330 Pejabat Eselon di TTU Dimutasi, Simak Liputannya
Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) kembali melakukan mutasi terhadap ratusan pejabat eselon di daerah tersebut. Kegiatan mut
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.OM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU-Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) kembali melakukan mutasi terhadap ratusan pejabat eselon di daerah tersebut. Kegiatan mutasi tersebut dilaksanakan di Balai Binmaffo, Rabu (30/10/2019).
Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes memimpin langsung acara pelantikan dan pengambilan sumpah janji PNS dalam jabatan pimpinan tinggi pertama, jabatan administrator, dan jabatan pengawas di lingkungan pemerintahan Kabupaten TTU tahun 2019.
• Breaking news: Gadis di Nagekeo jadi Korban Rudapaksa Sepupu Kandung, Ini Kejadiannya
Secara keseluruhan jumlah pejabat eselon yang dimutasi pada hari ini sebanyak 330 orang. Jumlah tersebut terdiri dari pejabat eselon II sebanyak 15 orang, pejabat eselon III sebanyak 81 orang, dan pejabat eselon IV sebanyak 234 orang.
Usai pelantikan, Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes mengatakan, mutasi terhadap pejabat eselon tersebut tidak ada kaitan dengan politik yang terjadi saat ini. Proses mutasi tersebut merupakan murni penataan birokrasi di lingkungan Setda Kabupaten TTU.
"Tidak ada muatan politik. Saya sudah tidak ada kepentingan lagi. Saya sudah mengakhiri masa jabatan pada periode kedua. Saya punya kepetingan apa?," kata Bupati TTU dua periode itu.
Raymundus mengatakan, mutasi yang dilakukan tersebut hanya untuk membentuk tim kerja yang memiliki kapasitas, dan kemauan untuk bekerja membangun daerah tersebut.
"Kalau dia bekerja tidak betul mohon maaf, saya pasti akan non job kan," ujarnya.
• Tubuh Ibu Rumah Tangga Ditikam 8 Kali Pria Berjaket Hitam Kenakan Penutup Wajah, Info
• Anggaran Alat Tulis Kantor DKI Rp 349 Miliar, Melonjak Rp 1,6 Triliun Tahun 2020, WOW, Simak YUK
Raymundus meminta supaya pejabat eselon yang baru saja dilantik agar kuasai tupoksi yang ada sehingga tidak dikibuli oleh bawahannya. Sebab jika pimpinan tidak menguasai aturan serta menguasai anggaran maka seenaknya staf mengkibuli pimpinannya.
"Yang kedua mereka harus kuasai teknologi. Karena sekarang dunia digital," ujarnya.
Raymundus menegaskan, setelah melakukan pelantikan, besok dirinya akan berkeliling ke OPD yang pimpinan baru dilantik maupun kepada OPD yang pimpinan belum dilantik.
Terkait dengan masih banyak pimpinan OPD yang lowong, kata Raymundus, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Komisi ASN untuk membentuk panitia seleksi pelelangan jabatan tersebut.
"Kit harapkan pertengahan atau diakhir Desember semuanya sudah selesai sehingga Januari kita sudah bisa mengisinya," terangnya. (*)