Kuliah Umum IKM Undana Bahas Manajemen Resiko K3 di Tempat Kerja, Ini Tujuannya
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Program Pasca Sarjana Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menyelenggarakan kuliah umum dengan tema
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Program Pasca Sarjana Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menyelenggarakan kuliah umum dengan tema 'Manajemen Resiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja'.
Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Program Pascasarjana (PPs) Universitas Nusa Cendana (Undana), Dr.Andreas Umbu Roga,M.Kes menghadirkan dosen tamu dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro Semarang, Dr. Yuliani Setyaningsih,SKM.,M.Kes, sebagai pembicara tunggal.
Kuliah umum tersebut dipandu oleh Kepro IKM dan dihadiri sejumlah mahasiswa semester III IKM PPs Undana yang berlasung di ruang lantai I PPs Undana Penfui, Jumat, (6/12/2019).
Dalam paparannya, Yuliani Setyaningsih mengatakan, kesadaran untuk mengimplementasikan Manajemen Resiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sangat diperlukan karena kecelakaan bisa terjadi kapan dan dimana saja, termasuk tempat kerja di institusi Pendidikan.
• Pemain Maung Bandung Kippersluis Jadi Sorotan, Lini Tengah Positif, Analisis PSS Sleman vs Persib
Dia lantas mencontohkan sederet kasus kecelakaan kerja dan kesehatan yang terjadi setiap saat. "Banyak masyarakat saat hendak bepergian ke tempat kerja enggan memakai helm dan masker. Alasannya juga beragam, pak, bu, mengapa tidak memakai helm, tanya polisi, takut wajah cantiknya tidak kelihatan, atau kumisnya tidak dapat dilihat orang, katanya disambut dengan tertawa para mahasiswa," ungkapnya.
Atau contoh lain, kata Setyaningsih, seperti siklus makanan anak kos yang tidak teratur, sehingga sering mengesampingkan kesehatan mereka, maka tidak mengherankan jika mahasiswa sering terjangkit aneka macam penyakit.
• Menyongsong Ulang Tahun Ke 124, BRI Gelar Pesta Rakyat Simpedes
"Hidup mahasiswa jauh dari rumah sehigga mengharuskan untuk ngekos. Padatnya jadwal kuliah hingga jadwal nongkrong ala anak muda, kadang membuat para mahasiswa sampingkan kesehatan. “Jadi jangan sampai menunggu kecelakaan terjadi baru sadar pentingnya K3,” katanya.
Ningsih melanjutkan K3 memegang peranan penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sehat. Jika lingkungan aman, maka seluruh aktivitas kita dapat berjalan dengan baik, dan belajar dengan nyaman, sehingga produktivitas kerjapun ikut meningkat.
Dia menerangkan, manajemen resiko diperlukan untuk mengurangi tingkat bahaya dan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Manajemen resiko tidak sekedar mengikur tinggi-rendahnya resiko kecelakaan, tapi juga termasuk pengendaliannya. Tentang keselamatan dan kesehatan kerja perlu diterapkan secara organisasi agar tersistem dengan baik.
Terakhir, Setyaningsih menyampaikan sekaligus menetapkan cara untuk membantu mengidentifikasi bahaya-bahaya di tempat kerja diantaranya dengan cara melalui diskusi/branstorming, mereview catatan K3 organisasi, membuat laporan kecelakaan, laporan bahaya, hasil audit, studi literatur, wawancara dengan pekerja, inspeksi dan observasi tempat kerja dan regulasi dan atau membuat standar K3
Sedangkan, tahap evaluasi resiko, katanya, bertujuan agar organisasi dapat menetapkan keputusan berdasarkan hasil dari analisa resiko sebelumnya, mengenai resiko mana yang memerlukan pengendalian dan prioritas pengendaliannya.
Sebelumnya, Wakil Asisten Direktur Bidang Akademik, Dr. Karolus Kopong Medan, SH.,M.Hum dalam sambutannya ketika membuka acara tersebut mengungkapkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja di dalam lingkungan kampus Undana mejadi sangat penting. Karena itu ia mengharapkan kepada para mahasiswa IKM PPs Undana dapat mengikuti dengan baik demi pengembangan wawasannya kedepan. Hadir pada kesempatan itu dosen senior FKM Undana Dr. Jack Ratu, M.Kes dan para mahasiswa IKM Undana.
Area lampiran
