Lembata Belum Punya Pasar Ternak, Ini Penjelasan Kepala Dinas Peternakan Kanisius Tuaq
Kabupaten Lembata belum punya pasar ternak, ini penjelasan Kepala Dinas Peternakan Kanisius Tuaq
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Kabupaten Lembata belum punya pasar ternak, ini penjelasan Kepala Dinas Peternakan Kanisius Tuaq
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Kepala Dinas Peternakan Kanisius Tuaq mengatakan sampai saat ini Kabupaten Lembata belum memiliki pasar ternak.
Oleh karena itu, pada tahun 2020 mereka akan berupaya supaya pasar ternak itu untuk sementara diadakan di pinggir lokasi pasar Pada atau Pasar Lamahora.
• Hari Ini Jabatan Komandan Kompi Senapan Paskhas Lanud El Tari Kupang Diserahterimakan
"Kita rencana mau sisip di pinggir-pinggir untuk ternak sambil tunggu kebijakan pemerintah buat pasar hewan di Lembata. Intinya jangan jauh-jauh dari pasar," ungkap Kanis dalam rapat koordinasi lintas sektor di Kantor Dinas Peternakan Kabupaten Lembata, Rabu (30/10/2019)
Tujuan diadakannya pasar khusus ternak ini, ungkapnya, yakni supaya orang bisa membeli ternak di pasar dan bukan mencarinya dari rumah ke rumah.
• Berbekal Pengalaman Jadi Birokrat, Agustinus Meol Resmi Daftar Wakil Bupati di Partai Hanura
"Kita ini kan masih secara tradisional, cari ternak dari rumah ke rumah. Kalau sudah ada pasar ternak kan tinggal cari di sana."
Skema Ternak Babi
Kanis mengatakan komoditi ternak babi memiliki tiga skema yakni pembibitan, penggemukan dan kawin suntik.
Sampai saat ini kebutuhan ternak babi sangat tinggi.
Tercatat ada 1062 ekor ternak ternak babi yang keluar dari Lembata per September 2019. Dari angka ini uang yang masuk ke Lembata sudah sebanyak Rp 3 miliar lebih.
Sedangkan ada 1300-an kambing yang didistribusikan keluar Lembata. Jadi sudah Rp1 miliar lebih juga uang yang masuk ke Lembata.
Jadi bagaimana pemerintah meningkatkan populasinya? Salah satunya adalah dengan cara kawin suntik babi. Sampai saat ini sudah 200 ekor yang disuntik.
"Tahun depan kita akan buka kandang pejantan satu di timur. Dalam hal skema pembibitan, tugas dinas menyiapkan bibit babi dan didistribusikan kepada warga tahun depan dengan skema yang baik," papar Kanis.
Sementara itu dinas peternakan juga membuat dua skema untuk ternak ayam.
Ternak ayam ada dua skema yaitu demplot ayam petelur dan ayam kampung. Kanis menuturkan pada 2020/2021 dinas akan menyiapkan DOC ayam yang selama ini dibawa dari luar Lembata 100-200 boks setiap bulan.
Dia merincikan kalau satu boks saja berisi 100 ekor maka ada 10 ribu ayam dari luar daerah. Sehingga programnya dinas akan menyiapkan DOC ayam kampung dan mengembangkan peternakan ayam kampung di masyarakat. Program ini disebut Apung (Ayam Kampung).
