Bom bunuh diri di Polrestabes Medan

Istana Bereaksi Keras, Tanggapi Aksi Bom Bunuh Diri di Medan, Begini Pernyataan Tegas Jokowi

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) melalui Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman menegaskan pemerintah tidak takut dengan aksi teror bom bunuh diri

Editor: Adiana Ahmad
KOMPAS.com/ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Presiden Joko Widodo menyampaikan sikap tentang rencana pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/9/2019). 

Istana Bereaksi Keras, Tanggapi Aksi Bom Bunuh Diri di Medan, Begini Pernyataan Tegas Jokowi

POS-KUPANG.COM - ‎Pihak istana bereaksi keras menanggapi aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medang, Rabu (13/11/2019).

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) berang dan mengutuk keras aksi bunuh diri di Polrestabes Medang yang menimbulkan enam orang terluka.

Melalui Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman, Jokowi  menegaskan, pemerintah tidak takut dengan aksi teror bom bunuh diri di halaman Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) melalui Juru Bicaranya Fadjroel Rachman, mengutuk aksi teror yang mengakibatkan enam orang terluka.

"Indonesia tidak takut dengan bentuk teror apapun. Pasti bahu membahu melawan terorisme. Presiden menyatakan sedih atas korban luka di Mapolrestabes Medan. Beliau mendoakan agar korban lekas sembuh dan segera beraktivitas," ujar Fadjroel Rachman di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/11/2019) sore.

FAKTA TERBARU Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan, Begini Pengakuan Saksi dan Reaksi GoJek

Fadjroel Rachman melanjutkan pemerintah menjamin penuh keamanan seluruh masyarakat.

Terlebih negara memiliki aparatur keamanan yang siap bekerja menangani aksi-aksi teror.

Di sela-sela Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat pagi tadi, diungkap Fadjroel, perintah Jokowi tegas meminta pelaku dan jaringan terorisnya diusut tuntas.

"Sangat penting melindungi 260 juta jiwa. Terorisme akan ditangani kepolisian. Tadi di Sentul, Presiden sudah bertemu Menkopolhukam, Kapolri, Panglima TNI, Kadiv Humas Polri meminta segera bertindak cepat ‎menyelidiki pelaku dan jaringannya," tutur Fadjroel.

Sosok Ini Bongkar Alasan Bom Bunuh Diri di Medan Gagal Total Ia juga Sebut Nama Kapolri Ada Apa?

Presiden, kata Fadjroel tidak akan memberi toleransi pada pelaku terorisme‎.

Mantan Wali Kota Solo tersebut juga menginginkan agar upaya pemberantasan terorisme tidak hanya melibatkan pemerintah tapi juga semua pihak.

Polisi beberkan identitas pelaku

Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi diketahui bernisial RMN (24).

Diketahui pelaku masih berstatus mahasiswa dan tercatat sebagai pria kelahiran Medan, Sumatera Utara.

"Inafis berhasil mengidentifikasi pelaku. Pelaku ini inisialnya RMN, usianya 24 tahun, lahir di Medan, statusnya adalah pelajar/mahasiswa," kata Karopenmas Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu siang.

Kepolisian dalam hal ini Densus 88 Antiteror Polri masih bergerak untuk mengembangkan asal usul pelaku.

Daftar Nama-Nama Polisi Korban Bom Medan, Pelaku Diduga Masuk Pakai Jaket Ojek Online

"Kemudian yang bersangkutan selain diidentifikasi identitasnya juga masih akan dikembangkan oleh aparat densus 88," katanya.

Untuk atribut jaket Ojek Online yang dikenakan pelaku, kepolisian menegaskan bila hal tersebut hanya untuk penyamaran.

"Itu penyamaran. Kan tadi sudah disampaikan bahwa statusnya itu adalah mahasiswa atau pelajar," kata Dedi.

 Lilitkan bom di pinggang

RMN diketahui meledakan diri menggunakan bom yang disembunyikan di balik pakaian yang dikenakannya.

Bom tersebut dililitkan pelaku di sekitar pinggang dan perutnya.

"(Bom) dililit tubuh," katanya.

Mengenal Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri di Markas Polrestabes Medan, Siapa Dia?

Baterai, paku, dan sepeda motor

Selain berhasil mengidentifikasi identitas pelaku, kepolisian pun mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian.

"Barang yang berhasil diamankan terkait menyangkut masalah jenis bom yang diidentifikasi antara lain ada baterai 9 volt, kemudian ada juga pelat besi metal kemudian ada sejumlah paku cukup banyak, paku dalam berbagai ukuran yang ada ditemukan," kata Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

Selain paku dan baterai, kepolisian pun mengamankan sejumlah potongan kabel dan tombol switch yang diduga menjadi tombol untuk meledakan bom.

"Ada beberapa irisan-irisan kabel itu nanti akan didalami. Lalu ada beberapa potongan kabel cukup besar juga didalami kemudian ada tombol switch on off, kemudian ada potongan tubuh," ungkapnya.

Seluruh barang bukti tersebut telah diamankan tim Labfor dan Densus 88.

Kesaksian Warga tentang Detik-detik Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Saat Mengurus SKCK

Termasuk CCTV sebelum peledakan bom yang telah diamankan oleh Polri.

"Kami juga mengidentifikasi ada beberapa kendaraan roda dua yang masih dicurigai nah itu masih didalami semuanya. Sementara tim masih bekerja di lapangan," katanya.

Kronologi

Pelaku melakukan aksi bom bunuh diri dengan berjalan kaki dan masuk melalui pintu depan Mapolrestabes Medan.

Petugas juga sempat memeriksa identitas dan diperintahkan untuk melepas jaketnya.

Kepada polisi, pelaku mengaku akan mengurus SKCK.

Saat melakukan pemeriksaan pelaku sempat melawan dan menerobos masuk ke area dalam Mapolrestabes Medan.

Baca: Respons Menag Fachrul Razi Tanggapi Aksi Bom di Mapolrestabes Medan

Lantas pelaku lari menuju ke dekat kantin dan melakukan aksi bom bunuh diri.

Seorang saksi, Lila Mayasari mengatakan, saat peristiwa itu terjadi ia hendak mengurus SKCK.

Lila tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB, tak lama kemudian terdengar suara ledakan yang cukup keras.

Terkejut, ia langsung keluar dan melihat ke arah suara.

"Pas saya keluar, saya enggak liat korban, tapi saya dengar suara ledakan kuat sekali," ungkap Lila dengan suara terengah-engah.

Menurut keterangan Lila, ada sekitar 50 orang berada di lokasi kejadian.

Polrestabes Medan Diteror Bom,Daftar Peristiwa Bom Bunuh Diri di Kantor Polisi dalam5 Tahun Terakhir

Seusai ledakan, terlihat asap putih dan teriakan yang mengatakan jika itu adalah bom.

Panik, mereka yang berada dalam ruangan langsung berdesak-desakan untuk keluar.

"Ledakan terasa sampai saya terangkat."

"Pas kejadian Saya lagi nyantai dan tiba-tiba seperti terangkat."

"Saya langsung engeh ini bom. Saya ingat anak dan langsung keluar berdesak-desakan dengan yang lain," jelas Lila. (kompas tv/ tribunnews.com/ Igman Ibrahim)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved