Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Kamis 5 Desember 2019 ''Menjadi Bermakna Bagi Orang Lain''
Renungan Harian Kristen Kamis 5 Desember 2019 ''Menjadi Bermakna Bagi Orang Lain''
Renungan Harian Kristen Protestan
Kamis 5 Desember 2019
Oleh Pdt. Dina Dethan Penpada, MTh (Sekertraris Bidang Personil GMIT)
''Menjadi Bermakna Bagi Orang Lain''
2 Timotius 1:13-14, 2:1-7
Pernah kita diminta menjadi pembimbing atau mentor bagi orang lain? Sebagai seorang mentor, hal apa yang yang kita inginkan untuk dikenang dari kita?
Ini sebuah pertanyaan yang sederhana, namun jawabannya berdampak atau berpengaruh penting dalam membangun relasi dengan orang lain, termasuk dengan orang yang kita mentori.
Pertanyaan ini menolong kita untuk menentukan sejauhmana kehidupan kita bermakna bagi orang lain.
Paulus dalam surat 2 Timotius memberikan pembimbingan kepada Timotius dalam menjalankan tugasnya yang sulit, yakni menggembalakan jemaat Efesus.
Dari surat 2 Timotius, kita belajar tentang Paulus dan Timotius, mentor dan mentori yang memiliki semangat yang sama dalam panggilan pelayanan mereka.
Paulus mengatakan kepada Timotius untuk “berpegang ” pada apa yang telah didengarnya dari Paulus.
Apa yang didengarnya itu harus dilakukan dalam iman dan kasih.
Timotius juga harus “memelihara” harta yang indah, yang telah dipercayakan Tuhan dalam hidupnya, yakni pelayanan (ay. 13,14). Sebagai seorang mentor, Paulus memberikan tuntunan kepada Timotius dalam sebuah nilai yang bersumber dari Allah, yakni Injil.
Selanjutnya, dalam 2 Timotius 2:1-7, kita menemukan bahwa Paulus memberikan petunjuk yang jelas kepada anak didiknya tentang bagaimana cara ia menghadapi tantangan dalam tugas penggembalaannya.
Ada 3 analogi yang dipakai oleh Paulus. Pertama, Timotius harus berpikir seperti seorang prajurit yang menegtahui bahwa kesetiaan utamanya adalah kepada komandannya.
Kedua, Timotius harus berpikir sebagai seorang olahragawan yang menyerahkan hidupnya pada kedisiplinan untuk membangun tingkah laku dan kebiasaan dalam hidupnya.
Ketiga, Timotius harus berpikir seperti seorang petani yang memahami bahwa pada akhirnya ia akan menikmati segala hasil usahanya.
Dari teks ini kita belajar tentang 2 hal dalam hubungannya dengan mentor dan mentori, yakni :
1. Adanya nilai normatif yang bersumber dari Injil yang harus dipedomani oleh mentor dan mentori.
2. Adanya teladan tentang bagaimana menjalani panggilan pelayanan.
Saya kira dengan belajar dari teks 2 Timotius 1:13-14, 2:1-7 ini, kita sudah bisa menemukan jawaban dari pertanyaan di awal renungan tadi : Hal apa yang kita inginkan untuk dikenang dari diri kita ?
Seorang teman pernah berkata kepada saya : “Kaka, manusia itu investasi”, saya memaknai kata-kata tersebut secara positif, yakni kita harus menghargai setiap orang, dengan membangun relasi yang jujur dan tulus.
Bukankah ini juga kunci dari kualitas Paulus sebagai mentor ? Yakni Paulus membimbing Timotius sebagai sebagai sebuah investasi.
Tujuannya adalah agar Timotius mampu menjalankan tugas pelayanannya dengan sungguh-sungguh.
Paulus membimbing Timotius pada tujuan pelayanan yang sesungguhnya.
Karena seringkali banyak talenta disia-siakan karena pola pikir yang menyebabkan seorang mundur ? Mari bermakna bagi orang lain. Amin (*)