Warga Noelmina Diserang Buaya

Jenazah Betseba Ditemukan Di Dasar Muara Sungai Noelmina

Teka-teki terkait beradaan Betseba Talan (40) warga Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan yang menghilang, Rabu (20/11/2019) saat mengambil air di mu

Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Nampak lokasi sungai Noelmina, dimana korban Betseba tenggelam, sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa 

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota

POSKUPANG.COM, SOE - Teka-teki terkait beradaan Betseba Talan (40) warga Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan yang menghilang, Rabu (20/11/2019) saat mengambil air di muara sungai Noelmina akhirnya terjawab. Sekitar pukul 14.20 WITA, akhirnya sosok Betseba ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dasar kali Noelmina.

Korban ditemukan, usai masyarakat berinisiatif memanggil seorang warga Kabupaten Kupang yang terkenal pandai berenang.

" Jenazah korban sudah ditemukan kakak, tadi sekitar jam 2 lewat oleh seorang warga Kabupaten Kupang yang membantu proses pencarian korban," ungkap Jhon Asbanu kepada pos kupang.com melalui sambungan telepon.

Ketika ditanya apakah ditemukan adanya tanda-tanda serangan buaya pada tubuh korban, Jhon mengatakan tubuh korban ditemukan tanpa adanya luka. Diduga kuat, korban tergelincir dari pinggir kali Noelmina saat hendak mengambil air. Karena korban tidak bisa berenang, akhirnya korban tenggelam ke dasar sungai Noelmina yang dalamnya kurang lebih mencapai 8 meter.

" Korban tenggelam kakak. Kalau bilang diserang buaya tidak, karena tubuh korban utuh," ujarnya singkat.
Untuk diketahui, Betseba Talan (40) warga Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan yang hilang di muara sungai Noelmina, Rabu (20/11/2019) pagi diketahui tengah hamil empat bulan. Hingga saat ini, warga dibantu aparat Koramil Panite tengah berusaha melakukan pencairan terhadap keberadaan korban.

Suami korban, Z. Tefu yang dikonfirmasi pos kupang.com melalui sambungan telepon membenarkan jika istrinya tengah berbadan dua saat menghilang. Korban diketahui tengah mengandung anak kelima.
" Iya Pak, istri saya sedang hamil anak ke lima kami," ungkap Tefu melalui sambungan telepon.

Diceritakannya, sekitar pukul 06.00 WITA, korban pamit dari rumah untuk mengambil air diuara sungai Noelmina. Korban membawa gerobak yang berisikan puluhan jirgen untuk menampung air.
Namun karena beberapa saat korban tak juga kembali ke rumah, Tefu berinisiatif meminta anaknya, Inyo Tefu untuk menyusul korban ke sungai Noelmina.

" Anak saya sampai di sungai hanya ada gerobak dan jirgen. Terapi istri saya tidak ada. Di atas permukaan sungai Noelmina, terlihat dua jirgen milik istri saya yang mengapung," tuturnya.

Ketika ditanya apakah dirinya tahu jika sungai Noelmina terdapat buaya, Tefu mengaku, tahu. Dikatakannya, buaya di muara sungai Noelmina biasanya berjemur saat siang hari. Namun karena sumber air satu-satunya hanya ada di sungai Noelmina, Tefu dan keluarga tetap mengambil air untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari di sungai Noelmina. (din)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved