Enaknya! PNS Bakal Dapat Tambahan Libur Selain Sabtu-Minggu, Jam Kerja Tak Harus Masuk Jam 7 Pagi

PNS Bakal Dapat Tambahan Jatah Libur Selain Sabtu-Minggu, Jam Kerja Dibuat Tak Lagi Seragam, Enaknya!

Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
Tribun Timur
PNS Bakal Dapat Tambahan Libur Selain Sabtu-Minggu, Jam Kerja Dibuat Tak Lagi Seragam, Enaknya! 

"Sehingga total yang diterima oleh lulusan IPDN yang baru menjadi PNS 100 persen bila bertugas di DKI Jakarta akan menerima total gaji sebesar Rp 19.949.000," kata Chaidir, dikutip dari Kompas.com.

Peraturan yang mengatur tentang TKD tersebut diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 409 Tahun 2017 tentang TKD.

Berikut rincian besaran TKD jabatan pelaksana dan calon PNS:

1. Teknis Ahli, Rp 19.710.000

2. Teknis Terampil, Rp 17.370.000

3. Administrasi Ahli, Rp 15.300.000

4. Administrasi Terampil, Rp 13.500.000

5. Operasional Ahli, Rp 11.610.000

6. Operasional Terampil, Rp 9.810.000

7. Pelayanan Ahli, Rp 8.010.000

8. Pelayanan Terampil, Rp 7.470.000

9. Calon PNS, Rp 4.860.000

Gaji Pokok

Dikutip TribunTernate.com dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2019, tentang Perubahan Kedelapan Belas PP Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji PNS, PNS dengan pengalaman kerja nol tahun akan menerima gaji Rp 1.560.800 untuk golongan IA, Rp 1.704.500 untuk IB, Rp 1.776.600 untuk IC, dan Rp 1.815.800 untuk ID.

Sementara PNS dengan pengalaman kerja nol tahun yang gajinya tertinggi adalah golongan IVE yakni sebesar Rp 3.593.100.

Meski gaji pokoknya tergolong kecil, namun PNS akan menerima banyak tunjangan kinerja.

Bahkan, di beberapa instansi, tunjangan tersebut bisa berkali-kali lipat dari gaji pokoknya.

Jumlah tunjangan pun berbeda antara pusat dan daerah.

"Tergantung instansi masing-masing. Tunjangan kinerja di Jakarta pun berbeda dengan yang NTB," kata Kepala Biro Humas BKN, Mohammad Ridwan, dilansir dari Kompas.com.

Berikut rincian gaji PNS tanpa pengalaman kerja (sebagai PNS) yang diatur dalam PP Nomor 15 Tahun 2019:

Golongan I

PNS golongan I biasanya diperuntukkan bagi PNS yang berpendidikan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

IA : Rp 1.560.800

IB : Rp 1.704.500

IC : Rp 1.776.600

ID : Rp 1.815.800

Golongan II

PNS golongan II biasanya dijabat oleh pegawai yang berpendidikan SLTA/sederajat hingga D-III.

IIA : Rp 2.022.200

IIB : Rp 2.208.400

IIC : Rp 2.301.800

IID : Rp 2.399.200

Golongan III

Gaji pegawai golongan III diperuntukkan bagi lulusan sarjana (S-1 hingga S-3).

IIIA : Rp 2.579.400

IIIB : Rp 2.688.500

IIIC : Rp 2.802.300

IIID : Rp 2.920.800

Golongan IV

IVA : Rp 3.044.300

IVB : Rp 3.173.100

IVC : Rp 3.307.300

IVD : Rp 3.447.200

IVE : Rp 3.593.100.

Jawa Timur dan Jawa Tengah

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan nantinya gaji dan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) yang diterima Pegawai Negeri Sipil (PNS) Jawa Timur dalam tahun pertama sebesar Rp 12 juta.

Sehingga, Khofifah mengharapkan adanya kerja yang profesional dari para PNS.

Selain itu, dengan pemberian gaji yang besar diharapkan PNS bisa percaya diri dalam bekerja.

"Di Jawa Timur, PNS tahun pertama hampir Rp 12 juta," kata Khofifah di Studio Trans 7, Rabu (27/11/2019), dikutip dari YouTube Najwa Shihab.

"Oleh karena itu kerja-kerja profesional menjadi bagian penting yang kita tuntut, supaya juga lebih confident," jelasnya.

Ia juga menyebut, jika Pemerintah Provinsi Jawa Timur bisa menjadi tempat untuk dedikasi kepada negara.

"Saya ingin memberitahukan, bahwa ini adalah tempat terbaik untuk mereka mendedikasikan diri, dan seluruh potensi diri efektif yang dimiliki," katanya.

Khofifah juga mengaku senang jika banyak pelamar seleksi CPNS tertarik mendaftar di Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Ya Khofifah mengatakan, bahwa pemerintah Jawa Timur menawarkan jargon 'Cetar' yaitu Cepat, Efektif dan Efisien, Tanggap, dan Responsif.

Sehingga diharapkan CPNS yang terpilih bisa menyesuaikan dengan jargon tersebut.

"Saya yang senang, kalau mereka tertarik ke Jawa Timur, kami menawarkan 'Cetar'," kata Khofifah

"Mereka siap kerja cepat, mereka siap kerja efektif efisien, mereka harus tanggap, harus transparan, akuntabel, dan mereka harus responsif," jelasnya.

Khofifah mengatakan bahwa sudah ada sekitar 59.000 orang yang mendaftar di Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang dilihat dari data Badan Kepegawaian Negara ( BKN).

Ia mengharapkan CPNS yang terpilih bisa seiring dengan jargon tersebut.

"Saya berharap yang sekarang mendaftar, itu sudah 59.000-an ya konfirmasi dari BKN," ungkapnya.

"Saya harap mereka beriringan dengan tagline-nya Jawa Timur yang Cetar," jelas Khofifah.

Khofifah menyebut jika para CPNS ingin menjadi pegawai negeri sipil di Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pasti mereka sudah mempersiapkan potensi yang dimiliki.

"Tagline kami cetar, jadi mereka jika ingin di Jawa Timur, pasti mereka sudah sounding untuk berekspektasi lebih banyak, mengaktualisasi potensi lebih bagus," ujar dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku akan memberi tawaran jika para CPNS yang terpilih bisa memiliki beberapa kompetensi.

Ia ingin PNS yang akan terpilih bisa mempunyai sebuah integritas, inovasi, dan juga melakukan kreasi.

Ganjar mengimbau para pendaftar CPNS yang tidak memiliki kemampuan seperti di atas, lebih baik tidak mendaftar.

 Pemda Segera Ikutsertakan Tenaga Honorer dan Kontrak dalam Program JKK dan JKM PT Taspen

"Kalau tawaran saya, saya pasti tawarkan, kamu berintegritas tidak, kamu bisa berinovasi tidak, kamu bisa berkreasi atau tidak, kalau tidak jangan daftar aja," jelas Ganjar.

Menurutnya, pelamar CPNS 2019 tertarik untuk mengikuti seleksi CPNS dengan harapan untuk mendapatkan penghasilan.

Selain itu, juga karena sebelumnya pemerintah sudah lama tidak membuka pendaftaran CPNS.

"Pertama pasti kesempatan untuk mendapatkan penghasilan, kedua penerimaan CPNS dulu kan penundaannya cukup lama," ujar Ganjar

Ganjar juga menyebut, adanya semangat dari CPNS untuk menunjukkan kontribusinya kepada negara.

Menurutnya, para peserta seleksi ingin melakukan sebuah perubahan besar jika menjadi pegawai negeri sipil.

"Ketiga, barangkali ada semangat teman-teman calon PNS ini yang dia ingin melakukan kontribusi, untuk sebuah perubahan besar," kata dia.

Ganjar menyinggung aksi unjuk rasa yang sebelumnya dilakukan oleh mahasiswa, ia ingin para mahasiswa yang melakukan aksi demo bisa memberikan kontribusinya.

"Dulu yang demo, sekarang kita minta untuk apa bisa berkontribusi," ujar Ganjar.

Jadwal Rekrutmen CPNS 2019

Rekrutmen CPNS 2019 molor dari rencana semula.

Awalnya, BKN menyebut seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS 2019 bakal digelar pada Desember 2019.

Namun informasi terkini dari Kemenpan RB menyatakan SKD CPNS 2019 akan digelar pada bulan Fabruari 2020.

Dikutip Bangkapos.com dari Tribunjogja.com, Deputi Bidang SDM Aparatur KemenpanRB, Setiawan Wangsaatmaja, menjelaskan tahapan seleksi CPNS 2019 mulai awal pendaftaran hingga pengumuman berlangsung selama tujuh bulan.

Setiawan mengatakan untuk penetapan formasi masih berlangsung hingga akhir bulan September 2019.

Pengumuman penerimaan CPNS 2019 akan dilakukan pada akhir Oktober 2019 di minggu keempat.

"Start pengumuman Oktober sampai November 2019 kurang lebih 15 hari lamanya pengumuman. Pendaftaran bisa dimulai November 2019" ujarnya di sela-sela acara Rakornas Kepegawaian Tahun 2019 BKN di Hotel Marriott, Yogyakarta Rabu (25/9/2019).

"Kami memberikan masa sanggah di Januari 2020," katanya.

Lanjutnya, pengumuman jadwal Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Januari 2020 sedangkan pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Februari 2020.

Hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) akan diumumkan pada Maret 2020. Untuk pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) di Bulan Maret 2020.

"Dan integrasi nilai SKB dan SKD berakhir di April 2020," jelasnya.

Jadwal Lengkap Rekrutmen CPNS 2019

Pengumuman : Oktober & November 2019

Pendaftaran : November 2019

Pengumuman hasil seleksi administrasi: Desember 2019

Pengumuman jadwal SKD: Januari 2020

Pelaksanaan SKD : Februari 2020

Pengumuman hasil SKD: Maret 2020

Pelaksanaan SKB: Maret 2020

Integrasi nilai : April 2020

Persaingan Pelamar di Pusat dan Daerah

Kuota total untuk CPNS 2019 sejumlah 197.111 orang.

Kuota tersebut terbagi dua, untuk pusat atau kementerian / lembaga sebanyak 37.854 orang.

Sementara untuk daerah atau CPNS pemerintah daerah sebanyak 159.257 orang.

Sekretaris Kementerian PANRB, Dwi Wahyu Atmaji dalam acara Rakornas Kepegawaian Tahun 2019 BKN di Hotel Marriot, Yogyakarta pada Rabu (25/9/2019) dilansir Bangkapos.com dari Tribun Jogja, menjelaskan formasi CPNS 2019 terdiri dari formasi umum dan khusus.

Formasi khusus ditujukan untuk lulusan perguruan tinggi memiliki nilai cumlaude, warga negara Indonesia (WNI) yang tergolong diaspora atau tinggal dan bekerja di luar negeri, putra-putri Papua dan Papua Barat, serta penyandang disabilitas.

Dwi Wahyu menjelaskan saat ini pemerintah tengah memperbaiki komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pasalnya, saat ini komposisi ASN masih didominasi tenaga administrasi umum.

"Kita ingin ubah, yang akan kita prioritaskan adalah tenaga teknis yan mendukung pembangunan nasional dan kebutuhan daerah."

"Terutama guru, tenaga kesehatan, dan teknis lainnya untuk pembangunan SDM dan infrastruktur," terang dia.

Untuk formasi CPNS 2019 untuk daerah, Dwi Wayu menjelaskan akan lebih banyak guru dan tenaga kesehatan.

Meski formasi CPNS kementerian / lembaga dan CPNS daerah belum diumumkan, sebaiknya calon pelamar mulai sekarang coba mengintip peta peluang lulus CPNS 2019.

Satu di antara caranya adalah melihat kementerian / lembaga dan daerah mana saja yang paling banyak diincar calon pelamar. Logikanya, semakin banyak saingan, maka persaingan juga semakin ketat. Peluang untuk lulus pun menjadi lebih kecil.

Jadi calon pelamar mesti pandai-pandai melihat peluang, dengan cara memilih mendaftar pada kementerian / lembaga yang sedikit pelamarnya. Ini bisa dilihat dari data jumlah pelamar pada rekrutmen CPNS 2018 lalu.

Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN), Mohammad Ridwan membocorkan data beberapa instansi pusat yang persaingannya ketat pada tes CPNS 2018.

Instansi tersebut yakni, Kementerian Keuangan, BPK, BPKP, dan Kementerian PUPR.

Namun, Ridwan mengingatkan data statistik instansi pusat yang paling diminati pada seleksi CPNS 2018 itu belum tentu terjadi lagi pada tes CPNS 2019 ini.

Dilansir dari Tribunkaltim.co (grup Bangkapos.com), BKN pada tahun 2018 lalu mengungkap data jumlah pelamar yang diminati peserta seleksi CPNS 2018.

1. Kemenkumham :

487.071 pelamar

2. Kementerian Agama:

265.264 pelamar

3. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi:

62.593 pelamar

4. Kejaksaan Agung:

50.823 pelamar

5. Kementerian Perhubungan:

37.717 pelamar

Di samping itu, ada pula kementerian/lembaga yang jumlah pelamarnya paling sedikit, yaitu :

1. Badan Koordinasi Penanaman Modal:

843 pelamar

2. Sekretariat Jenderal MPR:

771 pelamar

3. Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial:

697 pelamar

4. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemananan:

667 pelamar

5. Badan Pengawas Tenaga Nuklir:

657 pelamar

BKN juga memilah data instansi Pemerintah Provinsi serta pemerintah Kabupaten/Kota, dengan jumlah pelamar tertinggi dan terendah pada rekrutmen CPNS 2018.

Pemerintah Provinsi dengan jumlah pelamar tertinggi, yaitu:

1. Provinsi Jawa Timur:

63.186 pelamar

2. Provinsi Jawa Tengah:

56.213 pelamar

3. Provinsi DKI Jakarta:

33.773 pelamar

4. Provinsi jawa Barat:

29.709 pelamar

5. Provinsi DI Yogyakarta:

20.759 pelamar

Pemerintah Provinsi dengan jumlah pelamar terendah, yaitu:

1. Provinsi Sulawesi Tenggara:

3.127 pelamar

2. Provinsi Sulawesi Utara:

2.916 pelamar

3. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung :

2.805 pelamar

4. Provinsi Maluku :

2.644 pelamar

5. Provinsi Sulawesi Tengah:

1.712 pelamar

Pemerintah kabupaten/kota dengan jumlah pelamar tertinggi, yaitu:

1. Kota Bandung:

19.169 pelamar

2. Kabupaten Deli Serdang:

13.941 pelamar

3. Kota Palembang:

13.370 pelamar

4. Kabupaten Bandung:

12.853 pelamar

5. Kabupaten Cirebon:

12.519 pelamar

Pemerintah kabupaten/kota dengan jumlah pelamar terendah, yaitu:

1. Kota Bukittinggi:

759 pelamar

2. Kota Padang Panjang:

701 pelamar

3. Kota Lubuk Linggau:

571 pelamar

4. Kabupaten Sigi:

482 pelamar

5. Kota Gunung Sitoli:

154 pelamar

(Tribunnews.com/ POS-KUPANG.COM/bet)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved