Hari Ini Sejarah Baru, Swasti Sari Mart Pasarkan Hasil Produksi Anak Lokal, Sabun A61
Kopdit Swasti Sari hadir pada 1 Februari 1988, sudah 32 tahun lalu yang sudah lama berjalan. Tepat pada 19 Agustus 2019
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
Hari Ini Sejarah Baru, Swasti Sari Mart Pasarkan Hasil Produksi Anak Lokal, Sabun A61
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Kopdit Swasti Sari hadir pada 1 Februari 1988, sudah 32 tahun lalu yang sudah lama berjalan. Tepat pada 19 Agustus 2019 melahirkan unit Swasti Sari Mart.
GM KSP Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan, mengatakan Swasti Sari baru muncul tiga bulan lalu. Tapi jangan melihat mart ini kecil, tapi pasar ada dimana-mana. Kebanyakan anggota pesan lewat grup dan diantar. Anggota yang mempunyai kios dan toko semuanya ambil di sini.
"Kami menjual grosir. Dibandingkan dengan mart yang lain kita lebih murah. Pada 31 November 2019, omset mencapai Rp 500 miliar. Sehingga pasar kita ke depan kami sangat yakin banyak yang minat. Karena pasar kita jelas, yaitu anggota Kopdit Swasti Sari. Yang sudah menjadi anggota Kopdit tinggal pindah kamar ke mart," kata Yohanes pada Peluncuran Sabun A61 Produk Asli Asal NTT, di Swasti Sari Mart, Sabtu (14/12/2019).
Hari ini, lanjutnya, sejarah baru untuk menghargai produk anak lokal. Jangan hanya bergaya dengan produk dari luar. Kedepan rencananya juga menyediakan kopi dan beras lokal.
"Kurangilah produk luar dan mengurangi produk luar. Tetapi harus memerhatikan kualitas. Kemaslah produk sebaik-baiknya karena yang menilai adalah pasar dan pengguna," tuturnya.
Yohanes juga menyampaikan Kopdit Swasti Sari di Sumba Barat Daya bekerja sama dengan Pemda dan Anggota menghasilkan jagung dengan luas lahan sekira 200-300 hektar. Tapi pasar tidak jelas akhirnya, ditangkap tengkulak.
"Pesan kami pemerintah coba berpikir hal-hak seperti ini. Peluanh ditangkap. Bagaimana kita bisa menghasilkan pakan ternak. Saya minta kita semua mari berpartisipasi. Ini sudah ada label dari Dinas Kesehatan. Sudah legal, silahkan manfaatkan produk sabun ini. Saya sudah gunakan imi betul-betul sangat berkualitas. Jangan Anda gaya dengan beli di toko, ini sama. Tapi kita juga harus sesuaikan dengan era milenial karena pengguna anak-anak milenial,"
• Uskup Petrus Turang Berkat Gereja Stasi St. Fransiskus Xaverius Naimata Kupang
• TRIBUN WIKKI : Ada Sentuhan Rasa Nusantara dan Internasional di Swiss-Bristo Cafe
Mudah-mudahan Swasti Sari tetap bekerja sama dengann peemrintah. Karena tujuan Kopdit Swasti Sari yaitu membasmi rentenir, sehingga orang miskin bisa terangkat untuk perubahan ekonomi rumah tangganya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)