112 Anak Terima Komunio Pertama di Kapela St. Kristoforus Matani & Gereja St Yoseph Pekerja Penfui
Sebayak 112 anak terima komunio pertama di Kapela St. Kristoforus Matani dan Gereja St Yoseph Pekerja Penfui.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
							112 Anak Terima Komunio Pertama di Kapela St. Kristoforus Matani & Gereja St Yoseph Pekerja Penfui
POS KUPANG.COM I PENFUI--Sebayak 112 anak terima komunio pertama di Kapela St. Kristoforus Matani dan Gereja St Yoseph Pekerja Penfui.
Sebanyak 28 anak secara khusus menerima komunio pertama di Kapela St. Kristoforus, Matani, Penfui Timur, Paroki St. Yosep Pekerja Penfui.
Sedangkan di Gereja Katolik St.Yoseph Pekerja Penfui, sebanyak 84 anak yang menerima komuni. Perayaan ekaristi dipimpin Pastor Paroki, Romo Kris Saku, Pr.
Sementara penerimaan komunio pertama di Kapela St.Kristoforus Matani dipimpin Romo Yasintus Efi, Pr dan dihadiri ratusan umat Katolik.
Disaksikan POS KUPANG.COM, Minggu (24/11/2019), perayaan ekaristi penerimaan komunio pertama bagi 28 anak Kapela St.Kristoforus Matani itu berjalan sukses dan meriah.
Seluruh rangkaian kegiatan diawali dengan perarakan dari pintu masuk gereja oleh ajudah pembawa lilin diikuti para anak calon sambut baru didampingi kedua orangtua/wali.
Pada barisan belakang belakang pastor pemimpin perayaan ekaristi dan ajudah pendamping juga pembina calon sambut baru.
Romo Yasintus Efi dalam homilinya menekankan soal kehidupan menggereja para umat. Dirinya mengajak keluarga Katolik untuk terus membimbing dan membina anak-anak dalam menumbuhkan iman Kristiani.
Romo Yasintus juga mengajukan pertanyaan kepada beberapa anak calon sambut baru soal sejak kapan menyatakan sikap menerima komunio pertama juga menanyakan soal siapa itu figur Yesus Kristus. Pertanyaan Romo Yasintus dijawab dua anak calon sambut baru.
Pada kesempatan ini juga Romo Yasintus menyinggung soal perkembangan era digital. Dimana para generasi muda begitu cepat dipengaruhi oleh beragam informasi melalui media sosial (medsos).
Dirinya berharap generasi muda Katolik harus selektif dalam menggunakan medsos. Hal ini sejalan dengan himbauan Paus Fransiskus yang kini tengah melaksanakan tugas kerasulan di Negara Thailand.
Dalam tradisi Katolik, Komuni Kudus mengajarkan soal makna pengorbanan. Dengan melihat teladan pemberian diri Kristus kepada umatNYA, maka umat juga didorong untuk memberikan diri kepada orang lain.
Terutama mereka yang kecil, sakit dan miskin. Umatpun dipanggil untuk mengasihi dan mengampuni sesama, karena Kristus lebih dahulu mengasihi dan mengampuni umat.
Korban Kristus menjadi saksi yang nyata bahwa pengampunan adalah sesuatu yang tidak mustahil dilakukan. Jika kita mau berkorban untuk mengampuni sesama, kita akan dapat memperoleh buahnya.
• Turis Belanda Gantung Diri di Penginapan setelah h Ditinggal Pacar dan Uang Hilang, Info
• Kondisi Ashanty TERKINI, Pulang dari RS Masih Pakai Selang, Arsy Nangis, Lalu Ajak Nonton Bioskop
Itulah sebabnya keluarga Kristiani, termasuk di dalamnya pasangan suami istri, perlu menimba kekuatan dari Ekaristi; sebab kesatuan antara mereka dengan Kristus dalam Komuni kudus akan memampukan mereka untuk terus saling mengasihi dan mengampuni; sehingga kesatuan kasih mereka selalu dikuatkan.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong)