Umat Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong Sambut Pastor Paroki Baru Secara Adat Manggarai
sebagai pastor paroki yang baru dapat membawa hal-hal positif untuk perkembangan iman umat
Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso

Dua tokoh islam, kata Pater Yosep mengikuti sidang KWI sebagai narasumber yaitu Prof,Nazarudin Umar, Imam Besar Mesjid Istiqlal Jakarta dan Ibu Alisa, Putri Gus Dur.
Mereka berdua,lanjut Pater Yosep, memberikan pikiran dan gagasan yang sejuk tentang bagaimana seharusnya membangun dialog yang sejuk dengan saudara-saudara dari kalangan muslim di Indonesia. Tak ada jalan lain yang lebih baik membangun damai di Indonesia selain jalan kasih dan persaudaraan di kalangan umat beriman.
Pater Yosep menambahkan, pada pelantikan Pater Kris Sambu, SVD saya menegaskan kepada kita semua yang hadir dalam Rumah Tuhan ini agar menghayati nilai-nilai injil dalam hidup bersama, tidak hanya diantara kita tetapi juga dengan sesama kita yaitu kaum muslim.
Paus Fransiskus, ujar Pater Yosep, dalam perjumpaan dengan Imam Besar Al-Azar di Mesir punya keyakinan yang sama tak ada jalan lain menuju damai selain jalan persaudaraan insani antara sesama pemeluk agama.
"Saya mengajak umat Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong bersama Pastor Paroki Baru, Pater Kris Sambu,SVD untuk membangun persaudaraan sejati dengan pemeluk agama lain yang ada di Wilayah Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong, membangun dialog dan kita juga menunjukkan kasih sejati seperti yang perintahkah oleh Tuhan Yesus melalui praktek hidup setiap hari, ” ungkap Pater Yosep.
Sedangkan Vikep Ruteng, Romo Gerardus Janur, Pr dalam sambutannya sebagai wakil dari Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng mengatakan selamat datang kepada Pater Kris untuk menggembalakan kawanan domba di Paroki Ekaristi kudus Ka Redong.
Romo Gerardus menegaskan, hal utama pelayanan imam adalah keselamatan jiwa –jiwa sehingga Imam harus berusaha semikian rupa supaya umat yang membutuhkan pelayanan keselamatan dilayani dengan penuh kasih.
Lebih lanjut, dia menambahkan, paroki adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Keuskupan, karena itu paroki mesti mematuhi visi dan misi keuskupan.
Hal-hal khusus dalam konteks parokial tentu tidak boleh menyimpang dari program keuskupan membangun paroki.
Romo Gerardus mengungkapkan, perlu ada gerakan bersama antara Pastor, Dewan Pastoral, umat Allah dan biara-biara.
Untuk itu pihak-pihak ini hendaknya bekerja sama dalam iklim persaudaraan sejati dan bahu membahu menjalan tugas pelayanan sesuai panggilan dan kompetensi.
“Untuk konteks kekinian peran kita sebagai hamba Allah adalah memberi kesadaran kepada umat supaya jangan menjual tanah kepada orang yang datang dari luar sampai pada gilirannya kita dipinggirkan atau termarginilasi,” pinta Romo Gerardus.
Sedangkan Pater Kris Sambu, SVD dalam sambutannya sebagai Pastor Paroki Baru hanya menyampaikan beberapa harapan ke depan yaitu
Pertama, agar kehadirannya sebagai pastor paroki yang baru dapat membawa hal-hal positif untuk perkembangan iman umat, menumbuhkan dan meneguhkan persekutuan umat sebagai suatu komunio, bersatu dalam persekutuan iman-harap-kasih. Kita bersama sama membangun persatuan dan persekutuan kita bersama sebagai sebuah komunitas beriman, sebuah KOMUNIO.
"Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh". Sebab hanya dalam semangat kebersamaan dan kebersatuan itulah kita dapat membangun masa depan kita bersama dengan baik," ujar Pater Kris.