PLN NTT Sharing Upaya PLN Melistriki Pulau Terpencil
PLN NTT sharing pengalaman bagaimana melistriki pulau pulau terpencil saat mengikuti Workshop MESFIA
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keahlian untuk pelayanan Kelistrikan di Nusa Tenggara Timur, PLN UIW NTT mengikuti Workshop MESFIA Mastering Energy Supply Focusing on Isolated Area (MESFIA).
Workshop ini terkait bagaimana metode terbaik (best practice) penyediaan suplai energi di area terisolasi seperti pulau atau pedesaan yang belum terlistriki, karena pada kenyataannya area terpencil menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan energi.
Area tersebut bisa berupa pedesaan yang jauh dari jaringan listrik, area hutan dan kebanyakan area kepulauan yang sulit memenuhi kebutuhan energi, khususnya listrik yang menjadi ilmu tambahan bagi para peserta workshop.
Ajang bertukar ilmu serta pengalaman dari praktisi dan peneliti dari berbagai belahan dunia seperti partner Eropa dan Asia, para pemangku kepentingan, insinyur, ilmuwan, dan pakar di bidang energi semisal Prof. Salvador Suarez (Spanyol), Prof. Antonias Tsikalakis (Yunani), dan Prof. Sivanappan Kumar (Asian Institute of Technology, Thailand) di Aula Barat Institut Teknologi Bandung, Kamis (7/11/2019).
• Yuk, Rayakan Tahun Baru di Aston Berhadiah Sepeda Motor
• Diisukan Kena Serangan Jantung Begini Kondisi Sebenarnya Pilot Batik Air Jakarta-Kupang
Pada sesi diskusi, General Manager PLN UIW NTT, Ignatius Rendroyoko juga memberikan sharingnya terkait upaya PLN dan kondisi dalam melistriki pulau-pulau serta daerah yang termasuk 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
"Perjuangan melistriki Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga sekarang dengan pencapaian Rasio Elektrifikasi sebesar 84,68 persen pada bulan Oktober 2019 tentu tidak mudah. Namun tidak mudah bukan berarti tidak bisa, dengan energi optimisme setiap insan PLN didukung pula oleh semangat masyarakat NTT yang tinggi untuk berkembang, setiap tantangan dapat dihadapi," jelasnya.
Ia juga menjelaskan tentang tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan misi untuk melistriki NTT adalah ketersediaan infrastruktur yang belum memadai.
"Jalan, air bersih dan juga logistik, merupakan hambatan yang menyebabkan misi melistriki NTT hingga sekarang belum bisa berjalan dengan lancar. Selain itu, hubungan dengan masyarakat juga sering mengalami beberapa kendala untuk koordinasi. Namun, disamping semua kesulitan yang ada, kami percaya potensi yang ada di NTT dapat membawa kami mencapai tujuan mulia melistriki seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur," tutur Rendroyoko.
• Duh, Reino Barack Ketahuan Cuek ke Syahrini, eks Luna Maya Lakukan ini Bikin Incess Bete
Workshop berskala Internasional tersebut diselenggarakan oleh Erasmus dan European Union.
Ketua Pelaksana MESFIA ITB Prof. Dr. Ir. Ngapuli Irmea Sinisuka, melalui Tim Komunikasi PLN UIW NTT, Nikolaus Soelistyoadi, Jumat (15/11/2019) mengatakan adanya workshop ini mencakup topik besar terkait suplai energi di area terisolasi yang meliputi regulasi dan kebijakan, peluang bisnis, kemajuan teknologi dan peranan institusi perguruan tinggi dalam mengembangkan sumber daya manusia dengan spesialisasi suplai energi di area terisolasi dengan merancang program yang berkaitan dengan isu tersebut.
Program ini turut mendukung 17 tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) dengan 169 capaian PBB yang terukur sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun 2030 dimana salah satu tujuannya adalah terkait menghasilkan energi bersih dan terjangkau.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)