VIDEO Pria Tua Asal Baun Kupang Ngomel, Anak Bermasalah, Bapak Malah Salahkan Si Ibu
VIDEO Pria Tua Asal Baun Kupang Ngomel, Anak Bermasalah, Bapak Malah Salahkan Si Ibu
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Yunus juga mengungkapkan kecewaannya karena banyak orangtua yang tidak hadir saat itu, padahal di wilayahnya masih terjadi kekerasan dalam rumah tangga.
Bahkan Yunus menungkapkan ada keluarga yang mempekerjakan anaknya untuk mengiris tuak dan kasus lainnya.
"Ketika kita berkunjung, mama yang jadi sasaran. Anak bermasalah, mama yang jadi sasaran. Bapak boleh mabuk-mabukan disana, datang, kenapa lu tidak urus ini anak. Memangnya mama lahir sendiri?" kritik Yunus.
Yunus berharap kegiatan ini bisa berguna bagi masyarakat setempat, mengingat banyak anak-anak yang sedang tumbuh kembang di wilayah itu.
Kordinator Komisi Perlindungan Anak (PPA) IO 353 Maranatha Baun, Yunus B, menyampaikan sambutan dalam sosialisasi anti kekerasan terhadap perempuan dan anak di Baun, Rabu (30/10/2019) petang (pos kupang/novemy leo)
"Katong (kita) punk (punya) anak ini sekarang sudah 14 tahun hingga 19 tahun. Dong (mereka) di depan kita itu malaikat tapi diluar sana, itu iblis. Jangan sampai dia dapat kasus kekerasan, hukum, larinya kemana?" kata Yunus.
Karena itulah, dia bersyukur pihak PLBH APIK NTT memberikan sosialisasi soal pencegahan dan penanganan kasus dimaksud.
Sejumlah anak-anak di wilayah PPA Maranatha Baun, diantaranya Dea Neparasi, Vilen Sikki dan Leona Sikki, mengaku pernah menjadi korban Buli oleh sejumlah temannya.
Bahkan hingga kini mereka masih juga dibully. "Saya dibully, dikatakna gendut, saya marah, tapi semakins aya marah, mereka semakin bulli saya, sekarag saya diam saja kalau dibuli," kata Dea, murid SMPN 2 Amarasi Barat.
Hal senada diungkapkan Vilen Siki, Bahwa dia sering dibuli oleh temannya. "Saya dibuli, dipanggil nama bapak dan pekerjaan bapak," kata Vilen dibenarkan Leona Siki, murid SD Baun 1. (vel)