Ini Penilaian MUI NTT Terkait NTT Sebagai Provinsi Tertinggi Toleransi
Ketua MUI NTT, H. Abdul Makarim mengatakan, NTT layak menyandang predikat provinsi tertinggi toleransi. Kondisi itu, karena memang hubungan antar umat
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/KUPANG - Ketua MUI NTT, H. Abdul Makarim mengatakan, NTT layak menyandang predikat provinsi tertinggi toleransi. Kondisi itu, karena memang hubungan antar umat beragama di NTT cukup baik.
Makarim menyampaikan hal ini , Rabu (30/10/2019).
Menurut Makarim, ditetapkannya NTT sebagai provinsi dengan toleransi tertinggi di Indonesia, karena memang jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, di NTT jarang terjadi masalah.
"Bahkan hubungan antar umat beragama cukup baik. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan keluarga antar umat beragama yang sangat baik, terutama akibat adanya kawin mawin dan hubungan kekerabatan yang sangat akrab sejak orang-orang tua kita dahulu," kata Makarim.
Dikatakan, ada saling rasa hormat menghormati, saling kasih sayang.
"Jika kita berkaca dari peristiwa tahun 1998 juga merupakan suatu pelajaran yang berharga bagi kita di NTT, terkhusus masyarakat di Kota Kupang," katanya.
Makarim juga mengakui, memang ada beberapa masalah yang perlu diperhatikan oleh pemerintah baik Kota Kupang maupun Pemprov NTT sehingga tidak menjadi pemicu persoalan di Kota Kupang.
Makarim sangat mengharapkan Pemprov NTT, khususnya Pemkot Kupang agar bisa mengatur lokasi penjualan sate, seperti sate babi dan sate kambing.
"Saya contohkan penjualan sate babi di hampir sepanjang jalan di Kota Kupang. Pemkot perlu mengatur lokasi yang baik seperti penjualan sate kambing dipusatkan di satu lokasi, begitu juga penjualan sate babi dipusatkan di satu lokasi tertentu," ujarnya.
Dia mengakui, Kota Kupang diharapkan juga merupakan kota transit pariwisata untuk ke daerah-daerah wisata lainnya, sehingga perlu dipikirkan juga kenyamanan bagi para wisatawan maupun penduduk atau masyarakat Kota Kupang. *)