mengonsumsi blueberry akan membantu mendapatkan segerombolan antioksidan.
Telur dan keju
Telur tidak hanya kaya akan protein, tetapi juga sarat dengan vitamin dan mineral penting, terutama vitamin D. Juga mengandung asam amino yang disebut kolin.
Keju adalah sumber vitamin D yang enak dan sehat. Baik vitamin D, maupun kolin, telah terbukti secara ilmiah terkait dengan perkembangan otak pada tahap janin dan kekurangannya bisa merusak kesehatan otak bayi, menyebabkan cacat, dan kinerja buruk di kemudian hari.
Selain itu, untuk mendapatkan vitamin D bisa dari sumber makanan lain atau berjemur di pagi hari kala hamil.
Ikan dan makanan laut
Seafood alias makanan laut yang melezatkan.
Yodium dan asam lemak omega-3 sangat penting dalam perkembangna kecerdasan emosi dan kecerdasan bayi.
Sebuah penelitian 2013 menemukan bahwa suplementasi yodium yang tepat selama kehamilan, menghapus fungsi gangguan mental.
Penelitian 2010 lainnya menemukan peran penting asam lemak omega-3 dalam perkembangan otak janin.
Ikan berlemak seperti salmon dan tuna mengandung nutrisi dan dapat dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Namun, saat mengonsumsi ikan, sebaiknya tanyakan kepada dokter, karena beberapa ikan mungkin mengandung merkuri dan kandungan berbahaya lainnya.
Yogurt
Produk susu lain yang kaya protein adalah yogurt. Protein dibutuhkan berlimpah oleh rahim untuk mengembangkan sel-sel sarah foetus serta seluruh tubuh.
Meskipun ada banyak makanan yang kaya protein, yogurt memiliki manfaat tambahan yaitu probiotik, yang merangsang pertumbuhan bakteri baik yang dibutuhkan oleh tubuh.
Almond
Almond secara tradisional dikenal sebagai makanan otak. Dalam 100 gram almond mengandung 579 kilokalori, 21 g protein, 12,5 g serat makanan, 44 mikrogram folat, dan 3,71 mg zat besi, bersama dengan beberapa vitamin dan mineral penting lainnya.
Kenari
Sama seperti almond, kenari juga kaya akan protein, karbohidrat, serat makanan, energi, vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3 yang dibutuhkan untuk perkembangan otak janin.
Selain itu juga mengandung 0 miligram kolesterol dan telah terbukti secara ilmiah meningkatkan profil lipid darah.
Biji labu
Dalam biji labu mengandung protein, serat, vitamin, dan mineral yang sama seperti pada almond dan kenari, juga mengandung antioksidan yang mengatur aktivitas radikal bebas.
Kacang dan lentil
Konsumsi kacang-kacnagan dan lentil mengandung semua atau sebagianbesar vitamin dan mineral yang baik untuk melahirkan bayi yang cerdas.
Susu
Bahkan setelah kelahiran, orangtua memberikan susu pada anak-anak mereka. Meskipun 89 persen susu pada dasarnya adalah kandungan airnya, 11 persen sisanya mengandung nutrisi penting.
Yaitu 3,37 gram protein, 125 mg kalsium, dan 150 gram kalium bersama dengan banyak nutrisi lain yang akan memelihara bayi yang sedang tumbuh dan otaknya berkembang.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan Judul Mau Bayi yang Dikandung Lahir Cerdas? 10 Makanan Ini Perlu Dikonsumsi oleh Ibu Hamil, Salah Satunya Biji Labu
Kenali 7 Tanda Pada Bayi dan Balita Idap Autisme, Seperti Yang Dialami Putra Sulung Dian Sastrowardoyo
POS-KUPANG.COM--Kenali 7 Tanda Pada Bayi dan Balita Idap Autisme, Seperti Yang Dialami Putra Sulung Dian Sastrowardoyo
Artis, Dian Sastrowardoyo blak-blakan mengungkapkan putra sulungnya, Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo merupakan anak berkebutuhan khusus atau autisme.
Dikutip dari Kompas.com, Dian Sastrowardoyo mengaku mulai curiga anaknya mengidap autisme sejak anaknya berusia 6 bulan
Dian Sastrowardoto curiga terhadap perkembangan anaknya tersebut muncul di tahun-tahun awal. Hal itu, diperkuat dengan munculnya ciri-ciri autisme di Shailendra.
"Dari seven signs (anak berkebutuhan khusus), itu ada ciri dalam anak saya. Hal ini terjadi di anak pertama saya, anak laki-laki," ujar Dian, Jumat (23/8/2019).
Lantas Apa Itu Autisme dan 7 Tandanya?
Autisme adalah gangguan otak yang membatasi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain.
Tanda-tanda autisme biasanya mulai terlihat sebelum usia tiga tahun, dalam spektrum ringan ataupun parah.
Beberapa anak mampu menavigasi dunia mereka, beberapa lainnya memiliki kemampuan luar biasa, sementara ada juga yang berjuang untuk bisa berbicara.
Gangguan spektrum autisme (ASD) memengaruhi sekitar satu anak dari 59 anak, menyerang hampir empat kali lebih banyak pada anak laki-laki ketimbang perempuan.
Waktu dan intensitas tanda-tanda awal autisme sangat bervariasi. Beberapa bayi menunjukkan tanda di bulan-bulan pertama mereka.
Tapi pada anak lain, perilaku bisa jadi baru mulai terlihat jelas pada usia 2 tahun atau 3 tahun.
Tidak semua anak autis menunjukkan semua tanda. Banyak anak yang tidak memiliki autisme juga menunjukkan beberapa tanda.
Itu sebabnya, evaluasi dari profesional sangat penting. Seperti halnya masalah kesehatan lainnya, tentu akan lebih baik jika penegakkan diagnosis bisa sedini mungkin.
Hal yang sama berlaku juga untuk autisme. Penting juga bagi orangtua memerhatikan perilaku anak sejak dini, untuk melihat apakah mereka menunjukkan tanda-tanda autisme, karena intervensi awal sangat bermanfaat bagi perkembangan anak autisme.
Penelitian menunjukkan, orangtua pada umumnya memerhatikan perbedaan perkembangan pada anak mereka, bahkan sebelum anak berusia satu tahun.
Jika naluri sebagai orangtua merasakan ada sesuatu yang tertunda pada tumbuh kembang anak, jangan ragu untuk segera menemui ahli.
Berikut beberapa tanda umum autisme pada bayi dan balita yang harus diwaspadai:
Bayi
1. Tidak melakukan kontak mata
Salah satu tanda awal autisme adalah kurangnya kontak mata dengan siapapun yang mengasuhnya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan, bahwa bayi yang mengalami gangguan spektrum autisme, menunjukkan adanya penurunan kontak mata antara usia 2 dan 6 bulan.
2. Tidak merespons saat diajak berinteraksi
Bayi biasanya merespons apa yang dilihat dan didengarnya dari suara orang lain, terutama suara ibu dan ayah.
Jika bayi hanya tampak diam dan tak tertarik meresponnya, ini menunjukkan adanya kemungkinan autisme.
Bayi dengan autisme lebih jarang melihat dan mendengarkan orang lain, dan mereka juga tak memberi respons saat namanya dipanggil atau menanggapi bentuk interaksi lainnya, seperti ekspresi wajah.
3. Tidak mengoceh
Umumnya, sebelum mulai berbicara, bayi akan mulai mengoceh, bereksperimen dengan suaranya sekitar usia 6 bulan.
Namun, pada bayi autisme, biasanya tak muncul ocehan di sekitar usia enam hingga sembilan bulan.
Bicara mendukung proses belajar, sehingga kehilangan kemampuan verbal di usia awal dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak.
Balita
4. Tak bersosialisasi
Anak-anak dengan autisme kemungkinan tidak berinteraksi dengan anak-anak lain atau berbagi pengalaman dengan mereka.
Jika mereka dalam kesulitan atau bertahan dari sesuatu, mereka akan menyimpannya sendiri ketimbang mencari bantuan.
5. Berjuang untuk berkomunikasi
Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme menunjukkan variasi suara, kata, dan gerakan yang berkurang secara signifikan ketika mereka mencoba berkomunikasi.
Ketika mereka ‘berjuang’ dari sesuatu, mereka tidak akan meminta bantuan seperti yang cenderung dilakukan oleh balita lainnya.
Balita dengan autisme tidak bermain dengan orang lain atau menunjukkan minat atau kesenangan pada apa yang mereka lakukan.
Jika balita secara konsisten tidak melakukan interaksi sosial dengan orangtuanya atau anak-anak lain, mungkin ada baiknya segera berdiskusi dengan dokter.
6. Menunjukkan perilaku berulang
Balita dengan gangguan spektrum autisme cenderung mengulangi tindakan atau gerakan yang sama berulang-ulang, yang mana menurut para peneliti hal itu membantu menenangkan mereka.
Ini bisa termasuk bertepuk tangan, menggoyang-goyang tubuh atau berputar-putar. Mereka mungkin obsesif dengan perilaku tersebut.
7. Tidak mau menunjuk atau menggerakkan tubuh
Anak-anak pada umumnya akan menunjuk benda atau membuat gerakan lain untuk menunjukkan ketertarikan mereka apda sesuatu.
Tapi, seorang anak dengan gangguan spektrum autisme cenderung tidak akan menunjuk sesuatu yang menarik perhatian mereka atau juga tak akan menunjukkan ketertarikan pada benda-benda yang ditunjukkan pada mereka.
Semakin dini autisme dapat dideteksi, semakin baik, karena otak yang lebih muda lebih mudah beradaptasi, dan terapi intensif sejak dini dapat berdampak pada tumbuh kembangnya.
Yang perlu menjadi catatan adalah, tidak setiap anak akan menunjukkan gejala yang sama.
Jadi sebaiknya segera temui profesional jika Anda berpikir anak Anda mungkin memiliki gangguan spektrum autisme.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Dian Sastrowardoyo Blak-blakan Anaknya Idap Autisme, Kenali 7 Tanda-tandanya Pada Bayi dan Balita, https://makassar.tribunnews.com/2019/08/24/dian-sastrowardoyo-blak-blakan-anaknya-idap-autisme-kenali-7-tanda-tandanya-pada-bayi-dan-balita?page=all.