Diduga Dibunuh Usai Pulang Sekolah, Gadis SMA Ini Tewas Bersimbah Darah di Rumpun Bambu
Pembunuhan sadis menimpa gadis SMA di Nias, Sabtu (30/11/2019). Terima Kasih Laia, nama gadis SMA itu ditemukan tewas b
POS KUPANG.COM-- - Pembunuhan sadis menimpa gadis SMA di Nias, Sabtu (30/11/2019).
Terima Kasih Laia, nama gadis SMA itu ditemukan tewas bersimbah darah di dekat rumpun bambu di Dusun 4 Desa Hiliwaebu, Nias Selatan, Sumatera Utara.
Terima Kasih Laia merupakan siswa SMA Negeri 3 Susua, Kecamatan Susua.
Diperkirakan jarak rumah korban dengan sekolah sekitar 6 kilometer.
Kabar meninggalnya siswi SMA Negeri 3 Susua di share lewat akun Facebook melalui akun bernama Rota Bu'ulolo pada Jumat (29/11/2019) kemarin.
"Pembunuhan hari ini. Sangat terkejut sekali atas kejadian ini samamu nogu Ya Tuhan," tulis Rota lama Facebook miliknya.
Terimakasih Laia Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Bawah Pohon Bambu (Facebook / Rota)
"Semogalah pelaku atas kejadian ini secepat cepatnya diketahui," sambungnya.
Rota menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi di Desa Hiliwaebu, Kecamatan Susua, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
"Kronologi atas kejadian ini masih belum diketahui. Semoga aparat kepolisian segera ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP)," jelas Rota.
Dalam postingan yang diunggah sekitar 15 jam yang lalu itu, Rota mengunggah tiga foto kondisi korban semasa hidup dan telah meninggal dunia.
Tiga foto di antaranya, foto korban Terimakasih Laia dalam posisi tewas bersimbah darah, foto mengenakan pakaian berwarna kuning dan foto mengenakan seragam sekolah berwarna putih.
Postingan itu sendiri sudah dibagikan sebanyak 1.026 kali dan mendapatkan berbagai macam komentar.
Sebagian besar teman di media sosialisasi berkomentar turut berdukacita terhadap peristiwa yang dialami korban.
Foto Terima Kasih Laia semasa hidup (Facebook / Rota)
Penjealasan Kapolres Nisel
Kapolres Nias Selatan (Nisel) AKBP I Gede Nakti Widhiarta saat dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan mayat seorang perempuan di bawah pohon bambu.
"Ya betul. Dugaan sementara korban dianiaya. Itu informasi dari Kapolsek disana yang melihat langsung di TKP," kata Nakti via telepon seluler, Sabtu (30/11/2019).
Dijelaskan Nakti bahwa korban ditemukan dalam kondisi alami luka di wajah dan leher bersimbah darah.
Saat ditemukan korban dalam posisi menyamping ke kanan menggunakan pakaian warna merah jambu dan celana hitam motif liris hijau.
Korban ditemukan sore hari oleh adiknya atas nama Situ Hati Laia.
Diketahui selepas pulang sekolah, korban beranjak pulang ke rumah.
Tapi hingga sore hari korban tak kunjung sampai dirumah.
Melihat kondisi tidak seperti biasa, adik korban berusaha mencari dan coba menjemput disekolah.
Sesampainya di sekolah, Situ diberitahukan pihak sekolah korban sudah dari tadi pulang.
Dalam perjalanan menuju rumah, betapa terkejutnya Situ saat menemukan korban telah tergeletak di bawah pohon bambu sekitar 50 meter tidak jauh dari jalan.
Adik korban yang menemukan kakaknya telah tiada, lalu memberitahukan kejadian yang dialami korban pada keluarga. Sampai akhirnya pihak kepolisian dan evaluasi korban.
"Hasil pemeriksaan korban alami luka dibagian leher dan wajah. Luka bekas apa belum diketahui.
Sebelum dibunuh korban alami penganiayaan," tutur Nakti.(mak/tribun-medan.com)
