5 Cara Ampuh Atasi Hipotermia saat Mendaki Gunung, Yuk Simak!
Selain agar tubuh tetap fit selama pendakian, makanan bergizi akan membuat tubuh senantiasa hangat.
5 Cara Ampuh Atasi Hipotermia saat Mendaki Gunung, Yuk Simak!
POS-KUPANG.COM-- 5 Cara Ampuh Atasi Hipotermia saat Mendaki Gunung, Yuk Simak!
4 Pendaki hipotermia di Gunung Marapi, Simak 5 Tips Ampuh Cegah hipotermia saat Mendaki Gunung
Akhir-akhir ini kabar tentang pendaki gunung hipotermia santer terdengar.
Seperti yang terjadi di gunung marapi. Gunung ini terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Dilansir dari Tribunnews, Tim Basarnas temukan empat pendaki yang kedinginan di Puncak Abel, kawasan Gunung Marapi.
Mereka berempat ditemukan dalam keadaan selamat.
Koorpos Basarnas Limapuluh Kota, Robi Saputra yang saat itu bersama tim menyelamatkan empat mahasiswa tersebut mengungkapkan bahwa mereka ditemukan dalam keadaan selamat dan tidak mengalami hipotermia.
"Kondisinya selamat, tidak apa-apa, tidak mengalami cedera, tapi mereka agak kedinginan," ungkapnya, Minggu (20/10/2019).
Akibat badai yang terjadi di kawasan puncak Gunung Marapi, keempat pendaki itu mengalami kedinginan.
"Badai, basah bajunya, kedinginan dan minta tolong ke Basarnas untuk dievakuasi ke bawah," ungkap Robi Saputra.
Ketika ditemukan tim dari Basarnas Kabupaten Limapuluh Kota dan Bukittinggi Rescue Team (BRT) mereka dalam kondisi kedinginan, namun tidak hipotermia.
"Mungkin kalau lebih lama bisa jadi hipotermia, karena baju basah,"tambah Robi.
Sebelumnya diberitakan, empat orang pendaki Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) terjebak di puncak gunung akibat cuaca ekstrem, Sabtu (19/10/2019).
Mereka merupakan mahasiswa yang beralamat di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Terakhir, Muhammad Satria (22) seorang mahasiswa yang beralamat di Jl Hangtuah No 88 Pekanbaru.
Koorpos Basarnas Limapuluh Kota, Robi Saputra mengungkapkan bahwa keempat orang tersebut mulai mendaki pada Sabtu sore dan merencanakan pulang hari minggu ini.
Namun sekitar pukul 22.55 WIB terjadi badai di puncak Gunung Marapi, sehingga korban kedinginan.
"Salah satu dari mereka menelpon ke Basarnas yang ada di Padang, karena mereka butuh pertolongan," ungkap Robi Saputra saat dihubungi TribunPadang.com, Minggu (20/10/2019).
Setelah mendapat laporan, karena kejadian tersebut berada di wilayah kerja Basarnas Kabupaten Limapuluh Kota, Robi dan 12 tim gabungan lainnya langsung menuju lokasi.
"Mereka berhasil kita temukan sekitar pukul 7.00 wib pagi tadi," ungkap Robi.
Keempat pendaki tersebut ditemukan di Puncak Abel di kawasan Gunung Marapi.
Mereka ditemukan dalam keadaan selamat, namun dalam kondisi kedinginan.
"Mereka kita evakuasi ke cadas, kita atasi kedinginannya, dan apabila sudah pulih, nantik mereka akan diarahkan untuk turun sendiri,"jelas Robi.
Robi Saputra mengimbau untuk sementara kepada para pendaki agar tidak sampai ke puncak terlebih dahulu, karena badai dan kabut bisa saja datang kapanpun.
Berikut ini adalah 5 tips agar tidak terkena hipotermia saat mendaki gunung:
1. Mendaki saat kondisi tubuh fit
Jika tubuh sedang tidak fit seperti sedang demam atau flu, lebih baik batalkan rencana mendaki gunung.
Orang yang sedang sakit biasanya lebih mudah kedinginan, meski ada di suhu normal.
Udara gunung yang dingin tentu akan membuat orang yang tidak fit menjadi semakin kedinginan.
Risiko mengalami hipotermia pun semakin meningkat pada pendaki yang sedang tidak fit.
2. Bawa jaket dan perlengkapan memadai
Suhu udara di gunung yang lebih dingin tentu berbeda dengan di wilayah tempat tinggal sehari-hari, misalnya perkotaan.
Oleh karena itu, dibutuhkan perlengkapan yang memadai untuk mengatasi dingin di gunung.
Salah satu perlengkapan itu adalah jaket.
Bukan jaket biasa, melainkan jaket gunung.
Itu karena udara di gunung lebih dingin sehingga butuh jaket gunung dengan bahan yang memang dirancang untuk mengatasi udara dingin.
Selain jaket, bawa pula perlengkapan lain seperti kantung tidur atau tenda jika berkemah.
Pastikan pula keduanya dalam kondisi baik, misalnya tidak berlubang atau sobek sehingga bisa maksimal mencegah udara dingin masuk.
3. Bawa baju ganti untuk dipakai saat tidur
Pakaian yang dikenakan saat mendaki gunung hendaknya juga selalu kering, khususnya saat tidur jika berkemah.
Memang saat berjalan, baju basah tidak begitu berpengaruh karena tubuh terus bergerak sehingga menghasilkan panas.
Namun saat tidur, tubuh berhenti bergerak sehingga suhunya akan turun secara perlahan.
Saat itulah efek pakaian basah akan mulai terasa.
Udara dingin di malam hari akan semakin membuat tubuh kedinginan. Oleh karena itu, lebih baik jika mengganti pakaian basah dengan yang kering saat akan tidur.
Tindakan itu akan mengurangi rasa dingin di tubuh sehingga meminimalisir risiko terkena hipotermia.
4. Cukup makan dan bawa logistik yang bergizi
Hipotermia lebih berisiko dialami pendaki yang sedang lapar.
Hal itu bisa diatasi dengan cukup makan sehingga tubuh bisa menghangatkan diri dari dalam.
Selain itu, bawa logistik yang bergizi.
Selain agar tubuh tetap fit selama pendakian, makanan bergizi akan membuat tubuh senantiasa hangat.
Bawa pula makanan atau minuman untuk menghangatkan tubuh seperti wedang jahe instan.
5. Mendaki di musim kemarau
Suhu udara memang lebih dingin ketika musim kemarau sekitar akhir Mei hingga awal Oktober.
Namun gunung di musim hujan akan lebih dingin dari suhu udara musim kemarau usai diguyur hujan yang tentu lebih sering turun di musim penghujan.
Selain udaranya menjadi dingin, perlengkapan seperti tenda, baju ganti, dan kantung tidur lebih besar kemugkinannya untuk basah karena terkena hujan.
Padahal, perlengkapan itu sangat dibutuhkan untuk mengatasi dingin saat beristirahat.
Jika hujan lebat turun saat berkemah, bisa jadi tenda bocor sehingga air masih bisa masuk tenda dan membasahi baju atau kantung tidur.
• Artis Ini Disebut Pelopor Pelakor & Diusir Keluarga Cendana Lihat Pesonanya Kini Bikin Klepek-klepek
• Bakau di Pantai Manubara, Sumba Timur Terus Ditebang Warga, Heinrich: Saya Sedih
Hal itu menyebabkan kedinginan dan meningkatkan risiko terjadinya hipotermia.
Jika tetap ingin mendaki gunung saat musim hujan, lebih baik jika mendaki gunung yang tidak terlalu tinggi dengan jarak tempuh singkat.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul 4 Pendaki Hipotermia di Gunung Marapi, Simak 5 Tips Ampuh Cegah Hipotermia saat Mendaki Gunung, https://makassar.tribunnews.com/2019/10/25/4-pendaki-hipotermia-di-gunung-marapi-simak-5-tips-ampuh-cegah-hipotermia-saat-mendaki-gunung?page=all.