Warga Bolok Budidaya Rumput Laut
Warga Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang saat mulai membudidayakan rumput laut. Usaha ini sempat terhenti t
Penulis: Edy Hayong | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/KUPANG - Warga Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang saat mulai membudidayakan rumput laut. Usaha ini sempat terhenti tahun lalu akibat adanya penyakit ais-ais yang menyerang rumput laut.
Salah satu petani rumput laut, Dominggus Buan yang ditemui di Pantai Lalendo,Bolok, Sabtu (30/11/2019) mengatakan, usaha budidaya rumput laut sempat terhenti tahun sebelumnya akibat serangan penyakit ais-ais. "Selain penyakit, rumput laut yang kami ikat juga dirusak oleh penyu. Karena itu, tahun ini kami mulai usaha lagi, " kata Buan.
Dia menjelaskan, tahun-tahun sebelumnya warga Bolok ramai membudidayakan rumput laut, karena harganya bagus, hanya tahun laku ada masalah penyakit sehingga saat ini mereka baru mulai budidaya.
Tentang harga jual rput laut di Bolok, ia mengatakan, harga rumput laut tahun sebelumnya Rp 5.000 - Rp 22.000 per kilogram.
• Bos Persija Jakarta Pasrah Kena Sanksi Komdis PSSI Akibat Penyalaan Flare dan Petasan The Jakmania
Kepala Desa Bolok, Yeskiel Tabun mengatakan, warga setempat memang berusaha rumput laut sejak beberapa tahun lalu.
"Ini salah satu usaha dari warga di Bolok. Hanya ada persoalannya seperti penyakit. Masalah lain adalah sampah plastik,karena itu saya tegaskan supaya warga jangan buang sampah di laut," kata Yeskiel.
Camat Kupang Barat, Yusak Ulin yang dikonfirmaai mengatakan, perairan Bolok sampai Tablolong merupaoan kawasan yang cocok untuk membudidayakan rumput laut.
"Tahun lalu rumput laut yang dibudidayakan petani itu rusak,karena itu tahun ini mereka kembali berusaha," kata Yusak.
Dikatakan, pemerintah kecamatan dan desa di Kupang Barat selalu mendorong masyarakat untuk terus berusaha guna meningkatkan ekonomi keluarga. "Salah satunya dengan budidaya rumput laut. Jadi tahun ini masyarakat kembali bangkit untuk usaha rumpur laut," katanya.
-- Minim Tenaga Penyuluh Perikanan
Asisten II Setda Kabupaten Kupang, Jemmy Uly mengatakan, sakah satu kendala yang dihadapi di Kabupaten Kupang , yakni masih minimnya tenaga-tenaga penyuluh di bidang perikanan.
"Memang potensi rumput laut di Kabupaten Kupang banyak,hanya saja kita maaih kurang tenaga penyuluh perikanan. Tenaga penyuluh ini bisa dampingi para petani rumput laut maupun nelayan," kata Jemmy.
Jemmy yang pernah menjabat Camat Kupang Barat sekitar 10 tahun ini mengatakan, salah satu persoalan yang menyebabkan produktivitas rumput laut di Kupang Barat terganggu adalah penyakit.
"Selain penyakit , juga akibat tali pengikat bibit rumput laut yang kotor turut ganggu produksi," katanya.
Dikatakan, polusi air laut dari aktivitas lain serta tumpahan bahan bakar minyak sangat menganggu budidaya rumput laut.
Jemmy mengakui, Kabupaten Kupang dengan panjang garis pantai yang mencapai 442,52 kilometer sebagai potensi untuk usaha rumput kaut dan juga garam.
